06 pt2

254 23 0
                                    

Double up yuhu~

Enjoy~>

*:..。o○ ○o。..:*

Jenora menatap tepat di bola mata gelap Becca. Tiba tiba saja perasaan aneh muncul diiringi sekelebat bayangan bak kaset yang rusak.

"Aakhh!!" 

Jenora memegang kepalanya yang tiba tiba sakit luar biasa seperti akan meledak.

"Maaf ya sayang, ayah gak bisa nemenin kamu lebih lama..... Maafin ayah,"

.・゜゜・

"SAYA NYESEL BUAT KAMU LAHIR!! ANDAI KAMU GAK LAHIR SUAMI SAYA PASTI MASIH ADA DISINI!!!" gertak seorang wanita kisaran umur 28 tahun kepada seorang anak yang sepertinya baru berumur 6 tahun.

"Maaf...," lirih anak kecil itu sembari menunduk dalam.

"Dengan kamu meminta maaf gak akan buat suami saya hidup lagi!" wanita itu pun pergi meninggal sang anak yang mulai terisak.

"Maaf..., maafin Becca...., ayah kenapa pergi? Ibu jangan benci Becca...." 

Ya, anak kecil itu adalah Becca. Kini sosok itu tengah terduduk dilantai sembari menyembunyikan wajahnya dilipatan lutut. Sebenarnya apa yang terjadi? Beberapa hari lalu Ayah Becca juga Becca tengah bermain di taman. Awalnya Becca yang terus merengek pada orangtuanya karena mereka nyaris tidak ada waktu untuk Becca akibat pekerjaan.

"Becca, hari minggu deh ayah janji ngajak kamu main tapi ibu gak bisa ikut katanya ada rapat, gapapa kan?" ucap lembut sang Ayah, Becca mengangguk semangat. Tidak apa ibunya sibuk setidaknya ayahnya mau menemani nya bermain seperti anak anak lain.

"BECCA AWAS!!"

BRAK!

Takdir memang tidak ada yang tahu, hari yang seharusnya bahagia malah diselimuti duka. Tepat dihari yang dijanjikan, Ayah Becca tertabrak truk karena menyelamatkan anak semata wayangnya yang akan mengambil bola yang tidak sengaja menggelinding ke tengah jalan raya.

"Ayah?" Becca hanya bisa tertegun melihat sang ayah yang sudah tergeletak berlumuran darah dan para warga dengan cepat berkumpul ditempat kejadian tidak lupa menelpon polisi dan ambulance. Becca baru tersadar ketika seorang ibu ibu menutup kedua matanya.

"Yang sabar ya sayang" seperti itulah kira kira kata kata penenang yang dilontarkan para warga padanya.

Dan sejak saat itulah Ibu Becca yang tak terima suaminya meninggal mulai membenci anaknya sendiri. Ia berpikir ini semua salah anaknya, karena jika saja Becca tidak merengek untuk ditemani bermain mungkin suaminya masih disini, di sisi nya.

.・゜゜・

Hari ini adalah tepat 1 tahun setelah kepergian sang Ayah juga bertepatan dengan hari ibu. Becca berniat untuk memberikan hadiah berupa cincin yang ia beli dari tabungannya selama kurang lebih 1 tahun terakhir.

"Hihi semoga ibu suka terus nanti mau main lagi sama Becca" ujar anak yang baru saja keluar dari kelasnya dengan riang sembari memandangi kotak cincin sederhana yang ia beli tadi pagi.

"Aku harus cepet cepet pulang!!" Becca pun berlari dengan semangat agar cepat pulang. Namun baru saja sampai gerbang kotak cincin yang ia pegang terjatuh dan cincin didalamnya pun menggelinding sampai pinggir kolam didekat pohon besar.

"Yah jatoh!!" pekik Becca dan langsung mencoba mengambil cincin itu. Saat akan baru meraih perhiasan itu, tiba tiba saja ada seorang teman yang dengan jahil mengejutkannya. 

6th SenseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang