26. Non-rank 3 - Oline - Registry

2K 56 14
                                    

"Halo, selamat datang"

"Iya kak..", seorang gadis dengan perawakan berkulit putih mulus, rambut hitam panjang melebihi pundak, namun dengan raut panjang ala-ala sleepy face membuatku merasa gadis dengan wajah seperti ini baru kali ini ku lihat secara empat mata.

"Namanya siapa?"

"Oline, kak.."

"Oh, Oline. Nama panjangnya?"

"Oline Manuel, kak..."

"Oke..", sementara jemari beradu diatas papan ketik laptopku, aku melemparkan beberapa pertanyaan ringan seputar alasan yang mendasarinya untuk mendaftarkan diri menjadi cikal bakal idol ibukota.

"Umur?"

"17 tahun, kak.."

"... O..ke..."

"Sebentar..", aku baru teringat aku memiliki formulir pendaftaran. Kesalahan ini membuatku lupa, dan malah mendaftarkan dirinya secara lisan.

Dari bawah laci mejaku, terdapat arsip yang berisi beberapa salinan formulir pendaftaran. Satu lembar itu kuambil, dan lekas kuberikan padanya.

"Tolong diisi ya. Nanti kalo bingung, nanya aja..", ucapku sambil menyelesaikan beberapa detail kecil pada pendataan di laptopku.

Tanpa menjawab, ia mulai menulis data dirinya pada lembar kertas formulir itu, mulai dari nama lengkap, tempat tanggal lahir, alamat kediaman hingga pekerjaan kedua orang tua.

Sebentar saja, ia selesai mengerjakan formulir data diri itu. Tak banyak, hanya beberapa pertanyaan penting saja yang tersaji didalamnya.

"Ini kak.."

Lalu membaca data dirinya, berikut aku melampirkannya kedalam database server kami.

"Hm, tinggal di TDS ya?"

"TDS?"

"Tanjung Duren Selatan"

"Oh- iya, benar kak.."

"Biasanya orang-orang pada nyebut TDS, sih.."

"Di lingkungan saya malah disingkat Duren Selatan aja kak.."

"Beda lingkungan, beda penamaan, Lin.."

"Iya sih.."

Beberapa waktuku habis saat mata tertuju pada layar laptop, diselingi tarian jemari diatas papan ketik.

".. Untuk info diterima atau enggaknya, nanti bakal di-inform sama general manager kami, Teh Melody.."

"... Biasanya sih dari via telepon, ya. Tapi kadang dari via pesan singkat bisa juga, cuma jarang.."

"Um, yah..", jawabnya.

"Baik, Lin, selamat datang di JKT48. Sebuah idolgrup lokal dengan jumlah fans yang melimpah, mengusung konsep 'idol you can meet', dan kadang manajemennya yang sedikit gila ini suka overpush satu atau beberapa orang yang visualnya 'main' banget..", beberku, supaya nantinya ia tidak terkena culture shock ataupun cancel culture.

".. Jadi, sudah paham konsekuensi menjadi idol? Sudah di baca kan di formulirnya tadi?"

Dengan ragu, ia mengangguk pelan.

"Bagus. Mungkin nanti kalo semisal kamu diterima, kamu bisa belajar sama senior-senior gen 11 keatas..", imbuhku beri saran.

"Iya kak, aku bakal berusaha jadi idol yang baik..", ucapnya berniat untuk meyakinkanku.

" Bagus. Mungkin perlu waktu untuk bisa membiasakan diri dengan lingkungan begini.."

Aku berdiri dari kursiku, lalu mulai berjalan ke bingkai-bingkai foto yang telah dipasang di tembok.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 20 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Prove me wrong or reveal me goodWhere stories live. Discover now