✢ 3. The Magic House ✢

355 98 12
                                    

Happu reading:)

****

The House of Rekindled Love

Chapter 3. The Magic House

June 9, 2024

****

To leave, you must remember? Ha! What kind of joke is this?”

Ketika Lisa ngomel-ngomel karena dipermainkan oleh pemilik rumah lewat kata-kata itu, Jennie mengedarkan pandangannya untuk mencari sesuatu. Ia berlari menghampiri meja yang menempel di tembok, membuka lacinya satu per satu, dan berpindah ke meja di seberang untuk melakukan hal sama.

Lisa masih terus ngomel-ngomel.

“Ha! Lo pikir bisa main-main sama gue? Jangan mimpi!” gerutunya menginjak-injak balok besi tadi untuk menyalurkan amarah.

Found it!”

Found what?”

“Petunjuk buat keluar dari sini.”

“Ha? Jadi kamu pikir kita butuh petunjuk cuma buat keluar dari sini?”

Jennie mengangguk sambil membuka amplop yang memiliki tulisan ‘petunjuk’ di depannya. Ia lepaskan lipatan kertas dan membaca isi petunjuk.

To Leave, You Must Remember

1. Setiap pertanyaan dan tantangan berhubungan dengan sebuah kunci.

2. Jawablah dengan benar.

3. Jawaban yang salah dapat menyebabkan hukuman.

4. Kalian harus bekerja sama untuk maju.

5. Percayalah pada ingatan, karena mereka menyimpan kunci untuk keluar dari sini.

“Orang-orang pada ngapain, sih, main-main gini? Dipikir lucu apa gimana?!” seru Lisa merebut kertas dari tangan Jennie dan meremasnya sampai lusuh lalu menginjak-injaknya. “Hei! Heh! Jennie, kamu mau ke mana?”

“Ke dalem.”

“Tsk,” decak Lisa mau tidak mau mengikuti istrinya, ia takut bila mereka sampai terpisah lagi, lebih-lebih ia enggan tertinggal di dalam rumah ini sendirian. “Mau cari apaan, sih? Jangan terlalu percaya deh sama apa yang tertulis di kertas atau balok tadi. Palingan itu cuma akal-akalan orang kaya iseng aja, pasti ada pintu yang bisa kita buka buat pergi.”

“Ya cari aja sana, aku mau istirahat,” titah Jennie mendaratkan pantatnya di kursi di ruang makan.

“Jangan nyuruh-nyuruh! Aku nggak suka disuruh!”

Whatever, Lalisa.” Jennie taruh kepalanya ke meja, ia memejamkan mata, lelah. “Apa jadinya tanaman aku di rumah kalo kita kekunci di sini selamanya?”

“Nggak usah sok peduli sama mereka. Dah seminggu ini kamu nggak siramin mereka, ‘kan?”

“Kok tau?”

“Tau, lah! Yang ada di otak kamu itu cuma orang tua kamu.” Lisa memunggungi Jennie, berjalan menyambangi salah satu kamar dan berusaha membukanya, tetapi tidak bisa. “Nasihat dari aku semisal kita dah cerai nanti, mending kalo kamu belum bisa pisah dari orang tua jangan nikah lagi.”

The House of Rekindled Love ➳ JENLISAWhere stories live. Discover now