9. Pesta Dansa 2

49 14 0
                                    

"Wah keren! Anda terlihat masih muda tapi pencapaian Anda sangat besar. Korea memiliki banyak generasi muda yang berpotensi memimpin negara ya." Ujar Hayden kagum.

"Ahaha.. Anda terlalu berlebihan Nona. Saya tidak sehebat itu.." Ujar Pria itu.

"Jangan merendah untuk meroket. Kamu harus meroket untuk lepas landas ke luar angkasa." Ujar Hayden dengan pedenya.

"Widih slogan baru!" Ujar seorang pria berkacamata dan berambut kuning di belakang pria tadi. Hayden hanya mengacungkan jempolnya.

"Anda Putri bangsawan yang dirumorkan itu yaa~ waahh senangnya dapat bertemu langsung dengan orangnya~" Ujar Pria berambut kuning.

"Ahaha.. iya.. senang juga bertemu dengan Anda Tuan.." Hayden berujar ragu. Jujur belum tahu dia namanya.

"Kim Jungoo. Namaku Kim Jungoo. Salam kenal Nona Hayden Mallory." Ujar Jungoo mengulurkan tangannya.

"Ah iya. Salam kenal ya Tuan Jungoo. Senang dapat berkenalan dengan Anda." Ujar Hayden tersenyum cerah.

"Woy Jin diam-diam ae! Ini namanya Yoojin. Dia presiden di 4 anak perusahaan besar di Korea." Ujar Jungoo merangkul pria tadi. Yoojin.

"Salam kenal Tuan Yoojin." Ujar Hayden tersenyum cerah mengulurkan tangannya dan langsung disambut Yoojin dengan senyuman cerah juga.

"Masih sekolah kan? Sepertinya kita sepantaran. Tidak usah formal." Ujar Yoojin.

"Oh baiklah. Aku mengerti." Sahut Hayden.

Tiba-tiba datanglah orang menyebalkan bagi Hayden. Siapalagi kalau bukan sepupunya si Aidan.

"SARANGHANEUN SACHON!!!" Teriak Aidan.

"Gadenger. Gatau. Gakenal." Ujar Hayden menutup telinganya.

"Ihh!! Adek mah gitu sama Mas! Mas sakit hati! Mulai sekarang kita pisah! Adek pulang sendiri ajah!" Ujar Aidan sok menangis.

Plaakk!!

"Hmm~ jadi pisah?" Hayden tersenyum cerah.

"Gajadi. Gamau. Galagi." Sahut Aidan mengusap kepalanya yang digeplak Hayden.

"Eh kok Aku marah? Emang kita sudah nikah?" Hayden bingung.

"Kalo mau nikah sekarang ayok gas." Ujar Aidan dan sekali lagi mendapat geplakan sayang dari Hayden.

"Kau saja sana. Aku tidak mau. Beban hidupku sudah banyak. Kalau nikah tambah banyak. Mending jomblo." Ujar Hayden.

"Jangan gitulah beb! Perawan tua nanti Kau! Gaenak jomblo heh! Mending nikah Kau!" Heboh Aidan.

"Bodo! Kudoakan Kau dijodohkan dengan Miper!"

"Jangan njir!"

Hayden memilih sibuk melihat dessert daripada meladeni ocehan Aidan.

"Apa Kau akan ikut berpartisipasi dalam perebutan kekuasaan kali ini?" Tanya Aidan.

"Oh tidak terima kasih. Kau saja." Ujar Hayden acuh.

"Tujuanku bertanya karena Aku juga tidak mau. Tapi salah satu di antara kita harus ikut." Ujar Aidan tertekan.

"Bagaimana kalau Kita kabur saat itu dimulai? Seru loh kabur-kaburan." Ujar Hayden tersenyum cerah.

"Ajaran sesat njing. Eh astaga. Jaga keanggunan sebagai bangsawan." Aidan menepuk mulutnya pelan.

"Anggun katamu. Makan aja kaki ngangkang 180°. Apalagi kalau kau tidur. Kasur king size aja ga cukup." Roasting Hayden.

Jungoo yang mendengarnya langsung ngakak. Sementara Yoojin tersenyum tipis.

"Jangan buka kartu lah." Kesal Aidan.

"Gausah hadir. Kita nggak bakal kena marah. Toh jabatan Kita tinggi. Aku sibuk sekolah. Jadi nggak ada waktu untuk ngurus itu. Mending nanam tanaman di belakang rumah." Ujar Hayden.

"Iya juga. Aku akan katakan pada para orang tua. Dadah my cousin!!" Ujar Aidan lebay.

"Dasar boti." Gumam Hayden kembali mengundang tawa Jungoo. Tapi kali ini Hayden juga ikut tertawa.

"Dia siapanya Kamu?" Tanya Jungoo penasaran.

"Sepupuku. Tapi memang agak gila. Jadi abaikan saja." Ujar Hayden melambaikan tangannya acuh.

"Permisi Nona Muda. Anda dipanggil Nyonya ke ruang rapat. Tadi Tuan Muda Patrick juga ke sana." Ujar salah seorang bawahan keluarga.

Hayden merasakan firasat buruk. Tak biasanya dipanggil ke ruang rapat.

Segera dia berlari ke ruang rapat yang ada di lantai atas sambil melompati beberapa tangga agar cepat.

Jungoo dan Yoojin yang mendapat panggilan dari atasan dan bawahan mereka segera menuju ruang rapat tapi tidak terburu-buru seperti Hayden.

Sesampainya Hayden di ruang rapat, terlihat semua orang sudah berkumpul disana. Ada Papi dan Maminya juga.

"Apa sesuatu terjadi?" Tanya Hayden segera berjalan melewati beberapa orang menuju orang tuanya.

"Oh tidak sayang. Mami manggil Kamu karena ingin memperkenalkanmu pada teman-teman Mami." Jelas Angeline merangkul Hayden.

"Ciee yang panik! Ahahaha! Kaget kaan~ Nggak biasanya Mami manggil Kamu~" Ejek Jackson tertawa lepas melihat wajah panik Hayden.

"Panik gak? Panik gak? Panik lah masa enggak! BUAHAHAH!!!" Ejek Aidan senang melihat Hayden panik.

"AHAHAHA!" Tawa di ruangan itu pun pecah.

"Aku cantik Aku sabar." Ujar Hayden segera mengambil tempat Paling pojok agar menjauh dari yang lain.

Karena itulah mereka semakin gencar mengejek Hayden yang sudah pundung itu.

"Heh!! Anak sendiri diketawain?!! Tidur di luar kamu Jack!!" Amuk Angeline melihat Hayden sudah berkaca-kaca.

"NGGAK BISA GITU DONG SAYANG??!!" Protes Jackson tak terima tidur di luar.

"Bodo!! Pergi sana! Ututu~ Haddie sayang~ jangan menangis Nak.." Ujar Angeline menghibur anaknya.

Sementara Hayden sudah mencibir Papinya yang diusir Sang Istri tercinta.

"Yang! Liat dia ketawain Aku!" Adu Jackson kesal.

"Sama anak sendiri kekanakan banget?! Udahlah sana Kamu jauh-jauh dari Anakku!" Kesal Angeline mengomel.

"Yaangg~!!"

"Moh!!"

Saat tengah ribut-ribut begitu, datanglah Jonggun, Jungoo, Yoojin dan CEO Choi Dongsoo.

Hayden berdehem pelan. Segera keributan itu berhenti. Dan mereka duduk di tempat masing-masing.

"Kalau begitu Saya undur diri dulu." Ujar Hayden membungkuk sopan.

"No darling. Kamu di meja sana saja. Disana khusus untuk para remaja." Ujar Ilyanna tidak mau keponakannya jauh-jauh darinya.

"Baik Mimi. Saya dan Aidan akan disana." Ujar Hayden menggandeng(menyeret) Aidan bersamanya.






















Yoojin

TBCSELAMAT MEMBACA JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT SEE YA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC
SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT
SEE YA

Anak Nolep Mami Mencari Teman (Lookism X OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang