aon cheann déag

362 48 3
                                    

aon cheann déag // eleven

-still luke pov-

"Okay mum see ya later," aku menekan tombol merah di ponselku dan memasukkannya ke dalam saku jeans ku.

Oh aku rindu mum. 

Aku mulai menyesap kopi dihadapanku yang tersisa setengah ini. Ya, aku cuti hari ini. Entahlah aku masih kesal pada V setelah kejadian di starbucks kemarin. Tentang V yang sedari kemarin menelfonku, aku terpaksa mengangkatnya. Because hey! dia menelfonku 32 kali dan itu sukses membuat aku ngomel seperti orang idiot.

Untung saja aku masih sabar. Kau tau? dia menelfonku hanya untuk mengatakan "Jerapah, apa kau sudah makan?". Rasanya aku ingin membanting ponselku saat itu juga tapi, astaga aku bersusah payah untuk mendapatkan ponsel itu tau.

Aku menghabiskan tegukan terakhir kopi ku ini dan berjalan-jalan disekitar sini. Aku bosan apabila terus-terusan berada di kedai kopi. Setelah kopi ku habis aku bangkit dan keluar untuk yah sekedar melepas penat.

----

CANDY LAND

Mataku tertuju pada ruko kecil bercat merah muda didepanku ini. Aku menghela nafas dan mendorong pintu kaca berknop merah muda. Ta-dah mataku berbinar saat aku sudah masuk di toko permen yang aku asumsikan memiliki magnet luar biasa because 'Helo i'm Luke 18 years old and i'm in candy store right now'. Silahkan tertawa.

Tanganku meraih permen bermacam rasa yang terbungkus rapi didalam botol berbentuk penguin. Aku tersenyum seketika. Sebut aku idiot.

Tiba-tiba aku teringat Violet. "Aku akan memberikan ini padanya" batinku. Saat aku hendak membalikkan badan untuk membayar permen ini aku mendengar jeritan 'aduh' dan merasa beberapa detik lalu sikutku menyenggol sesuatu. Aku menoleh ke kanan. Astaga 

Nafasku terhenti sejenak, "Violet,". Masih dengan tangan yang mengelus-elus jidatnya gadis didepanku ini mendongak, matanya membulat. 

"Jerapah," 

"Sedang apa kau disini, V"

"Umm, hanya melihat-lihat, I guess" ia menempatkan telunjuk mungilnya pada bibirnya. "Dan kau sendiri? Mengapa kau cuti?"

"Aku sedang di dalam toko permen, kau lihat,"

"Aku tau maksudku-" Mata coklatnya mengarah ke tanganku. "Hey, itu lucu jerapah. Untuk siapa?"

"Uh, jelas untukku," ucapku bohong. Sorry V

Mulutnya membuka bak huruf O. Aku terkekeh dan mengacak rambut brunettenya.

Oh my

Oh my

Oh my

Violet blushing astaga.

"J-jerapah, kurasa aku harus kembali ke kantor,"

"Perlu diantar?,"

"Tak usah, see you jerapah"

"Hei hati-hati di jalan nona"

"Jangan panggil aku nona!" Teriaknya saat sudah meninggalkanku di dalam toko permen ini.

Gadis aneh. Tapi aku mengaguminya.

-----

Halow wgwgwg natnat comeback
Lah si Violet salting tuhh hahah

5+ votes for new chapter pweaze

-pacarnya luke-

lift ✖️ hemmings [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang