RUN!!!!!!!!!!!!!!

235 33 22
                                    

Tok. Tok. Tok.

Aurora mengetuk pintu apartemen milik teman barunya yang berasal dari Monako. Kemudian pintu itu terbuka menampilkan ayah dari temannya itu.

"Puis-je jouer avec Angela, mon oncle?" [Apakah aku boleh bermain dengan Angela, paman?]

"Maaf, Angela dan ibunya sedang tidur siang tidak dapat diganggu. Kamu bisa bermain dengannya nanti ketika dia bangun," kata Giorgino yang lumayan fasih dengan bahasa Indonesia.

Aurora menganggukkan kepalanya lalu membalikkan tubuhnya berjalan kearah  tangga apartemen, "Iyuh napa enda ada yang maw plend sama lola? Jadi miss atan."

"Heh, klepon mau kemana?" tanya Refal.

"Main." balas Aurora.

"Kenapa ndak main sama nonik?"

Aurora menggelengkan kepapalnya tidak. "Nonik say lola bodo enda pintel enda cocok play with nonik and sistah Selapin."

"Oalah, Ayje mu balik ke Jakarta lagi?"

"No. Ayje dicini kok, lagi buat peloyek kelja." jawab Aurora.

"Papi na!" seru Emily berlari kearah ayahnya.

Aurora tidak ingin didorong lagi oleh Emily memilih menjauh, ia turun ke lantai lobby. Ia berjalan menghampiri gadis berusia lima tahun yang wajahnya agak blasteran arab, tengah duduk di kursi kantin sendirian sambil membawa boneka. "Heyo akak Iyam."

"Hai," sapa balik anak dokter itu.

"Diliyan?" [Sendirian?]

Maryam menganggukkan kepalanya, "Mama ku sakit disini, terus papa ku tugas ke Jakarta."

"Oh get well soon ya," kata Aurora sambil menepuk-nepuk lengan Maryam.

"Mau duduk?" tawar Maryam.

Aurora mengangguk namun dirinya tidak dapat duduk karena kursinya terlalu tinggi untuk kakinya yang mungil, "Ndak bisa duduk. Toyong angkatkan Lola."

Maryam turun dari duduknya lalu mengangkat Aurora untuk duduk disebelahnya. "Mau mamam?"

Aurora menggeleng tidak, "Mau itu." pintunya menunjuk boneka beruang milik Maryam.

Maryam memberikan bonekanya itu, "Dipinjam ya jangan diambil soalnya ini boneka dari kakak ku."

"Kakak Iyam ada akak?"

"Ada dia school in Singapore." jawab Maryam.

"Nanti Lola maw minta mimom buat beli ini," kata Aurora sambil memeluk boneka Maryam.

"Dek mamanya ada di apartemen?" tanya seorang pria berkaos hitam dan bersarung abu-abu.

"Ada om, mau jenguk mama?" tanya balik Maryam pada pacar ibunya yang tengah membawa buket bunga dan paperbag berisi makanan sepertinya.

"Iya," jawab lelaki itu.

Maryam memberikan kartu akses pintu apartemennya pada lelaki tersebut, "Jenguk aja, udah tau kan apartnya."

"Oh iya makasih," kata lelaki tersebut lalu berjalan kearah lift.

Ting!

Lelaki tersebut berpapasan dengan pejabat DKI yang berpenampilan rapi dengan seorang wanita yang viral. "Hai," sapa wanita tersebut dengan wajah ceria.

"Hai," kikuk Zulkifli.

"Ngapain sih sayang nyapa cowok lain," kata lelaki yang menggandeng tangan Melisa.

"Kan cuma nyapa, apa salahnya? Lagian dia udah punya istri mas." tanya sekaligus penjelasan Melisa langsung ditarik menjauh oleh prianya membuat Melisa menolehkan kepalanya belakang sambil mengedipkan sebalah matanya genit pada Zulkifli.

RUN-RUN | AUWhere stories live. Discover now