eleven

191 20 2
                                    

"Gagal. Gue gagal jadi seorang kakak." -Jovan Argantara

Dean yang berada di rumah sakit itu, tidak nyaman dengan posisi tidurnya. Jovan dan Jehan sudah tidur. Lagipula, ini sudah tengah malam.

Rencananya, Jovan besok mau ke pemakaman mama nya. Yang jaga Dean di rumah sakit Jehan.

Jovan terbangun dari tidurnya, karena merasa adik bungsu nya itu gerak-gerak terus.

"Lo ga tidur?" Tanya Jovan.

"Ga bisa tidur" Jawab Dean.

"Tidur. Kebiasaan banget, tau diri belum sembuh" Kata Jovan.

"Ga ngantuk"

"Oh iya, kak. Jason udah tau belum kalo aku masuk rumah sakit?" Tanya Dean. Jovan menggeleng "Besok aja. Hp gue habis batre, ga bawa charger" Jawab Jovan. Dean mengangguk.

"Kabar papa di Jogja gimana, kak?" Tanya Dean.

Jovan justru shock mendengar adiknya nanya begitu. Tau darimana Dean kalau papanya pergi ke Jogja?

"Gatau." Jawab Jovan.

"Kok kakak gatau? Bukannya—" Ucap Dean tapi di potong sama Jovan "Diem. Tidur. Pejam mata lo" Jawab Jovan. Dean mengangguk.

Dean memejam matanya. Dia takut kalau kakaknya udah ngomong gitu. Takutnya malah di marahin.

Akhirnya Dean bisa tidur.

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Pagi hari sudah tiba. Dean masih berada di ranjangnya, tidur dengan pulas. Semalam kayanya dia tidur jam 1?

"Gausah di bangunin si Dean. Semalem dia tidur jam 1, takutnya masih ngantuk jam segini" Ucap Jovan.

"Hoh? Kok bisa dia tidur jam 1? Dia kan ga bisa begadang?" Tanya Jehan.

"Gatau. Katanya dia ga bisa tidur" Jawab Jovan.

"Jadi gimana soal operasi dia?" Tanya Jehan.

"Gue telepon papa biar ke Jakarta. Uang gue habis. Ga bisa beli pengobatan Dean" Jawab Jovan.

"Gue ada pegangan 3 juta. Pake aja, sisanya kita pinjam uang papa" kata Jehan.

"Ga bisa, Je. Sama aja kita ngutang. Kita mau pinjam berapa coba ke papa?" tanya Jovan.

"Biaya pengobatan Dean mahal. Butuh 15 juta" lanjutnya.

"Syukur masih ada uang lo. Kalo kita pinjam ke papa sama aja kita harus bayar" lanjutnya lagi.

"Kita pinjam berapa sama papa?" tanya Jehan.

"12 juta. Yakin mau ngutang sama papa? 12 Juta, Je. Mau kerja dimana kita?" jawab Jovan.

Jehan menundukkan kepalanya ke bawah. Gatau lagi mau ngomong apa.

"Gue tau, Dean menghindar dari operasi karena dia tau biaya nya cukup mahal. Tapi, kalo ga di operasi emang dia bisa sembuh?" ucap Jovan.

Jehan menatap kakak kandungnya itu. Hampir saja air matanya menetes membasahi pipinya.

"Dean kuat, kak. Gue yakin itu." jawab Jehan.

"Dean tambah penyakit, Je. Yakin Dean bakal sembuh?" ucap Jovan.

"Lo ga percaya Dean?" tanya Jehan.

"Ga gitu, Je. Gue cuma nanya, emang beneran lo yakin Dean bakal sembuh?" jawab Jovan.

"Ucapan gue tadi kurang kah? Kalo gue itu yakin Dean bakal sembuh tanpa operasi." ucap Jehan.

"Gue bakal yakin sampai kapanpun, kak. Mau bagaimana pun, Dean tetap adik kita." lanjutnya.

maaf ; jikyubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang