Sunyi, tenang, dan sendirian. Tapi itu adalah satu kenyamanan untuk gadis dengan mata mengantuk.
Oline, sedang duduk di luar kursi balkonnya. Sembari menatap jalan perkomplekan. Sesekali ada orang berjualan lewat, Oline meneriakinya.
"pak, pak! Di atas sini! Tunggu bentar yak!" sedikit tergesa-gesa Oline keluar.
Sampainya dia di mamang penjual batagor. Ia memberikan mangkoknya yang dibawa.
"10 ribu ya mang" Oline menyerahkan mangkok.
"siap neng, campur tahu gak neng?" tanya mamang.
"iya kasi aja." pinta Oline.
"nih, udah neng," ucap mamang sembari memberikan.
"nih duitnya makasi ya mang," Oline memberikan uang pas.
"makasi ya neng," ucap mamang.
"iya." Oline pun berjalan masuk ke rumahnya.
Dia kembali duduk di balkon sembari menikmati angin sore.
Saat asik menikmati makan batagor, mata Oline beralih kepada seorang gadis.
"Delyn!" merasa terpanggil, pemilik nama menoleh.
"sini diatas!" Delyn tersenyum, dapat ia lihat Oline melambai tangan untuk mengajak ke rumah dan ia menoleh ke gadis di sebelahnya yang lebih pendek.
"Ly, kita ke rumah Oline yuk." ajaknya sembari menatap Lily, sang kekasih.
Kekasihnya, Hillary Abigail. Nampak berpikir sebelum menganggukkan kepala.
Mereka pun berjalan menuju rumah Oline.
Mengetahui mereka berjalan ke rumahnya, Oline dengan tersenyum pun turun untuk menghampiri tamunya.
Di pintu. Oline membuka dan mempersilahkan keduanya masuk.
"duduk di situ aja dulu, gue mau ambilin minum bentar yak." Oline berjalan menuju dapur.
Delyn duduk diam sembari menatap Lily yang melihat-lihat isi rumah.
"Oline, yang kamu ceritain?" Lily menatap Delyn dengan santai.
Delyn sedikit berpikir sebelum menjawab, "iya dia yang aku ceritain, jangan cemburu yaa" Lily tertawa.
"i don't care, mau kamu masih gamon juga terserah, kan bisa dua-duanya, lagian-" Lily menatap Delyn dan berbisik.
"jadi sub aku juga mau sama dia." Lily menjauhkan wajahnya kala mendapat pukulan di pahanya.
Dia mengelus pahanya. "sakittt" rengeknya.
"lagian, tengil banget" Delyn memutar bola matanya malas.
"ya, aura dom-"
"apenih-apenih ngomongin gue yak lo pada?" Oline datang dengan membawa minum dan juga cemilan.
Keduanya menoleh ke sumber suara dan tertawa.
"ge'er banget" Oline menatap datar Delyn.
"yaudah sih, kan nanya doang" Oline menatap Delyn sinis.
Setelahnya mereka pun salinng berbincang satu sama lain dan juga Lily berkenalan dengan Oline Manuel, mantan dari kekasihnya saat ini.
"btw Ly, lo gak cemburu apa gimana gitu, pas kita berdua cerita kalo...kita mantan." Lily tertawa dan menggelengkan kepalanya.
"watashi bisa cari yang lain, kalo dia balikan sama lo" Delyn mendelik sembari menunjukkan kepalan tinjunya ke arah Lily.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"wes, wes, chill broo chill" cegah Lily.
Oline tertawa melihat keduanya.
Tok tok tok...
Ketiganya menoleh kearah pintu yang di ketuk. Saling menatap satu sama lain. Oline pun berdiri selaku pemilik rumah. Ia berjalan ke arah pintu. Dan membukanya.
"haii, kak Oline" Oline menghela nafas dan menyuruh tamu itu masuk.