oneshoot, twoshoot, etc.
mostly Sunoo as main character, lapak BXB so dont read if you homophobic.
disclaimer: fiction, bxb, homophobic dni
dom!Sunoo
sub!mem enha
sorry for writing in lowercase, dan buat typo di sepanjang cerita nanti tolong dimaklu...
pair: sunjakehoonki (sunjake, sunsung, sunki) kalau kata ku ini lumayan banyak, tiati bosen warn!cringe abiszz tw // harshwords , mention of bitch , mention of sexdoll , violence , mention of sex , controlling relationship.
bingung ih😭 kalau ada yang perlu di tw in bilang ya, agak bingung per tw an ini👉🏼👈🏼 Sunoo=Ken Sunghoon=Hani Jake=Sahara Ni-ki=Niko _________________________________________
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Hani jengkel dan marah, bisnis yang ia rintis dari nol hari ini baru saja terjadi kerugian besar, salah satu karyawannya membawa lari uang dengan nominal yang besar, bahkan berdampak akan bangkrut.
tinggal menghitung hari sampai bisnis ini betulan bangkrut, sedangkan Hani masih memiliki banyak hutang di luar sana, banyak rentenir yang mulai meneror dirinya.
bahkan beberapa karyawan pun terus menghubunginya karena memang belum mendapatkan gaji untuk bulan ini.
"siaal!! SIALAN!! AKU BUNUH KAU BAJINGAAN!" amuknya, membuat kamarnya berantakan, banyak serpihan kaca bertebaran karena Hani.
Hani mencoba menelpon mantan istrinya, tapi sudah puluhan kali coba tetap tidak diangkat, membuat Hani jengkel membanting ponselnya.
Hani pernah menikah, karena dia anak yang nakal sejak sekolah menengah Hani pernah menghamili beberapa temannya. ada yang secara suka-rela aborsi ada pula yang minta pertanggungjawaban, meskipun berujung bercerai karena tidak kuat melihat tingkah Hani yang suka main perempuan.
katakan Hani brengsek, karena memang dia.
mungkin ini karma untuknya, tapi persetan, Hani ingin cepat keluar dari masalah ini.
suara pintu dibanting membuat Hani menoleh kearah pintu, melihat tiga pria berbadan kekar yang sangat ia kenal.
"mana uangmu?" kata salah satu pria dengan kepala botak.
Hani gugup, sialnya ia harus terjebak hutang dengan orang seperti ini.
"ada, nanti dulu, minggu depan, janji minggu depan sudah ada." kata Hani terbata-bata.
pria dengan rambut gondrong menatap Hani dari bawah ke atas, seakan meremehkan ucapannya.
"bulan lalu kau juga berkata seperti itu." kata pria itu.
Hani menggeleng cepat, mencoba meyakinkan tiga orang yang menatapnya lapar, kedua tangannya ia kedepankan agar memberi jarak antara mereka.
"janji minggu depan, aku akan melunasinya!" kata Hani ketakutan.
tiba-tiba kepala belakangnya dipukul menggunakan benda tumpul, membuat Hani langsung jatuh tengkurap.
pria botak tadi berjongkok, menyingkirkan rambut panjang Hani dari wajahnya.
"mau melunasi? ku yakin kau akan menjadi pelacur, berhubung pak bos tidak suka bekas jadi lebih baik kau menjadi pelacurnya." itu kata pria botak yang Hani dengar samar-samar sebelum kesadarannya menghilang sepenuhnya.
