°01° Pulang Bareng

809 78 5
                                    

Happy Reading 📖🌈

Waktu istirahat telah tiba. Peserta MPLS pun di istirahat kan agar makan terlebih dahulu. Begitu juga dengan Gavi dan ketiga temannya yang sedang berjalan menuju kantin.

"Ihh panas panas kayak gini enak makan bakso gak sih?" Tanya pemuda yang sama pendeknya dengan Gavi, namun sedikit lebih pendek dengan pipi bulatnya. Chiro Genandra.

"Ihh iya aku mau pesen bakso, ayo. Kalian mau bakso gak?" Tanya pemuda yang ini lumayan tinggi, bedanya lebih tinggi se telinga dengan Gavi. Elvio Wijaya.

"Aku mau." Ucap Gavi dengan antusias.

"Aku juga tapi jangan pakai toge ya." Ucap pemuda ya tingginya sama dengan Gavi. Benar benar sama mungkin beda satu senti saja. Leorio Praska.

"Yaudah aku sama Chiro pesan bakso. Kalian pesan minuman yaa. Aku apa aja." Ujar Elvio dan di balas anggukan oleh Gavi dan Leo.

"Aku mau susu kotak ya? Boleh gak?" Tanya Chiro.

"Boleh kok kalian pesen aja. Nanti aku sama Gavi yang cari tempat duduk. Soalnya rame bangêt." Ujar Leo dan di setujui oleh mereka.

Interaksi mereka diperhatikan oleh sekumpulan remaja yang duduk di meja ujung. Itu adalah kumpulan Arzan. Yang di tambah oleh 2 orang yang memakai jas OSIS.

"Kumpulan adik lo kok lucu lucu semua. Boncel boncel." Ujar Saka yang di balas delikan oleh Bian.

"Mereka di satuin sama anggota cewe. Parah banget. Mana tadi pas perkenalan di depan kayak anak SD mau nyebrang lagi gandengan. jalannya terus malu malu lagi." Ucap pemuda ber berjas yang ber name tag Ellandra Dirgantara.

"Satu kelompok ada berapa orang?" Tanya Bian

"Ada 7 orang. Terus 3 orang lagi cewek terus kayaknya Gila deh. Soalnya kalau salah satu dari mereka lagi ngomong suka teriak kayak orang gila." Jawab pemuda yang ber name tag Gendra Sebastian

"Bukan orang gila, tapi kayaknya fujo kaya si Naya sama si Fanya. Soalnya kayak akrab banget padahal baru hari pertama." Jelas Ellan

"Kalau gitu Lo harus ngamanin adik lo Yan. Kalau nggak kasian nanti tertekan kaya si Rio. Kasian banget udah boncel terus tertekan." Ujar Saka panik. Sedangkan Bian hanya mendengus mendengar itu.

Melihat sang adik kebingungan mencari tempat Bian berdiri dan mengangkat tangannya.

"Dek sini!" Teriak Bian mengundang perhatian semua orang yang ada di kantin. Namun ia tidak peduli.

Sedangkan Gavi tersenyum lebar mendengar teriakkan dari abangnya dan mengajak temannya untuk ke sana.

"Untung ada abang. Kalau enggak aku mau duduk di mana pas makan." Ujar Gavi dan tanpa sadar duduk di samping Arzan.

"Lo itu udah kecil malah berani desekan sama yang gede. Gak takut ke gencet Lo?" Tanya Bian membuat Gavi mendengus.

"Aku kan lapar. Masa harus diem kayak anak ilang." Jawab Gavi sembari memanyunkan bibirnya.

"Gue kan ada boncel. Lo gak bersyukur banget jadi orang. Di kasih abang ganteng kayak gue malah di anggurin." Ujar Bian Gemas.

"Abang ganteng dari Hongkong. Jelek kayak gitu. Eh maaf dong tolong ambilin sambel." Titah Gavi kepada Arzan yang ada di samping nya.

Love At The First SightWhere stories live. Discover now