Tidak bisa disembunyikan

359 31 0
                                    

Setelah lama berpikir Rony teringat kejadian siang tadi, ia harus menyusul segera tanpa pikir panjang, dia langsung melesat menuju Jogja. Biarkan dia sampai disana entah kapan yang terpenting Salma. Ia juga sudah menanyakan kepada Nabila lewat pesan, toko buku yang sering dikunjungi oleh Salma. setelah beberapa waktu, ia sampai di toko buku yang Nabila tunjukan padanya. Setelah mencari ke seluruh bagian, akhirnya ia melihat gadis yang ia cari sedang duduk bersebelahan dengan laki-laki sempat ia temui.

" Pulang " ucap Rony dingin setelah tepat didepan Salma duduk, Salma mendongakkan kepalanya melihat seseorang yang berdiri tepat di depannya.

Melihat Salma yang masih diam Rony akhirnya menggandeng tangan Salma dan pergi keluar toko buku tersebut, tanpa berbicara pada laki-laki yang disebelah Salma.

" Kamu itu denger ngga si, apa yang saya bilang " ucap Rony menahan emosinya, Salma yang telah sadar pun menghempaskan tangan Rony padanya

" Apasih yang bapak mau" ucap Salma

" Saya mau kamu jangan terlalu dekat dengan dia" ucap Rony

" Dia temen Saya pak " ucap Salma

"  Tapi saya ngga suka " ucap Rony

" Bapak kenapa, ini urusan Saya mau main sama siapapun itu" ucap Salma

Rony yang mendengarnya merasa emosi dengan perkataan Salma apa maksudnya dia bisa bermain dengan siapapun itu.

" Kamu tuh ya, tinggal nurut" ucap Rony

" Pak kita baru kenal ya, jadi gausah terlalu ikut campur dalam urusan Saya " ucap Salma,

Saat hendak pergi tangannya kembali ditahan oleh Rony, Ia akan pulang dengan taxi meskipun ia yakin sudah pasti tidak ada taxi di jam yang sudah malam seperti ini.

" Sal, mau pulang " tanya Vano yang tiba-tiba datang

" Iya" ucap Salma

" Yuk, udah malam juga" ucap Vano

Salma yang hendak bersama Vano masih dengan kondisi yang sama, tangan Rony enggan melepas genggamannya, dengan tatapan mengintimidasi.

" Saya mau pulang pak " ucap Salma sambil berusaha melepaskan tangan Rony

" Pulang sama saya" ucap Rony dingin

" Maaf pak, tadi Salma pergi bareng saya jadi pulangnya harus sama Saya " ucap Varo, Rony yang mendengarnya hanya menatap Varo datar. Ia pergi membawa Salma menuju parkiran mobil.

" Pak, sakit lepasin tangan saya" ucap Salma, dia dibawa masuk kedalam mobil Rony, dan menguncinya.

" Sal, berapa kali saya harus bilang jangan pergi sama dia" ucap Rony menatap Salma dalam, dengan nada melembut

" Ada apa sih pak, tiba-tiba bersikap begini saya bingung, Bapak seenaknya sendiri emang hidup saya itu ngga ada kata bebas, selalu ada orang yang menyetir, saya juga pengen pak kaua yang lain lakuin hal yang mereka suka tanpa harus ada orang lain" ucap Salma dengan mata yang sudah berkaca-kaca

" Saya cuma mau kamu jangan pergi dengan laki-laki lain, selain saya" ucap Rony

" Apa hak bapak" ucap Salma, mendengar itu Rony hanya diam

" Mulai sekarang, kalo ada apapun kasih tau ke saya, Sal saya ngga tau ini perasaan apa yang jelas saya hanya ingin kamu berbagi semua sama saya" ucap Rony

"Maksud bapak" ucap Salma bingung

" Ngga usah dipikirin, sekarang kita cari makan" ucap Rony hendak melajukan mobilnya

" Ngga saya udah makan, mau pulang aja" ucap Salma

Mereka hening didalam mobil itu hanya musik yang terputar Salma masih bingung apa maksud perkataan Rony tadi. Sampai ia tak sadar mereka sudah sampai di kost Salma.

Akhirnya BeRSama [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang