Chapter 32

48 4 0
                                    

Hai guys, I'am back!

Nggak kerasa ternyata udah nyampe part 32 aja
oh iya ternyata susah guys buat gue nulis rutin minimal seminggu sekali atau dua kali gitu
Heheh soalnya gue lagi sibuk latihan taekwondo sekarang, jadi tiap mau nulis tuh udah keburu capek duluan dan berakhir ketinduran jadi ya sorry ya
Harapan gue si semoga cerita ini tetap bisa selesai meskipun pelan-pelan
Cuma mau ngomong itu aja si btw happy reading semua

_______

Hari ini sebenernya adalah giliranya Nathan buat jemput Nero sama Leo. Cuma karna sekarang cowok itu lagi nggak bisa bawa motor gegara kakinya abis keseleo, jadi lagi-lagi yang jadi tumbal adalah Shaka. Habis mau gimana lagi, si Devan jelas nggak mungkin karna dia lagi masuk angin, terus Kai sama Galen masih pada sekolah, Arthur kerja, Hazel juga sibuk ngurusin Nathan sama Devan, tinggal Shaka seorang yang tersisa. Miris emang, mana siang ini hujan turun lumayan deras. Harusnya nih kalau hujan begini Shaka santai-santai nonton kartun sambil makan mie kuah bukanya malah jemput kedua adiknya ke sekolah.

"Abang!" Pekik Nero sama Leo dari kejauhan. Mereka melambai-lambaikan tanganya kearah Shaka.

"Tunggu situ dulu! biar gue yang kesana" Ucap Shaka setengah berteriak.

Setelah mengambil payung yang ada dikursi belakang, Shaka keluar dari dalam mobil dan berjalan menghampiri kedua adiknya yang sudah menunggu didepan gerbang.

"Tumben abang pake mobil".

Shaka mendengus pelan "Ya kan ujan nyet, udah ayo pulang keburu sore ntar" Ucap Shaka sambil membawa Leo kegendonganya.

"Eh tunggu bentar bang" Cegah Nero seraya mencekal pergelangan tangan Shaka.

"Apalagi?".

"Buku gambar aku ketinggalan di meja".

"Tinggal aja udah gapapa".

"Ihh masalahnya aku tuh ada pr, besok harus dikumpul".

"Yaudah cepetan sana ambil, gue tunggu disini".

Nero mengangguk patuh, anak itu berlari ke kelasnya guna mengambil buku gambarnya yang tertinggal diatas meja.

Namun saat melewati mushola, langkah Nero dibuat terhenti saat dia melihat Aurora tengah duduk seorang diri sambil memegangi lututnya yang terluka.

Melupakan niat awalnya yang ingin mengambil buku gambar di dalam kelas, Nero jutru malah membelokan langkahnya dan menghampiri Aurora.

"Kak rora kenapa duduk sendirian disini? belum dijemput ya sama abangnya?" Tanya Nero lalu ikut duduk disebelah Aurora. Ini kalau Shaka tau pasti langsung habis kena marah Nero.

"Abang aku nggak bisa jemput".

"Terus kak rora pulangnya gimana?".

"Jalan kaki mungkin, tapi nunggu hujanya reda dulu".

"Emang kak rora nggak takut jalan sendirian?".

"Enggak dong".

"Kalau ada penculik terus kak rora diculik gimana?".

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 09 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HARMONIA | NCT DREAM Where stories live. Discover now