8. Cemburu (?)

38 11 2
                                    

Jangan lupa follow dan vote ya🥰

Jangan lupa follow dan vote ya🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

💉💉💉

Jimin mendengar suara sesuatu yang jatuh dari arah dapur bergegas menghampiri, di ikuti oleh Minji dan ke lima Sevensoul yang lain. Jimin melihat pecahan gelas sedang Yura dan teman membernya masukkan ke dalam kantong plastik sampah.

"Apa kau terluka?" Jimin nampak khawatir dengan Yura. Jimin menarik tangan Yura untuk memeriksa setiap inci kulitnya, memastikan jika tak ada goresan luka.

Minji yang menyaksikan adegan tersebut mengepalkan kedua tangannya. "Dia kan perawat, pasti bisa mengobati lukanya sendiri. Kau tak perlu khawatir, oppa."

"Dia benar, Jim. Aku tak apa. Gelas ini tadi tak sengaja tersenggol," jelas Yura, menarik perlahan tangannya yang Jimin genggam.

Minji menarik tangan Jimin lalu membawanya kembali ke ruang tamu, seakan tak ada perlawanan, Jimin menuruti Minji setelah lega jika tangan Yura tidak ada yang terluka. Para member yang lain pun ikut kembali ke ruang tamu.

Yura yang melihat bagaimana Minji menggandeng dan bergelantung manja pada lengan Jimin, hanya bisa menatapnya sendu. Entah mengapa hatinya seakan di remas saat menyaksikan adegan tersebut. Yura menggeleng pelan, "Aneh, kenapa aku seperti ini. Jika mereka terlihat begitu dekat bukankah itu hal biasa, pekerjaan mereka saja sama."

Pria yang gemar memakan jeruk dan berkulit putih yang membantu Yura tadi ternyata mengamati apa yang Yura lihat, dan segera menyingkirkan sampah pecahan kaca, "Tanganku berdarah, bisakah kau obati," ucap pria itu menyodorkan telapak tangannya kepada Yura, yang tergores dan mengeluarkan darah segar.

"Mwo ... Apa kau tak berhati-hati?" tanya Yura. Segera Yura mencari obat p3k setelah Jimin memberi tahu di mana ia biasa meletakkan.

Tak butuh waktu lama Yura mencarinya, ia bergegas kembali untuk mengobati tangan pria tadi.

Dengan perlahan Yura mengoleskan obat merah, pria itu hanya diam memerhatikan
Yura. "Kau tak merasa perih?" ujar Yura memecah keheningan.

Bukannya menjawab, pria itu hanya menatap Yura yang masih mengoleskan salep luka dengan kedua sudut bibirnya sedikit terangkat. Yura yang tengah berkonsentrasi membersihkan luka tak menyadari hal tersebut.

Ternyata saat membuang sampah, pria itu sengaja melukai tangannya dengan serpihan kaca. Entah apa yang ia pikirkan mengapa nekat melakukan hal tersebut.

"Kau tidak sedang sakit kan?" tanya Yura memastikan, karena melihat kulit pria yang duduk tenang di hadapannya putih pucat.

Lagi-lagi pria itu tak menjawab pertanyaan Yura.

Apa dia tak mendengarkan pertanyaanku? Kenapa sikapnya begitu dingin?
Apa member Sevensoul memang sedingin ini jika bertemu dengan seseorang yang belum mereka kenal? Ah ... Terserah, aku hanya sekedar membantu mengobati lukanya saja, batin Yura kesal karena pertanyaannya tak di jawab.

𝓜𝔂 𝓟𝓪𝓽𝓲𝓮𝓷𝓽  || 𝐏𝐣𝐦Where stories live. Discover now