𝟐𝟎 | 𝐒𝐭𝐫𝐚𝐧𝐠𝐞 𝐑𝐮𝐦𝐨𝐮𝐫𝐬

90 86 36
                                    

Liburan kenaikan kelas telah usai, tetapi tidak memberi Chara ketenangan atau kegembiraan seperti yang ia harapkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Liburan kenaikan kelas telah usai, tetapi tidak memberi Chara ketenangan atau kegembiraan seperti yang ia harapkan. Sebaliknya, liburan itu terasa seperti puncak dalam misinya yang sedang berlangsung.

Memasuki tahun terakhir di Peninsula, Chara tahu bahwa ia harus tetap fokus pada studinya. Dia telah berhasil mencapai kelas 12 dengan nilai rata-rata, tidak ada yang luar biasa atau buruk. Bagi Chara, nilai bukanlah prioritas utama; ia hanya perlu lulus dan memenuhi peran gandanya sebagai siswa dan mata-mata.

Pagi ini Peninsula High School mengadakan upacara penyambutan tahun ajaran baru, dan Chara mendapati dirinya duduk di aula utama Peninsula yang penuh sesak. Acara berjalan sesuai rencana, dengan pengumuman siswa dengan nilai akademik terbaik sebagai puncak acara. Chara duduk santai, tidak tertarik pada keriuhan yang ada, sampai ia melihat Freia Pearl berjalan menuju panggung untuk menerima penghargaan siswa terbaik.

Freia, dengan nilai-nilainya yang sempurna dan kecantikannya yang memukau, menarik perhatian seluruh sekolah. Chara hanya bisa mengaguminya dari jauh, mengakui bahwa Freia memang layak mendapatkan penghargaan tersebut. Saat upacara berakhir, Chara berniat untuk mengucapkan selamat kepada Freia atas prestasinya.

Ketika Chara menyusuri lorong-lorong yang ramai menuju kelas, rasa tidak nyaman datang mengganggu pikirannya. Ia merasakan ada banyak mata yang menatapnya dan beban yang mengikuti setiap gerakannya. Saat berbalik, Chara melihat sekelompok gadis yang melemparkan tatapan merendahkan ke arahnya. Mengabaikan tatapan permusuhan mereka, tiba-tiba langkah Chara dihadang oleh tiga orang gadis.

Salah satu dari mereka, dengan penuh kebencian, menarik rambut Chara, mengkritik penampilannya dan mencapnya sebagai pembuat onar.

"Warna rambutmu sangat menonjol, membuatmu persis seperti gadis nakal."

"Lepaskan aku," Chara menegaskan, menarik tangan gadis itu dari rambutnya.

"Asal kau tah, aku tidak pernah mengganggumu. Kenapa kau mencari masalah denganku?" Chara menjawab dengan berani, melangkah pergi dan menuju ke lokernya, berharap untuk memberi jarak di antara mereka.

Chara merasa bingung dengan sikap permusuhan yang tiba-tiba ditujukan kepadanya, ia mencoba meredakan situasi tetapi justru mendapat lebih banyak tuduhan dan agresi dari para gadis itu.

Tiba-tiba, situasi berubah drastis saat salah satu gadis menarik paksa dasi seragam Chara dan membantingnya ke loker.

"Kau gadis tak tahu malu yang menculik Adrien!" Tuduhnya, suaranya penuh dengan kebencian.

Kebingungan Chara berubah menjadi ketidakpercayaan saat ia menatap gadis di depannya, mencoba memahami klaim yang keterlaluan itu.

"Apa maksudmu? Kenapa aku harus menculik seseorang?" Chara bertanya.

Mereka menuduhnya terlibat dalam penculikan River dan mencapnya sebagai penjahat yang ingin mencelakai River dan mengambil kekayaan lelaki itu. Mata Chara menyipit menentang saat ia membungkam gadis itu dengan menutup mulutnya dengan jari.

𝐏𝐑𝐄𝐓𝐓𝐘 𝐕𝐄𝐍𝐎𝐌Where stories live. Discover now