8 ; 15

990 149 33
                                    

ᐢ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᐢ..ᐢ

Rayne menatap sinis kehadiran sosok gadis berambut cokelat muda. Terlebih sedari tadi ia hanya bergelayut manja dan sesekali menggoda Rayne dengan rayuan manis.

"Rayne~" Panggilnya bernada.

"Apa?!"

"Hihihi."

Bukannya takut mendengar nada tinggi, (Name) malah terkikik geli. Hal itu justru mengundang sensitivitas Rayne serta memancing emosi yang ia pendam.

Kini mereka berdua menaiki kereta kuda milik Kerajaan dengan tujuan perbatasan hutan yang area tersebut dilarang keras untuk didekati sebab berbahaya.

Namun, Rayne Ames memiliki misi khusus sehingga ia diperbolehkan untuk memasuki wilayah, dengan satu syarat ; membawa istrinya, (Name) Ames masuk ke wilayah tersebut.

Ciiitt

Kereta kuda telah berhenti mendadak hingga membuat (Name) jatuh tersungkur.

"Aduuhhh," Ringisnya mengelus dahi yang terantuk pinggiran kursi.

Itu terjadi karena Rayne sengaja menyingkir. Di dalam pikiran Rayne, yang dilakukan (Name) adalah tipu muslihat supaya ia jatuh ke dalam genggamannya.

"Kenapa kau berpindah? Seharusnya kau tetap disitu dan menangkapku supaya tidak terluka." Gerutu (Name) menatap kesal pada Rayne.

Sayangnya tak digubris, netra kuning cerah yang sering menyipit itu lebih suka mengamati pemandangan dari jendela.

Hingga membuat (Name) penasaran.

Sreet

Ketika membuka gorden, alangkah terkejutnya ia melihat pemandangan mengerikan. Banyak sekali orang-orang yang terlantar dan terluka parah. Bangunan yang sebelumnya berdiri kokoh kini hanya menyisakan puing-puingnya saja.

"Hhupp---" (Name) menutup mulut tatkala menyaksikan manusia berjalan dengan tubuh yang tersisa separuh.

"Ini semua ulah keluarga Astrone, mengapa kau bersikap seolah-olah terkejut?"

"A-apa...?"

Sekujur tubuh (Name) menegang, tatapannya menyiratkan ketidakpercayaan pada Rayne.

Banyak sekali yang ingin (Name) tanyakan, namun sebelum itu kereta kuda telah berhenti.

"Ayo turun."

Mengikuti langkah Rayne di depan, gadis berambut coklat dengan pakaian mahal itu turun dari kereta kuda.

Sayangnya, sebelum kakinya benar-benar mendarat, pijakan (Name) sedikit tergelincir sehingga ia terjatuh.

Kedua matanya sudah tertutup erat karena tahu jika ia akan jatuh. Tapi apa yang terjadi?

eleven : rayne amesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang