maaf¹⁴

105 10 1
                                    











Pagi ini meja makan tidak hanya keluarga Lee yang sarapan melainkan teman Haruto dan Renjun ikut sarapan bersama mereka. Terlihat suasana masih canggung apalagi jihoon yang mendapatkan tatapan sinis dari dunia pria Lee itu siapa lagi kalau bukan Haruto dan Jeno. Jihoon paham betul dengan Haruto yang menatapnya tajam tapi Jeno kenapa ikut menatapnya seperti itu. Apa jihoon berbuat salah hingga Jeno harus melihatnya seolah sedang mengulitinya.

Junkyu datang bersama Chenle dan Jaehyuk tidak lupa juga Renjun membawa nampan berisi makanan yang akan menjadi sarapan mereka pagi ini. Junkyu mengambil duduk di samping Jeno dan mengambilkan Jeno nasi goreng yang di masak oleh Renjun begitu juga dengan Renjun yang mengambilkan nasi goreng untuk Haruto dan dirinya sendiri. Jeno tersenyum dan mengambilkan junkyu nasi yang sama setelah junkyu menolongnya.

Junkyu tersenyum dan mengucapkan terima kasih dengan gerakan mulut yang tentu saja di jawab dengan senyum tipis oleh Jeno. Mereka semua makan bersama, tidak ada suara yang ada hanya dentingan sendok dan piring yang beradu.

Tidak butuh waktu lama mereka akhirnya usai makan dengan semua anak sekolah dan kuliah sudah bersiap berbeda dengan Jeno yang memang mengambil cuti 2 Minggu ke depan dan itu belum ada yang tahu termasuk Junkyu.

"Bun haru berangkat, jangan pergi sampai haru kembali" pesan Haruto mencium pipi junkyu yang tentu saja di balas anggukan dan senyum manis dari Junkyu. Haruto enggan melepas pelukannya dari Junkyu hingga membuat Renjun heran dan menarik Haruto agar ke sekolah karena temannya sudah pada menunggu. Kini giliran Renjun yang pamitan.

"Injun pergi Bun, dad" junkyu dan Jeno mengangguk melepas anak mereka untuk menuntut ilmu. Junkyu melambaikan tangan nya ke arah sang anak yang sudah pergi menggunakan kendaraan mereka sendiri.

Junkyu berbalik mendapati dada bidang Jeno yang berdiri kokoh di depannya mau tidak mau junkyu harus mundur karena terkejut. Jeno dengan cepat menahan tubuh Junkyu. Merasa lucu dengan tingkah Junkyu yang malu-malu.

Junkyu mendorong pelan dada Jeno dan masuk ke mansion guna menghilangkan salah tingkahnya karena Jeno tiba-tiba memeluknya atau lebih tepatnya menarik pinggangnya agar mendekat kearahnya. Junkyu masuk ke kamar setelah selesai membersihkan meja makan dan ada Jeno sedang duduk menunggu kedatangan junkyu. Junkyu mendekat dan naik ke atas kasur, duduk di samping Jeno.

Jeno menoleh dan menatap wajah manis dan putih milik junkyu, wajahnya tidak terlalu berisi namun terlihat imut untuk wajah junkyu, Jeno menarik tangannya untuk menyentuh pipi sang istri membuat junkyu terkejut dan menatap Jeno. Jeno mendekat dan mencium Junkyu. Junkyu tentu saja terkejut namun tidak mendorong Jeno , junkyu berusaha membalas ciuman Jeno memberikan Jeno akses untuk masuk ke dalam mulutnya hingga ciuman mereka terus berlanjut bahkan kini lidah mereka sudah saling beradu di dalam mulut Junkyu.

Cukup lama mereka berciuman membuat junkyu hampir kehabisan napas, Jeno yang paham melepaskan ciumannya dari Junkyu, junkyu menatap Jeno sayu membuat Jeno kalang kabut bagaimana tidak milik nya sudah tegang dan junkyu menatapnya seperti anak anjing. Ah jeno ingin membuat junkyu mendesah di bawahnya tapi Jeno paham bahwa ia tidak bisa karena Junkyu masih belum memaafkan nya.

"Mas" junkyu paham betul dengan nafsu yang sudah memuncak dalam diri Jeno apalagi melihat mata Jeno yang sudah sangat ingin melakukannya. Junkyu menarik wajah Jeno mendekat dan mengecup pelan bibir Jeno. Jeno memejamkan matanya sembari menikmati kecupan singkat dari sang isteri.

"Maaf, maaf jika aku tidak peka, maaf jika aku belum bisa menjadi ayah yang baik, maaf" junkyu membungkam mulut Jeno tidak suka mendengar dan melihat Jeno merasa bersalah. Di rumahnya pantang bagi kepala keluarga meminta maaf meski itu kesalahannya namun disini junkyu merasa terharu karena Jeno mau meminta maaf kepadanya.

"Mas, seharusnya kyu yang minta maaf karena kyu tidak mengerti dengan pekerjaan mas, kyu sadar tidak seharusnya kyu seperti saat itu" kini giliran jeno yang membungkam mulut junkyu dan menggeleng. Jeno memeluk tubuh sedikit berisi milik sang istri namun jika di lihat dan di rasakan lagi Junkyu sedikit kurus dari sebelumnya membuat Jeno kembali mengutuk dirinya yang tidak pernah fokus dengan junkyu.

"Tidak, kyu tidak salah dari sudut manapun mas yang salah, seharusnya mas sadar jika saat itu adalah waktu untuk kita semakin dekat namun mas memilih pekerjaan dan meninggalkan kamu dan Haruto dalam kekecewaan, mas minta maaf hmm" junkyu mengangguk dan memeluk erat leher Jeno. Jeno mengelus lembut punggung junkyu membiarkan junkyu memeluk lehernya.

Junkyu merasa tenang dengan aroma Jeno bahkan entah kenapa junkyu merasakan beberapa aroma yang menenangkan dalam tubuh Jeno, junkyu paham bahwa mereka yang menjadi takdir yang sudah di takdir alam memiliki ikatan kuat dan memiliki aroma yang bisa di hirup hanya oleh pasangan nya.

"Mas, apa parfum mas ganti" Jeno mengernyit heran dan menggeleng mencium aroma tubuhnya yang sama seperti biasanya bahkan sedikit asam karena belum mandi sama sekali. Junkyu kembali mencium aroma Jeno dan tersenyum ketika menyadari bahwa umurnya sudah 17 tahun dan sudah pasti junkyu sudah memiliki ikatan dengan pasangan takdirnya.

"Mas coba cium tengkuk ku" Jeno menurut dan mencium tengkuk junkyu sembari menikmati aroma yang keluar dari sana. Tubuh Jeno menegang. Junkyu sadar dan memeluk erat tubuh jeno. Jika Jeno bisa mencium aroma junkyu lalu bagaimana ia bisa menikahi istri pertamanya.

"Aku bisa merasakannya junkyu, aku bisa" junkyu mengangguk karena bukan hanya jeno tapi ia juga merasakannya seolah mereka adalah manusia yang paling bahagia di dunia ini.















Sepulang sekolah Haruto langsung pulang ke mansion karena renjun menghubungi nya dan meminta segera pulang, tentu saja Haruto langsung pulang apalagi mendengar ucapan Renjun yang terdengar terburu-buru.

Haruto sampai di depan mansion dan langsung masuk tanpa peduli dengan motornya yang masih menyala atau helmnya yang jatuh. Haruto membuka mansion dan hanya kosong, hampa tidak ada orang, Haruto panik dan berlari ke lantai atas ke kamar Jeno tentu saja karena tujuannya adalah junkyu namun kosong bahkan lemari terbuka dengan baju junkyu yang tidak ada bukan hanya baju junkyu baju Jeno juga tidak ada. Haruto semakin panik dan masuk ke kamar Renjun dan hal yang sama terlihat namun kamar Renjun sedikit berantakan bahkan ada vas kesayangan Renjun yang pecah dan berserakan. Haruto kalut benar-benar kalut. Haruto menghubungi Chenle agar datang menemani nya mencari Daddy, bunda dan kakaknya.

Chenle yang saat itu baru sampai di apartemen langsung meluncur mendengar suara panik Haruto bukan hanya Chenle bahkan Jaehyuk ikut pergi bersama Chenle karena memang merasa khawatir dengan Haruto.





Thanks you guys, See you next chapter.

Hidup Baru JunkyuWo Geschichten leben. Entdecke jetzt