Episode 5: Pie Susu

1.2K 56 8
                                    

**Andi's POV**

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

**Andi's POV**


Aku kini hanya bisa pasrah menerima sentuhan lembut bibir manis Seojin pada leherku. Aku yang sudah terkulai lemas di bawah badannya yang besar dan berotot itu tak dapat berbuat banyak, ketika secara perlahan kepala kontol besar dan berurat milik suamiku itu mulai menyentuh menekan bibir anusku yang sudah gatal sejak tadi. Aku empot-empotkan sejenak seolah memberi kode agar Seojin segera menyodoknya menggunakan kontol. Beberapa menit sudah berlalu, hingga usaha kepala kontol Seojin yang besar dan berwarna pink itu untuk menembus cincin anusku akhirnya berhasil juga. Aku rasakan mili demi mili bibir anusku menelan mesra kepala anaconda merah muda itu. Meskipun kepala kontol suamiku itu tidak sebesar batangnya, tetapi justru dengan bentuknya yang seperti itu memudahkanku untuk menelan benda itu seutuhnya hingga ke panggal.


CLOK!


Dengan sekali hentakan keras, kontol 24 cm itu langsung amblas masuk ke dalam lubangku.


"ARGHHHHHHH!!!!" Aku berteriak kencang dibuatnya. Rasa perih masih kerap melandaku ketika awal-awal kontol Seojin melakukan penetrasi.


Dinding anusku berkedut berusaha menyesuaikan diri pada kontol perkasa itu. Gerakan itu memang terasa ketat dan meremas. Mungkin hal itulah yang menjadi salah satu fetish Seojin.


Tetapi jika aku boleh jujur, Seojin seakan punya sisi kejam ketika bercinta dengaku. Dia seperti seorang pemerkosa yang tidak peduli pada mangsanya. Semakin aku kesakitan, ia seolah semakin bernafsu, menjadi brutal dan menikmati persenggamaan kami. Apakah Seojin punya jiwa psikopat? Meski begitu, rasa cinta dan gairahku pada Seojin terlalu besar sehingga rasa sakit seperti itu seperti tak ada artinya.


Melihat aku meringis, ia semakin menekan kontolnya lebih dalam hingga terasa menyentuh lambungku. Mendapat perlakuan seperti itu, aku benar-benar merasa seperti baru saja diperawani oleh kontol berukuran raksasa. Tentu kalian dapat membayangkan bagaimana rasanya dijejali kontol seukuran lengan itu secara mendadak. Lubangku yang sudah sering dimasuki kontol berukuran besar pun, pasti tak bisa menyesuaikan diri secepat kilat. Walau pun aku terus berusaha untuk rileks, tetapi hujaman sekuat tenaga dan mendadak Seojin pada lubangku tetap terasa perih. Dinding anusku terasa ditekan kesegala arah oleh benda hangat itu. Sensasi inilah yang membuat aku merasakan antara sakit dan kenikmatan.


"AAAUHHHHHH.... YANK... SAKITTHHHH....." Aku berusaha mencakar punggung berotot Seojin. Aku mengatur napas dan mengigit bibir bawahku.


PLAK!


Sekali lagi ia menghentakkan pinggulnya lebih dalam. Sungguh posisi missionary seperti ini begitu menggairahkanku. Ditambah lagi kedua lengan Seojin memegangi kakiku dengan erat seolah tidak ingin aku berontak. Daro posisi ini, lekuk tubuhnya yang besar dan perkasa, terpampang jelas di mataku. Aku benar-benar gila dibuatnya.


"SAKIT KAMU BILANG? HAH?!" Bentaknya. "BUKANKAH KAMU SUKA SAAT AKU MENGENTOTIMU SAMPAI LUMER DAN BERBUSA? SEKARANG KAMU HARUS SIAP MEMUASKAN AKU, SAYANG!!"

Bukan Sekedar SuamiWhere stories live. Discover now