Pracerita

188 27 6
                                    

Selagi bukan kamu yang mencintai,
selagi bukan kamu yang memberi, dan
selagi bukan kamu yang memulai,
kamu tidak akan merasakan patah hati.
Sebab sejatinya patah hati, adalah adanya sebuah kegagalan ketika kamu mengharapkan untuk di miliki.

Atau paling tidak, jika bukan kegagalan,
kamu yang ditinggalkan

| | |

Kehidupan Janne tidaklah rumit, semuanya ia jalani sebagaimana waktu mengalir. Ia tak pernah mengeluh, ataupun mengaduh pada poros kehidupan yang berputar. Tak pula ia marah atas apa yang telah menjadi ketetapan-Nya, tak juga merugi atas apa yang telah ia beri kepada siapapun yang menerima. Walau hiruk-pikuk jalanan yang ia terjang, ia tak goyah sekalipun ia akan terjatuh berkali-kali. Sebab, sejauh ia merasakan hidup, ia tak pernah berniat untuk menolak, atau bahkan membenci. Bukannya ia tidak ingin melakukannya atau hanya kemunafikan belaka, tetapi, ia tidak bisa. Maka, yang ia lakukan hanyalah, menerimanya dan tersenyum.

Begitulah yang diajarkan oleh ibu angkat Janne. Katanya; jangan pernah melakukan hal buruk pada siapa yang membenci dan melukaimu. Sebab dia akan memperlakukanmu kian semakin buruk. Jadi, terimalah, berikan saja senyuman terbaikmu, maka dia akan berhenti. Dan dia akan sadar, bahwa hanya orang gila lah yang tersenyum ketika dilukai.

Sempatnya Janne bertanya; Mereka menganggapku gila, bukankah itu adalah kebodohanku, Ma?

Wanita paruh baya yang kerap dipanggil Mama oleh Janne, membalasnya dengan senyuman, lalu berkata; Justru merekalah yang gila, membenci dan melakukan hal buruk kepadamu, padahal kamu tak pernah melakukan apapun pada mereka.

Semakin Janne tumbuh, semakin pula menganggap hal itu adalah kebenaran yang mutlak. Kehidupannya bagaikan tak ada emosi negatif. Ia justru bahagia telah melakukannya.

Hingga pada suatu hari, ia harus dilanda kebingungan tanpa mendasar, tepatnya sejak hadirnya lelaki bernama Darren McArthur. Ketika semua orang menyudutkannya, mencelanya, sedang lelaki itu tak melakukan apapun sebagaimana orang-orang lakukan. Tidak pula peduli atau pun terlihat berbuat baik pada Janne, justru lelaki itu sangat acuh, dingin, ketus dan irit dalam berbicara. Tentu hal itu membuat Janne menumbuhkan rasa keingintahuannya, bahwa; mengapa dia berbeda?

Sejak itu pula, Janne memutuskan untuk mencari tahu, mengikutinya, mendekatinya, hingga memintanya untuk menjadi seorang teman.

"Ingin melihatku tersenyum?"

Darren menggeleng.

"Kenapa? karena kau sudah terlalu sering melihatku tersenyum?"

"Karena aku tidak butuh."

"Lalu, bagaimana jika aku yang ingin melihatmu tersenyum?"

"Aku menolak."

"Tidak. Tidak. Aku tidak akan meminta padamu untuk tersenyum padaku. Tapi .. aku yang akan membuatmu tersenyum."

___________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________



Hallo .. lumayan lama nggak menyapa kalian, hehe.
Setelah cerita Crazy Life selesai, aku melanjutkan menulis dengan genre yang berbeda, bahkan jomplang bgt rasanya dari genre mystery sci-fi ke historical romance haha.
Sebenarnya aku nggak terbiasa menulis cerita romance, dulu pernah coba publish beberapa cerita romance, tapi alhasil diunpub karena merasa 'cringe' haha.
Tapi kali ini mau coba lagi, semoga nggak berakhir diunpub juga😬

Then, seperti biasa aku kasih Teaser ceritanya dulu yaa ..

Salam, Riri.

How's Life Janne Do - 1920 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang