Chapter 164 - Pabrik Mawar

58 11 8
                                    


“Setelah pengumpulan selesai, kami akan menemuimu sebelum fajar untuk mengambil bunga mawar.”

“Ingat, kelopak bunga yang dipetik tidak boleh dicuri oleh para gelandangan di sekitar ladang bunga yang mendambakan daun mawar kering.” Pekerja itu memperingatkan mereka dengan tegas. “Jika dicuri, bukan hanya kalian tidak bisa mendapatkan setetes pun parfum tapi kalian juga akan dikeluarkan dari pabrik. Kalian akan berakhir seperti gelandangan, mengerti?”

Setelah berbicara, pekerja itu menyerahkan dua karung tebal untuk mengumpulkan bunga pada Bai Liu dan Liu Jiayi, sepasang sarung tangan katun tebal untuk memetik mawar agar aromanya tidak mencemari tangan mereka, segenggam pinset panjang untuk mengambil kuncup bunga yang jatuh dan slip gaji khusus.

Pekerja itu dengan santai menyerahkan slip gaji ke Bai Liu dan berkata dengan bangga, “Kamu tidak akan bekerja lama. Kamu akan diusir dan menjadi gelandangan. Tingkat eliminasi pabrik ini sangat tinggi. Orang sepertiku bisa dipromosikan menjadi pekerja pengolah karena aku salah satu pekerja bunga yang bisa memetik 6 kg bunga mawar dalam satu jam.”

“Kamu mungkin bahkan tidak bisa memetik seperenam dari pencapaianku. Ini mungkin malam terakhirmu di pabrik. Nikmati aroma asli daun mawar kering dan kamu tidak akan rugi apa pun. Tenda ladang bunga merupakan kamar hotel termahal di dunia. Aku tidak tahu berapa banyak orang yang memegang emas ingin menginap di sini selama satu malam tapi harus menunggu reservasi.”

“Kamu beruntung……” Pekerja itu bergumam dengan marah sambil berjalan pergi. “Produksi daun mawar kering tahun lalu tidak bagus dan banyak orang yang layu. Ada kecenderungan serius untuk layu atau terkena penyakit pada perekrutan tahun ini, tapi sulit untuk menemukan orang biasa yang tidak mencuri mawar dari ladang bunga. Festival Mawar Mei akan segera tiba. Ini adalah musim bunga dimana terjadi kekurangan orang untuk bekerja. Pendatang baru sepertimu direkrut dan diizinkan masuk……”

“…… Aku ingat angkatan ketika aku direkrut hanya untuk siswa dengan gelar sarjana 985211 atau lebih tinggi, menerbitkan lebih dari tiga hasil penelitian untuk Gas Daun Mawar Kering, dan lulus dengan pencapaian SCI 1,0 atau lebih.”

Bai Liu, yang menghabiskan sepanjang hari bermain game hingga mendapat nilai buruk dan lulus dari universitas yang tidak dikenal, “...........”

Liu Jiayi, siswa kelas dua sekolah dasar untuk penyandang cacat, “...........”

Kecerdasan mereka tidak rendah tapi apa yang dibicarakan pekerja ini?

Liu Jiayi mengangkat dua sarung tangan yang ukurannya hampir sama dengan wajahnya dan menatap Bai Liu. “Apa kamu tahu cara memetik mawar?”

Dari perkataan pekerja tersebut, terlihat jelas bahwa memetik bunga mawar tersebut merupakan tugas teknis.

“Tidak, aku belum pernah memetik mawar apa pun.” Jawab Bai Liu sambil mengikatkan karung ke ikat pinggangnya, menggulung lengan kemeja putihnya, mengencangkan bagian kaki celananya dan memasang sarung tangan hitam tebal di tangannya. Dia seketika berubah dari pekerja kantoran perkotaan menjadi anak desa yang siap bekerja di ladang kapan saja.

Dia melihat Liu Jiayi yang memasang ekspresi bertanya ‘Kenapa kamu terlihat begitu terampil?’ dan secara alami menjelaskan sambil memegang pinset, “Saat masih kecil, aku memotong ragweed*. Beda dengan mawar tapi menurutku cara panennya pasti serupa.”

*Ragweed adalah tanaman tahunan kasar atau tanaman keras dengan batang berbulu kasar dan sebagian besar daunnya berlobang atau terbagi.

Liu Jiayi, “...........”

Jangan samakan mawar dengan ragweed!

Bai Liu berlutut dan membantu Liu Jiayi menyingsingkan lengan bajunya dan mengencangkan celananya. Kemudian dia mengencangkan sarung tangannya dan dengan enggan mengenakan sarung tangan pada Liu Jiayi. Saat dia melakukan ini, dia dengan tenang menjelaskan pada Liu Jiayi, “Jangan khawatir dengan apa pun yang terjadi saat ini. Tidakkah kamu melihat bahwa Tang Erda tidak ada di sini?”

(BL) Aku Jadi Dewa Dalam Game Horor (Bagian 1)Where stories live. Discover now