Dikembalikan (74)

47 13 15
                                    

Cerita ini terinspirasi dan sedikit remake dari cerita lainnya yang juga sudah umum ada, juga hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.

.

.

.

.


"Aku ingin lihat Min Jun. Aku harus bertemu anakku," raung Seungri di kamar rawatnya.

Jiyong menahan istrinya untuk tidak turun dulu dari kasur. Shiying mengatakan Seungri belum stabil dan siap menghadapi keadaan saat ini. Lagi pula, Min Jun masih berada di ruang observasi untuk kasus hiportemianya.

"Jagiya, Min Jun belum bisa dijenguk. Shiying masih memantau kondisinya," bujuk Jiyong.

"Aku tidak mau tahu! Aku mau lihat Min Jun, Hyung! Anakku sedang kedinginan di sana," pekik Seungri. Dia mengamuk lagi dan memukul Jiyong serampangan. Selang infusnya lepas sehingga menyebabkan darah keluar dari lengannya. Jiyong setengah mati menahan kedua tangan Seungri untuk tidak memukulinya lagi.

"Hyung, anakku sakit. Dia butuh aku. Tolong, pertemukan aku dengan Min Jun," rintih Seungri kala tenaganya telah habis untuk mengamuk.

Dong Hyuk dan Soo Hyuk juga tak bisa membantu banyak melihat Seungri yang sangat kalap dan meronta karena ingin melihat anaknya. Hati siapa yang tak sakit jika tahu buah hatinya mengalami kritis.

"Dia bahkan masih tiga tahun. Aku terlalu jahat meninggalkan dia sendirian. Min Jun-ah, maafkan Papa."

Jiyong menghela napas mendengar istrinya terus saja menangis yang kadang mengamuk. Dunianya sedang runtuh. Cahaya kehidupan Seungri seakan redup. Jiyong menarik Seungri ke dalam pelukannya. Seungri dengan sesenggukannya menangis di perut suaminya.

"Aku akan ajak kau melihat Min Jun saat kau sudah tenang," ucap Jiyong dengan mengusap belakang kepala Seungri.

"Benarkah?"

"Tidak bohong. Kau mau Min Jun lihat keadaanmu yang sekarang?"

Seungri menggeleng lemah.

"Jadi, kau harus tenang."

"Hyung, aku mual."

Jiyong melepaskan pelukannya sebentar dan menatap Seungri.

"Hyung, aku minta wadah!" pinta Jiyong.

Dong Hyuk lantas ke kamar mandi untuk mengambil wadah yang disiapkan untuk pasien yang ingin muntah. Seungri hanya memuntahkan cairan karena dia sendiri belum makan apapun. Jiyong memencet tombol panggil ke pos perawat dan tak lama Gu Wei datang.

"Aku sarankan untuk tidak melepas infus ini sampai kau menerima cairan yang cukup dan kau harus makan karena asam lambungmu cukup tinggi," ucap Dokter Gu Wei.

"Di mana Shiying?"

"Dia sedang memantau Min Jun. Shiying sedang berusaha membuat Min Jun kembali sadar," jelas Gu Wei. Seungri mengangguk.

"Aku Dokter Gu Wei, sudah lama berteman juga dengan Seungri. Senang bisa berkenalan dengan suaminya," jelas Gu Wei seraya memperkenalkan diri.

"Terima kasih sudah membantu istriku."

"Sudah jadi tugasku," ucap Gu Wei yang kemudian pamit untuk kembali memeriksa pasien lainnya.

Seungri menarik tangan Jiyong untuk bisa lebih dekat lagi. Dia langsung memeluk pinggang suaminya. Jiyong membelai kepalanya dengan lembut agar istrinya merasa tenang.

The Unpredictable Love [End]Where stories live. Discover now