Never-Ending Guilt

220 24 9
                                    

(☆/>u</) halooooo...



Hayooo tebak kali ini saia bikin fik dengan ship apaaa? Kalau benar nanti  saia usahakan apdet cepet.

(∩´∀'∩)*゜


Warning : - maaf ya kalau bahasanya berantakan, koreksi aja kalau banyak typo atau lainnya.
- ooc

Selamat membaca..








**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*










Kakashi membasuh busa shampoo yang masih tersisa di kepalanya. Meski sebelumnya ia sudah membersihkan diri di markas Anbu, aroma amis darah masih tercium  ditubuh nya. Tentu bukan darah Kakashi sendiri. Kakashi jadi harus membersihkan diri lagi begitu sampai di kamar asrama khususnya.

Misi kali ini cukup melelahkan. Ia ingin segera tidur begitu selesai mandi.

Lagi-lagi Kakashi memilih untuk melewatkan makan malamnya.

Rasa lapar seperti lenyap begitu saja saat ia disibukkan dengan misi dengan rank A seperti kali ini.
Sepertinya ia sedikit berlebihan menghabisi target dengan cara seperti tadi. Bau darah mereka jadi susah dihilangkan dari tubuhnya.
Salahkan penciuman Kakashi yang kelewat sensitif, karena ia tak akan bisa tidur jika tak benar-benar bersih dari aroma amis darah.

Beberapa saat kemudian ia selesai mandi dan membalut pinggangnya dengan handuk dan satu handuk lainnya menggantung di lehernya.
Kakashi keluar dari kamar mandi dan berhenti tepat didepan pintu.

Tangannya meraih kunai yang ia sembunyikan disisi pintu, genggaman kunai ia eratkan begitu semakin yakin jika telah ada penyusup yang memasuki kamar miliknya.
Hebat sekali jika bisa tak terkena berbagai jebakan yang sudah ia siapkan.

Saat ia bersiap akan menerjang sosok yang ia duga bersembunyi di sisi gelap ruangannya, gerakan Kakashi terhenti begitu ia merasakan ujung kunai sudah menempel di kulit lehernya.

"Serahkan dirimu, Hatake Kakashi"

Jeda sebentar sebelum akhirnya Kakashi menyadari siapa sang penyusup yang berhasil mengalahkan kewaspadaannya malam ini.
Ia menghela nafas pendek lalu merilekskan tubuhnya.

"Serahkan diriku? Bukankah seharusnya 'menyerahlah'"

Ia mendengar tarikan nafas sebelum suara decihan pendek keluar dari bibir si penyusup.

"Benar.. "

Ujung tajam kunai yang menempel di kulit putih Kakashi mulai menjauh, beralih rengkuhan tangan yang mulai merambat hingga tubuh Kakashi tertarik kebelakang sedikit dan membuat Kakashi merasakan kecupan kecil menyapa tengkuk lehernya.

"Benar, serahkan dirimu.. padaku, Kakashi-san"

Rengkuhan dilepas, Kakashi berbalik menatap si penyusup yang dengan berani datang ke tempatnya.

"Ada perlu apa sampai datang kemari, Shisui-kun? "

Benar.
Sang penyusup itu adalah Uchiha Shisui.

Senyuman kecil diperlihatkan sebelum ia membuka mulutnya dan menjawab,

"Merindukan Kakashi-san?"

Kakashi tak bereaksi apa-apa. Ia hanya menatap datar si Uchiha dihadapannya.

Sedangkan Shisui masih dengan ekspresi yang sama, ia menatap Kakashi.

"Oh astaga Kakashi-san, apa kau tak takut masuk angin jika tak segera berpakaian?"
Ya, Shisui tentu menyadari jika Kakashi baru saja selesai mandi dan hanya mengenakan handuk tipis di tubuhnya.

『KAKASHI CHRONICLES』Donde viven las historias. Descúbrelo ahora