BAB7

19 6 27
                                    


Aksa masih di tempat yang sama di roftoop sesuai keinginan nya hari ini dia tidak masuk kelas alias bolos semua jam sekolah nya.

Tidak lama pintu roftoop terbuka dan menampilkan gadis cantik berjalan sampai pembatas roftoop gadis itu delara.delara merentangkan kedua tangan nya membiarkan angin menerpa kulit wajahnya yang mulus.

Aksa yang sejak tadi sudah terbangun dari tidur nya menatap delara tanpa berkedip sungguh indah batinya. Sedangkan delara tidak menyadari kalau dia sedang di tatap oleh sepasang mata pria tampan yang terpesona terhadapnya.

Aksa bangun dan tidak tau kenapa dia ingin mendekati gadis itu pikiran dan hatinya tidak sesuai hatinya menyuruh untuk mendekat sedangkan kepala nya berkata jangan.

Dan sial nya dia malah mendengarkan kata hatinya dia tidak bisa menahan untuk tidak melangkah.dia yakin dia sudah jatuh hati dengan perempuan ini. Anggap lah dia aneh bertemu hanya beberapa kali tetapi dia malah jatuh hati dengan gadis itu.

Delara merasa ada yang melangkah dari belakang nya langsung berbalik dan betapa kaget nya delara melihat Aksa yang sedang mendekatinya.

"K-kak a-ksa" Gumam delara terbata bata . Tubuhnya sudah panas dingin kepalanya sudah berpikir yang tidak-tidak apa yang akan Aksa lakukan padanya apa Aksa ingin balas dendam tentang masalah di kantin? Apakah Aksa akan mendorong nya dari lantai ini? Jangan tanyakan apapun lagi badan nya sudah gemetar memikirkan Kemungkinan-kemungkinan buruk itu.

Tapi apa ini dia malah merasakan pelukan. Ya pelukan erat dan merasakan nafas hangat Aksa di ceruk lehernya. Dia langsung melotot apa-apaan ini Aksa asal memeluknya yang kemaren-kemaren malah memaki nya apa Aksa mabuk pikirnya

"K-ak Aksa, bisa lepasin gak a-aku enggak bisa nafas" Ucap delara terbata-bata. Sejujurnya dia bisa bernafas karena pelukannya tidak terlalu kencang tetapi dia takut ada yang datang dan melihat mereka yang sangat intim ini.

"calm dear, gue enggak bakalan apa-apain lo kalo lo bisa diem" Jawab Aksa dengan suara rendah nya di samping telinga delara.

Delara yang mendengar suara rendah bara langsung berdiri kaku dia seperti terhipnotis untuk menurut . Berbeda dengan delara Aksa sedang menghirup aroma mawar di bagian leher delara Aksa suka aroma ini menenangkan pikiran nya.

Aksa merasa aneh dengan diri nya sendiri biasanya hanya bunda nya yang bisa membuat pikirannya tenang tetapi gadis yang sedang dia peluk ini juga lebih bisa menenangkannya. Biasanya dia akan memeluk bunda nya saja lihat sekarang dia yang memeluk wanita lain sekarang selain bunda nya.

Aksa yang sudah cukup memeluk delara langsunh melepaskannya delara yang masih terdiam sekarang bisa melihat wajah tampan aksa begitu dekat dan dia langsung menahan nafasnya . Sama seperti delara bara terus saja meneliti setiap inci wajah delara dan sekarang fokus nya di bibir yang berbentuk love dan berwarna pink cherry itu.

"Nafas, lo bisa mati kalo enggak nafas" Ucap Aksa dengan senyum smirk nya

Delara yang tersadar lansung bernafas dia ingin pergi dari sini jantung nya sudah tidak aman degupan kencang berbeda dengan degupan yang di rasakan saat dia ketakutan kemarin .

"K-ak aku mau ke kelas,udah bisa pulang soal nya " Ucap delara dengan suara takut takut

"Lo mau pergi? " Tanya Aksa dengan alis terangkat

"I-iya" Jawab lirih delara

"Kalau lo mau pergi gue punya syarat buat lo " Ucap Aksa dengan senyuman smirk nya. Delara yang melihat senyuman smirk Aksa seketika merinding apa yang akan laki laki itu ajukan pikirnya.

"Apa syaratnya? "Tanya delara dengan mata saling menatap ,Aksa sangat suka melihat warna mata hazel delara sangat indah menurutnya.

" Lo harus jadi cewek gua atau gue yang harus jadi cowok lo itu syaratnya, jadi lo pilih yang mana? "Delara yang mendengar syarat yang Aksa ajukan seketika membuat mata nya melebar . Apa Aksa sedang menembak nya pikirnya .

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 11 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DELARA ANATASYA MONTANAWhere stories live. Discover now