#part 27#

72 12 2
                                    

✨️

Klek

Suara pintu tertutup tidak membuat Seokjin bergeming dari ketenangannya yang sedang menikmati teh hangat sambil melihat pemandangan dari balik kaca besar disamping rumahnya

Rupanya hari ini hujan, tidak deras namun mampu menyirami semua kebunnya yang baru saja selesai dipanen sore tadi dan kini hanya sebidang tanah gembur yang luas membentang siap untuk ditanami beberapa hari lagi

" Sepertinya dewa memang sedang memihak kepadamu hyung. Mereka bahkan tau kapan waktunya menyiram tanah yang luas disana " Cha Eun Woo baru keluar dari kamar menghampiri Seokjin dengan tangannya yang masih menggosokkan handuk ke rambutnya yang basah

Seokjin meminum seteguk teh hangat dengan tenang lalu kembali meletakkannya dimeja

" Mereka hanya mengerjakan tugas mereka, tapi karena hujan seperti ini justru membuat jalanan menjadi licin, akan banyak kendaraan dan orang-orang yang celaka. Itu bahaya. Udara juga semakin dingin dan lembab, aku tidak begitu suka " Seokjin

" Kau tidak suka? Lalu kenapa kau tinggal ditempat seperti ini? Padahal kau bisa hidup dikota yang semuanya serba ada dan alat-alat mereka sangat canggih " Cha Eun Woo kini sudah duduk dibangku sebelah Seokjin

" Aku hanya bilang 'aku tidak suka', bukan  berarti 'aku tidak ingin tinggal ditempat ini' " Seokjin

Cha Eun Woo merasa obrolan ini hanya dirinya saja yang antusias sedangkan Seokjin bersikap seadanya

" Hyung apa kau tidak senang aku disini? " Cha Eun Woo dengan nada lemas sambil menunduk memainkan jemarinya

Seokjin melihat Cha Eun Woo yang masih menunduk

" Tidak " singkat Seokjin

Jawaban singkat yang berhasil membuat Cha Eun Woo mengangkat kembali kepalanya melihat Seokjin hingga kini mereka saling bertatapan

" Maksudku, aku hanya terbiasa hidup sendiri, aku tidak terbiasa dengan orang lain disekitarku apalagi harus tinggal bersamaku. Aku tidak tau bagaimana harus bersikap seperti orang lain pada umumnya " Seokjin menjelaskan

Huuft~

Suara hembusan nafas Cha Eun Woo terdengar begitu jelas sambil menyandarkan dirinya dibangku setelah mendengar penjelasan Seokjin membuat Seokjin reflek menatap Cha Eun Woo dengan pandangan sedikit terkejut 

" Kau benar-benar membuatku takut hyung. Kupikir kau akan menendangku keluar malam ini juga. Kau tenang saja, aku akan bersikap baik selama aku disini, kau ingin aku tenang? Maka aku akan berusaha untuk tenang " Cha Eun Woo

" Tidak perlu, kau bebas bersikap semaumu seperti biasanya, akupun akan bersikap seperti biasanya " Seokjin

" Baiklah " Cha Eun Woo

" Eun Woo-ya.. kau bilang rumahmu ada di desa seberang, kan? Apa jauh dari sini? " Seokjin

" Tidak terlalu. Kenapa? Apa kau ingin bermain dan menginap disana? "  Cha Eun Woo terlihat antusias

" Aku sangat jarang pergi keluar apalagi harus menginap, kau adalah satu-satunya orang yang paling lama kuajak bicara dengan santai " Seokjin meneguk lagi teh hangat yang tinggal sedikit sampai habis

DEMONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang