{10} What's Targaryen?

42 9 0
                                    

♡⑅*˖•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


♡⑅*˖•. ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ .•˖*⑅♡





٭
٭
٭

Tak menunggu lama, Daniel akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamarnya, ia berjalan dengan tertatih-tatih,

Yang benar saja kerajaan begitu sepi dan senyap, mereka semua berada di bawah tanah melakukan persembahan gila bersama mamanya, Daniel berpikir jika itu hanyalah kegiatan yang tidak waras,

Baru saja memasuki aula tengah untuk menuju pintu keluar Daniel sudah jatuh tersungkur, ia meringis kesakitan, padahal biasanya jika dia berlari sekencang itu dia tidak pernah merasa selelah ini sebelumnya, jantung nya berdegup tidak beraturan, Daniel sudah kelelahan,

Daniel kemudian memperkuat kakinya untuk berdiri dengan bantuan walking stick miliknya ia berhasil berdiri kembali, tangan Daniel sudah bergetar, ia jadi sangat ragu apakah dia kuat untuk terus berjalan tanpa arah, mungkin ini takdir Daniel, perlahan sakit-sakitan tidak jelas,

Ia kemudian melangkah kembali,

Ktaang!

Tidak sengaja Daniel menendang sesuatu, ya itu adalah mainan Crispin, mainan itu terjatuh saat Crispin sempat menguping pembicaraan mamanya waktu itu,

"Carousel milik Crispin" gumam Daniel, ia kemudian tersenyum mengingat wajah manis adiknya itu membuat hatinya sekilas tenang, Daniel kemudian membawa mainan itu bersamanya dan mulai melangkah untuk menuju pintu keluar,

Ketika telah sampai didepan pintu, Daniel langsung membukanya tiba-tiba...

"Pangeran Daniel?!"

Daniel sontak terkejut, dan hampir mau terhuyung, namun orang itu menangkap lengan Daniel supaya tidak terjatuh,

"Bibi Isabelle, kenapa anda ada disini?" tanya Daniel,

"Bibi baru selesai menyapu halaman kerjaan, anda mau kemana pangeran?" ucap Bibi nya itu menyadari dan menatap pakaian yang dikenakan Daniel begitu rapi serta membawa sebuah koper kecil,

Daniel seketika terdiam, ia bingung harus menjawab apa, namun dipertengahan ketika ia sedang berpikir mencari alasan, bibinya itu mulai angkat bicara,

"Oh bibi tahu, iya bibi paham, ayo bibi bantu membuka gerbang" padahal Daniel belum menjawab apapun bibi itu sudah paham mengapa Daniel berpakaian rapi dan membawa sebuah koper,

"Bi, anda yakin anda paham maksud saya?" ucap Daniel yang mulai melangkah dibantu oleh bibinya,

"Saya paham pangeran, anda tersiksa bukan disini, pasti anda ingin menyusul adik anda sekarang, jika itu pilihan terbaik anda maka saya akan setuju demi kebahagiaan pangeran juga" ucap si bibi dengan tersenyum kearah Daniel,

Rosest | TXT Where stories live. Discover now