Empat

207 23 2
                                    

Boruto bersandar santai di salah satu Loker yang terdapat nama Sarada di sana, kedua manik birunya tidak berhenti untuk melirik pintu masuk ke arah loker kolam renang, menunggu pemilik loker yang belum juga datang menemui nya, padahal sudah 20 menit dia di sini dan 15 menit lagi jam masuk kelas akan berbunyi.

"Ck, lama sekali" gumamnya tidak sabaran.

Cklek

Pintu masuk loker terbuka, dan di sana terlihat Sarada yang tengah menatap nya menyeringai sambil masuk ke dalam, tak lupa juga gadis itu menutup kembali pintu masuk loker.

"Hai boy, apa kau sudah menunggu lama?" Pertanyaan Sarada sukses membuat Boruto kesal apa lagi kini dengan santai nya gadis itu bersandar di tembok tepat di seberang nya.

"Oh ya dan soal apa ini? Jarang sekali kau chat aku terlebih dahulu apa lagi kau juga mengirimi ku foto tubuh mu yang seksi itu" godaan Sarada sukses membuat kedua pipi Boruto memerah samar, dia juga tidak mengerti kenapa dia bisa dengan tiba-tiba melakukan hal tak terduga seperti yang di ucapkan Sarada barusan.

"Aku..."

"Ya ada apa boy? Katakan saja kau ingin apa dari ku?" Sarada berjalan mendekati Boruto dengan wajah datar nya namun Boruto tidak bodoh, tadi dirinya sempat dengan jelas melihat adanya seringai kecil di wajah cantik gadis itu.

"Kesepakatan" sebelah alis Sarada sukses terangkat ketika Boruto mengatakan itu.

"Kesepakatan seperti apa itu boy? Dan apa untung nya untuk ku?" Jawab Sarada yang sudah berdiri di hadapan Boruto, mata hitam nya menatap mata biru Boruto yang jujur saja membuat Sarada terpana akan warna mata sebiru laut itu.

"Aku tertarik denganmu" Boruto berucap datar kedua tangannya kini sudah berada di masing-masing saku celananya, menunggu jawaban Sarada.

"Tertarik padaku atau tertarik pada tubuh ku, Hm?" Dan jawaban yang di berikan Sarada itu sukses membungkam Boruto.

"Ah sudahlah tidak perlu di jawab karena aku tahu jawaban mu, pasti kau ingin mengajak ku membuat kesepakatan tentang Friend With Benefits bukan?" Mendapatkan pertanyaan seperti itu Boruto hanya diam, tidak menjawab maupun tidak mengelak pertanyaan Sarada tadi.

"Tubuhmu memang seksi.." Dengan lancang nya tangan Sarada mengusap dada serta perut sixpack Boruto dari luar seragam sekolahnya dan berakhir kedua lengannya melingkar di leher Boruto, menatap Boruto dengan menggigit bibir bawah nya sensual, membuat kedua tangan Boruto dengan sendirinya melingkar di pinggang ramping gadis Uchiha itu.

"Tapi sepertinya aku tidak tertarik" lanjut gadis itu, ketika dia ingin menjauhkan tubuh nya dari tubuh tegap Boruto, tiba-tiba saja pria itu meremas pinggangnya cukup kencang tidak mengizinkan Sarada pergi begitu saja dari dekapan nya.

"Shh boy, kau meremas pinggang ku cukup kencang" ringis Sarada, namun bukannya memberontak malah Sarada hanya diam saja dengan masih memandang datar pada Boruto, menunggu apa yang akan di perbuat oleh Boruto selanjutnya.

"Kau benar-benar ingin bermain denganku ya Sarada?" Bisik Boruto tepat di telinga Sarada, dan hal itu membuat bulu kuduk Sarada meremang.

"Bagaimana kalau ya?" Ketika Boruto ingin menjawab tiba-tiba saja bel masuk berbunyi membuat Sarada tersenyum kemenangan.

"Nah... bel masuk sudah berbunyi boy, sampai kapan kau ingin memeluku seperti ini Hm?" Goda Sarada sambil meniup daun telinga Boruto, membuat pria itu menggeram rendah.

"Persetan dengan bel" dengan cepat Boruto menyambar bibir Sarada melumatnya dengan agresif, beda hal nya dengan Sarada yang hanya diam saja tanpa mau membalas ciuman pria di depan nya ini, sampai-sampai pria itu memutuskan ciuman sepihaknya dan memandang Sarada geram.

"Apa? Kau sudah puas menciumku? Baiklah sekarang mari kita ke kelas" Sarada melepaskan pelukan Boruto pada tubuhnya dan mulai melangkah menjauh dari pria itu yang masih diam di tempatnya.

"Kenapa kau tidak membalas ciuman ku?" Boruto menghentikan Sarada dengan pertanyaan nya barusan, namun tidak sampai membuat gadis itu membalikan tubuh nya kembali.

"Karena aku adalah pihak yang menaklukan bukan yang di taklukan boy" setelah berujar seperti itu Sarada benar-benar menghilang di balik pintu, menyisahkan Boruto yang saat ini tengah mengacak-acak rambut nya frustrasi, dia benar-benar gemas akan sikap ajaib gadis itu.












***










Semenjak kejadian Boruto mencium Sarada seminggu yang lalu, gadis Uchiha itu benar-benar tidak ada kabar, entah itu di sekolah atau di chat, gadis Uchiha itu benar-benar menghilang dari kehidupan Boruto, dan sejujur nya setelah kejadian memalukan itu Boruto memang ingin menjauhi Sarada, dia sangat malu bila harus bertatapan langsung dengan gadis itu, namun sepertinya gadis itu lebih dulu menghindarinya, fikirnya.

"Ahh aku rindu sekali dengan Sarada" Chocho sahabat Sarada yang kini tengah duduk tepat di meja kantin yang terpaut hanya satu meja dengan posisi duduk Boruto dan Inojin saat ini  tengah memasang wajah sedih nya di hadapan sahabat dan kekasihnya.

"Ya aku juga merindukan Shinki" balas Shikadai yang memang masih memiliki ikatan persaudaraan dengan Shinki.

"Ayolah kawan jangan bersedih, besok juga mereka akan balik dari Korea dengan membawa kemenangan untuk sekolah kita" kini Boruto dapat mendengar Yodo tengah menyemangati sahabat-sahabat nya itu, ah ya berbicara tentang Sarada dan Shinki dia hampir lupa jika kedua nya sejak seminggu yang lalu pergi ke Korea untuk mengikuti lomba renang tingkat Asia, dan kabar nya mereka berdua memenangkan juara 1 dan tentunya hal itu membuat bangga nama sekolah dan membuat siswa dan siswi di sekolah terus membicarakan kemenangan kedua nya, bahkan sampai ada yang bergosip tentang hubungan mereka berdua.

"Kurasa setelah Sarada dan Shinki kembali ke sekolah mereka akan menjadi pasangan yang sangat terkenal di sekolah ini" Inojin berucap sambil memakan kentang goreng di hadapannya, dia memandang Boruto yang hanya diam sambil memainkan game di ponselnya.

"Bagaimana pendapatmu Boruto?" Tanya Inojin lagi.

"Tidak penting" sahut Boruto cepat.

"Ck kau ini tidak bisa di ajak bergosip sekali sih, oh ya ngomong-ngomong bagaimana kondisi Paman Naruto, Bibi Hinata, Kawaki dan juga gadis kecil ku Himawari?" Inojin mengubah topik pembicaraan, pria pucat itu kini menatap antusias pada Boruto yang masih asyik memainkan game nya.

"Mereka semua baik"

"Wah... rasanya aku ingin segera bertemu dengan gadis kecilku, kurasa dia sudah lebih tinggi mengingat sekarang dia sudah kelas 9" Boruto yang mendengarnya hanya menggeleng tidak habis fikir dengan teman nya itu yang naksir dengan adik perempuan nya yang jelas-jelas masih kecil.

"Sadar lah dengan umurmu itu Inojin, dan lagi aku tidak mau mempunyai ipar seperti mu" Inojin yang mendengarnya hanya tertawa terbahak-bahak membuat Boruto mengernyit heran akan tingkah absurd teman semasa kecilnya itu.

"Hahaha sejujurnya aku juga tidak ingin mempunyai ipar seperti mu kawan, tapi ya mau bagaimana lagi, adik mu itu cantik dan imut, jadi aku tidak tahan untuk tidak jatuh cinta padanya pada pandang pertama"

"Ck dasar pedofil" sindir Boruto sambil meletakan ponselnya di atas meja dan memakan kentang goreng nya yang sudah tersaji di atas meja.

"Biarkan saja jika kau menganggap ku seperti itu yang terpenting adik mu adalah duniaku untuk saat ini, oh ya lalu bagaiman dengan kakak angkat mu itu? Ku dengar dari orang tua ku katanya dia sedang kuliah sambil bekerja di kantor cabang milik ayah mu, apa iyu benar?" Boruto yang mendengar kakak angkat nya itu di sebut langsung mengangkat bahunya tidak tahu, ya karena memang selama dirinya pindah sekolah ke tokyo dan hidup sendiri di kota besar ini dia jadi jarang sekali berkomunikasi dengan keluarganya itu, paling dia hanya berkomunikasi dengan mereka selama seminggu 1 kali atau bahkan 2 minggu satu kali, entahlah di sini yang sibuk sebenarnya keluarga nya atau dirinya, dia juga tidak tahu, yang paling terpenting untuk saat ini dia harus fokus menyelesaikan sekolah nya di sini, supaya dia bisa segera berkuliah di kampus impian nya.











***














TBC...

Jangan lupa tinggalkan jejak ya bestie-bestie 😘

Terimakasih 🙏🏻

The ConquerorWhere stories live. Discover now