5. Saudara

163 54 19
                                    

Sebulan berlalu dan sekarang--Haechan menatap lekat Johnny dan Tiffany yang sedang mengucapkan janji suci.

'Iya, semoga kalian segera berpisah..'

"Tegang sekali ekspresi mu, padahal yang akan menikah kan om Johnny, kenapa kau yang tegang?"

Haechan hanya melirik malas Shotaro, "Diam kau, dimana Sungchan?"

"Tak tau, mungkin terjebak macet?" Jawab Shotaro asal asalan.

"Chan, lihat orang yang beberapa detik lagi akan menjadi saudara mu."

Dan Haechan benar benar menatap pada Mark yang duduk di meja lainnya bersama dengan Lucas, Xiaojun dan Vernon.

'Tertawa saja, nanti aku akan menjebak mu hingga kau di singkirkan oma!'

"Woaah, kau pasti sedang memikirkan hal buruk kan? Dasar otak kriminal," Bisik Shotaro sok menggeleng prihatin.

"Iya, aku sedang merencanakan pembunuhan mu, pulang lewat mana nanti?"

"Ey apa ini, aku telat sedikit dan kalian sudah akan saling membunuh?" Ucap Sungchan yang baru tiba, ikut bergabung di meja khusus keluarga tersebut.

Ada beberapa meja yang di letakkan di depan, khusus keluarga, Shotaro dan Sungchan? Anggap saja anak pungut Johnny. Sebenarnya ini ide Haechan, harusnya hanya satu meja, namun mana sudi dia semeja dengan Mark? Membawa sial saja..

"Upss adegan ciuman," Shotaro memejamkan mata, tak lupa menutup mata Haechan dan Sungchan dengan tangannya.

"Yaah padahal live, sayang sekali," Gumam Sungchan.

"Kita masih anak anak, tahan saja sampai 4 tahun lagi saat kau sampai 20 tahun."

"Bukannya 18 tahun ya?" Tanya Haechan.

"20! 18 juga masih anak anak, jangan macam macam ya!"

Haechan terkekeh, menyingkirkan tangan Shotaro setelah mendengar riuh tepuk tangan.

Shotaro dengan santai menjabat tangan Haechan membuat anak itu mengernyit bingung.

"Kenapa?"

"Selamat, kau dan Mark saudara sekarang."

Sial--ah sudahlah..

"Shotaro, kau mau ku bunuh? Kebetulan aku sedang kesal."

"Upss, Sungchan tolong aku.."

____________________________

"Haechan, mau kemana?" Tanya Johnny kala menuruni tangga, menemukan Haechan menyeret kopernya.

"Oh, ini--" Ucapan Haechan terhenti kala melihat Tiffany dan Mark juga ikut turun ke ruang tengah.

"Haechan, kamu mau kemana? Kok sampai membawa koper begini?"

Haechan merutuk kesal dalam hati, padahal niatnya pergi diam diam dan akan mengirim pesan pada Johnny bahwa ia menginap di apart Sungchan.

"Ini, aku--mau ke apart Sungchan, orang tuanya pergi untuk urusan bisnis, jadi aku akan menemani nya untuk beberapa hari."

Raut wajah Tiffany mendadak sedih, apa Haechan tak bisa menerima nya ya? Johnny yang sadar raut wajah sang istri menghela nafas pelan.

"Haechan, jangan pergi kemana mana. Masalah Sungchan--nanti daddy suruh anak om Alex untuk menemaninya."

"Apa?" Haechan melongo tak percaya, ide apa itu?!

"Tak--"

"Haechan, jangan membantah," Sela Johnny, pernikahannya baru selesai, seharusnya mereka beristirahat bukan malah bertengkar..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIGGITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang