4

28 18 0
                                    

Setelah beberapa hari dirumah sakit akhirnya Celine diizinkan pulang oleh dokternya, saat Celine pertama kali melangkahkan kakinya ke kawasan rumahnya langkahnya terhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa hari dirumah sakit akhirnya Celine diizinkan pulang oleh dokternya, saat Celine pertama kali melangkahkan kakinya ke kawasan rumahnya langkahnya terhenti. Pikirannya melayang ke masa lalu yang samar, potongan-potongan ingatan yang terputus-putus. Seperti ada yang hilang dalam dirinya.

Pemandangan di luar rumahnya membawanya kembali ke momen ketika dia berdiri di halaman rumah, di hadapan pria yang wajahnya tak dapat dia lihat. Nyatanya pria itu, Louis. Dia teringat bagaimana marahnya suara Louis saat mengucapkan kata-kata pahit yang menusuk hatinya. "Kenapa hanya aku yang harus mengerti keadaanmu sedangkan kamu tidak pernah mencoba mengerti keadaanku," teriak Louis penuh kekesalan.

Hati Celine terasa sesak mengingat bagaimana Louis tak tahan lagi dengan sikap Celine.

"Pulanglah, jangan kehujanan seperti ini." kata Celine

"Aku tidak akan pulang sebelum menyelesaikan masalah ini." jawab Louis

Celine merasa kesepian dalam hubungan yang seharusnya penuh dengan cinta dan pengertian. Louis tetap meminta kejelasan dari Celine. "Aku tidak ingin hubungan ini berakhir, tetapi jika itu keinginanmu katakanlah bahwa kamu tidak mencintaiku lagi," desak Louis dengan suara lirih penuh harapan.

"Aku tidak bisa." Ucap Celine dengan air mata yang mulai membasahi wajahnya.
Lalu, Louis tiba-tiba memeluknya dengan erat, hangatnya pelukan membuat Celine merasa bahwa ada harapan besar dibalik ini semua.

"Aku tidak akan menghampiri mu kemari disaat hujan deras dan meninggalkan pekerjaan ku jika kamu bukan prioritas ku." Ucap Louis

"Mari lelah dan kuat bersama." tambah Louis

Rasa haru menyelimuti hati Celine. Dia merasa begitu dicintai. Keduanya saling memahami bahwa cinta tak hanya tentang bahagia, namun juga tentang menjaga dan berjuang bersama.

Potongan-potongan ingatan yang terpotong-potong mulai merayap kembali ke pikiran Celine. Dia merasa ada sesuatu yang belum sepenuhnya terungkap dalam ingatannya yang terputus-putus.

Celine merasa seperti terjebak dalam labirin ingatan yang tak kunjung selesai. Dia merasa dirinya terombang-ambing di antara kenangan yang membingungkan, dia merasa keingintahuan tentang masa lalu yang lebih dalam.

"Ada apa Celine? kenapa kamu berhenti?" tanya Bianca yang merangkul Celine.

"Apakah aku memiliki kekasih dimasa lalu?" tanya Celine

"Ya, cari tahulah sebelum kamu menyesalinya." Jawab Bianca dengan suara kecil

"Apa ibuku tahu?" tanya Celine

"Ibu dan ayahmu tahu." jawab Bianca

"Ayahku? bukankah dia sudah meninggal tiga tahun lalu. Jadi apakah hubungan ku itu sudah berlangsung lama?" tanya Celine

"Ya, benar. Kita lanjutkan didalam kamarmu saja." jawab Bianca

"Bianca, tolong antar Celine ke kamarnya. Bibi akan mengambil tas pakaian Celine dahulu."

Reality:1022 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang