7

741 62 14
                                    

Happy reading!!!!

Dan kepala doah di elus oleh sooji. karena elusan itu, doah menjadi tenang dan mengantuk berakhir doah ikut bermimpi.

.

"Suka engga sama badan aku?"

Doah yang baru menutup matanya itu langsung bangun dan mundur membuat ia terjatuh ke bawah. Doah meringis karena sikutnya yang menjadi korban terbenturnya ke lantai.

"A-ah maaf, sakit ya?"

Sooji langsung bangun dan terduduk di sofa, salah satu tangannya terulur ingin menolong doah tapi doah malah menutup matanya. Awalnya sooji bingung kenapa doah menutup matanya, setelah lihat tubuhnya sooji langsung tersenyum sumringah. Munculah ide jail di benaknya.

"Yak doah! Gwaenchana?? Dimana yang sakit?? Sini biar aku obatin"

Sooji mendekati doah, benar-benar sangat dekat dengan doah,membuat doah telentang karena sooji terus mendekat. Sooji ingin mendekati doah lagi, doah dengan cepat bangun dan berlari ke kamarnya.

"DASAR BYUNTAE!!!!" teriak doah sebelum memasuki kamarnya.

Sedangkan yang di kata mesum sama doah itu, ia hanya cekikikan. Padahal niatnya memang ingin membantu doah tapi ya bercandain dikit tak apalah, tapi doah malah berpikir kalau dirinya mesum. Memang sangat lucu adiknya.

.

Skip...

Beberapa bulan kemudian.

Setelah lama menunggu, akhirnya luka di tangan sooji itu sudah sembuh. Jadi sooji bisa bebas bergerak kemana saja. dan sooji sebenarnya sudah masuk sudah dari lama, dari lukanya sudah sedikit mendingan. Dan... Hubungan doah dan kakaknya sudah begitu dekat, sangat dekat bahkan mereka suka bercanda dan terkadang jokes sooji masuk di doah tapi terkadang.

Setelah berbicara mengenai hubungan sooji dan doah, bagaimana hubungan sooji dan harin? Oh tentu saja, mereka sudah lama menjaga jarak, bukan mereka tapi sooji. Sooji sudah tak minat lagi dengan harin setelah kejadian itu. Ia akan selalu mengingat, walaupun doah tak mengaku tapi saat setelah kejadian itu sooji melihat leher doah ada kemerahan.

Mungkin saja waktu itu, harin mencekik doah. Dan waktu itu, saat sooji membersihkan kamar doah huh sebenarnya itu kemauannya si soalnya sooji mau masuk saja ke kamar doah. Sooji waktu itu baru mengingat, saat sooji masuk ke kamar doah sooji mencium asap rokok tak mungkin doah merokok.

Saat itu juga, sooji menemukan puntung rokok di lantai dan ditutupi gorden. Waktu itu sooji selalu lupa untuk menanyakan hal rokok itu, tapi sekarang sooji tak akan lupa.

Sooji kali ini bukan berniat menanyakan doah, melainkan pelakunya, ya harin. Sooji ingin bertanya tapi! Sooji membawa doah juga.

Seperti saat ini, doah sedang ditarik oleh sooji ke suatu tempat yang sudah dijanjikan oleh harin untuk bertemu. Tak memakan waktu lama, sooji sampai di tempat di sana sudah terlihat harin yang sedang duduk sambil merokok. Tentu saja sooji terkejut melihatnya.

Harin membuang rokoknya dan mendekati keduanya sambil bersedekap dada dan memasang wajah angkuh.

"Aku kira kita akan bicara empat mata sayang" ucap harin.

"Setelah liat lu merokok, gua jadi yakin kalau lu waktu itu merokok di kamar doah kan?!" Marah sooji.

"Iya emang kenapa?" Tanya harin tanpa rasa bersalah.

Sooji hanya menatap harin dengan tatapan intimidasi, kedua tangannya ia taruh di kantung celananya lalu sooji menatap doah yang sedari tadi hanya diam dam seperti terlihat tak tertarik untuk ikut campur, padahal itu buat dia juga.

Step Sister [Do Ji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang