Part 7

255 44 17
                                    

Lelaki manis itu meletakkan ponsel Sungchan tepat di depan pintu setelahnya, ia kembali ke kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki manis itu meletakkan ponsel Sungchan tepat di depan pintu setelahnya, ia kembali ke kamar. Shotaro merasakan kepalanya sakit.

Entah kenapa hawa menjadi panas. Apa dia cemburu? Harusnya dia senang karena Sungchan tidak menganggu dan memaksanya di saat dia sakit.

Ia memutuskan untuk mengirimkan Sungchan Pesan.

Sungchan

|aku yang menaruh ponsel mu di
  sana
|Tadi Eunseok menelfon
|Mungkin penting, karena
  ia menelfon tengah malam
|Maaf karena tak mengantar
  masuk
|Aku takut kau sudah tidur.

Shotaro segera meletakkan kembali ponselnya. Matanya kembali berair, suhu tubuhnya kembali meningkat. Si manis mencoba tidur menahan sakit di kepalanya seperti akan meledak.

7.00 am

Sungchan terbangun karena merasa kurang nyaman. Saat menoleh ke bawah, ternyata Winter tidur memeluknya. Ah, dia lupa kalau semalam mereka melakukan hal panas itu.

Tapi percayalah, selama mereka melakukan itu, Sungchan selalu membayangkan Shotaro lah yang ada di bawahnya. Bahkan setiap mencapai pelepasan, si jangkung justru menggeramkan nama Shotaro.

Ia merasa muak dengan pelukan Winter. Sungchan pun melepas pelukan itu dan beranjak ke kamar mandi

Selesai bersih-bersih, Winter masih belum bangun. Sungchan pun tidak ada niatan membangunkannya. Ia memilih langsung keluar. Ketika membuka pintu, Sungchan menemukan ponselnya di depan pintu kamar.

"Kenapa ada di sini?" Gumamnya.

Saat dicek, Lelaki itu melihat ada panggilan tak terjawab dari Eunseok dan pesan dari Shotaro. Sungchan sedikit tersentak membaca pesannya.

"Apa dia mendengar semua?" 

Si jangkung segera ke kamar lelaki kecilnya, tapi tidak ada. Mungkin di bawah.

Benar saja, Sungchan berdiri di bingkai pintu melihat Shotaro sedang asik memasak dengan Jaemin di dapur.

"Baiklah. Aku letakkan ini dulu" Jaemin berbalik dan mendapati Sungchan berdiri di sana.

"Selamat pagi, Chan" sapa Jaemin membuat Shotaro tercekat.

Si manis berusaha bersikap normal dan fokus pada sayur yang sedang ia potong. Tapi betapa terkejutnya dia kala Sungchan tiba-tiba memeluk pinggangnya dari belakang.

"Kau meletakkan ponselku di depan pintu?" tanyanya sambil bermanja di ceruk leher si manis.

"Iya. Aku takut kau terganggu atau mungkin terbangun" Jawab minseok senormal mungkin.

"Ah, kau sudah tidak demam. Aku sangat merindukanmu" Sungchan mencium dan sempat-sempatnya membuat kissmark di bahu si manis. Shotaro sejenak memejamkan matanya.

HUTANG [Sungtaro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang