[CARLARION] - Part 10

8 2 5
                                    

The Last Guardian : CARLARION

The Last Guardian : CARLARION

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◦•●◉✿✧✿◉●•◦

Kerajaan Icyland

"Aku akan mengikuti tiga ujian itu. Setelah aku lolos, antarkan aku bertemu dengan ayahku. Se-ge-ra," ucap Carla dengan penuh penekanan.

Zamrud mengangguk setuju. "Tentu, Nona Carla."

Pria paruh baya itu tersenyum dan menunduk hormat.

Carla menelan segelas cokelat hangat beserta kue yang ia sendiri tak tahu apa namanya dengan gerakan cepat. Kalau perutnya tidak meronta meminta makan, ia tidak akan makan. Ia hanya ingin pulang. Itu saja.

Untuk itu, mau tidak mau, ia harus mengikuti ujian untuk lolos menjadi seorang Guardian bagi Arion.

"Kapwan ujiawn itwu dimwulai?" tanya Carla dengan mulut penuh makanan.
[Kapan ujian itu dimulai?]

"Telan dulu makananmu, Nona, kau akan tersedak nantinya," ujar Zamrud.

Carla menggeleng pelan, tetapi tak lama kemudian ia benar-benar tersedak.

Zamrud menyerahkan segelas air putih pada gadis yang sedang terbatuk-batuk di depannya.

"Terima kasih, Paman," ucap Carla sembari menghela napas panjang.

"Lehermu masih sakit, Nona? Ujian itu cukup berbahaya dan membutuhkan persiapan yang matang."

Carla menggeleng pelan. Sebenarnya ia masih merasakan ngilu pada lehernya jika ia menoleh ke kiri dan ke kanan akibat luka sayatan pedang Arion. Namun, semakin lama ujian itu berlangsung, maka akan semakin lama kemungkinan ia dapat bertemu ayahnya. "Aku tidak apa-apa."

"Benarkah?"

Carla mengangguk. "Kalau sore ini bagaimana, Paman? Aku sudah siap."

Zamrud sontak menggeleng. "Tidak bisa. Saya akan bertemu dengan Pangeran Arion mengenai hal ini. Saya akan menemui Nona lagi nanti. Sampai jumpa lagi."

Carla menatap punggung pria yang berjalan tegap di depannya. Gadis itu lalu bangkit dari duduknya dan berjalan cepat meninggalkan dapur kerajaan yang sepi di sore hari ini.

Hujan salju sudah lama berhenti sejak beberapa jam yang lalu. Carla melangkahkan kakinya menyusuri lorong-lorong istana yang sepi. Kemarin, ia baru saja siuman setelah tak sadarkan diri selama tiga hari. Itu yang dikatakan oleh tiga pelayan wanita padanya. Sesekali ia memegang lehernya yang terkadang terasa ngilu.

Gadis itu terus berjalan hingga lukisan-lukisan besar yang terpajang di dinding istana kerajaan tak lagi terlihat oleh netranya dan berganti dengan lentera-lentera kuno yang melekat di setiap sudut dinding istana. Gadis itu menatap sekelilingnya yang tampak sepi.

Suasana kerajaan ini sangat berbeda dengan kerajaan Earthland yang penuh keceriaan dan tak pernah sepi.

Carla terus berjalan dan hanya ditemani sepi. Ia lalu menghentikan langkahnya saat netranya menatap sebuah pintu gerbang yang terbuka sekitar lima meter di hadapannya.

The Last Guardian : CARLARION [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang