CHAPTER 04

11.9K 734 7
                                    

                 Incih update lagi guys...
            Jangan lupa DIVOTE, KOMEN dan
            AKUNNYA 👌








Bumi melambatkan laju motornya saat melihat lampu merah. Ia melirik kearah spion sebelum benar benar menghentikan montornya.

Bumi sedikit menengok kebelakang agar Sagara bisa mendengar suaranya." Kamu mau kemana dulu ?".

Sagara hanya menggelengkan kepalanya. Bumi kemudian mengangguk pelan, tangan kekar bumi mengambil tangan kecil Sagara dan melingkarkannya dipinggang lelaki itu sembari menunggu lampu hijau, bumi menepuk nepuk tangan Sagara pelan sambil menahan senyumnya.

Sagara yang sudah terlanjur nyaman kini malah meletakkan kepalanya di punggung bumi. Ia memejamkan matanya, rasanya ia mengantuk terkena angin .

Sebelum menjalankan montornya, bumi menepuk dua kali tangan Sagara dengan pelan.

Lama diperjalanan, Sagara merasa ada yang aneh, ini bukan jalan menuju rumahnya.

" Kita mau kemana bumi?". Tanya Sagara dengan wajah cemas dan takut.

" Keapart aku bentar, ya?".jawabnya

Sagara segera menegakkan badannya dengan kening mengkerut." Loh, ngapain keapart kamu?".

" Bentar aja, aga". Jawabnya dengan suara lembut.

Sejujurnya Sagara merasa sedikit takut, buat apa bumi mengajaknya ke apartemen nya.

Montor bumi sampai diparkiran apartemennya. Sagara turun terlebih dahulu, ia melepas helm sembari menatap sekitar was was yang terlihat diwajahnya.

Bumi ikut melepas helm yang ia kenakan, lelaki itu menggeleng beberapa kali membuat rambutnya sedikit berantakan, tapi tidak mengurangi kadar ketampanannya.

Bumi menyugar rambutnya kebelakang dan menolehkan kepalanya. Hembusan nafasnya terdengar saat melihat wajah Sagara yang was was , ia langsung menggenggam tangan Sagara sembari mengelus lembut dengan ibu jarinya.

" Gak usah takut, hmm?". Ujar bumi

Sagara mengerjakan matanya dan mengangguk pelan.

Sebuah senyum terukir diwajah bumi. Tangannya terangkat mengusap rambut Sagara dengan gemas. " Gak usah takut, aku gak bakal macem-macem, ayok". Ujar bumi mengajak sagar memasuki apartemen miliknya.

" Kamu duduk dulu. Aku mau ambilin minum, mau diambilin minuman apa?". Ujar bumi setelah meletakkan tasnya diatas meja .

Bumi mendekati Sagara dan mengambil tas yang masih berada di gendongan Sagara." Tas kamu berat banget".

" Aga mau minum apa, hmmm?" . Tanya bumi sekali lagi saat tak mendengar jawaban dari Sagara.

" Terserah". Ujarnya dengan ketus.

Bumi mengangjat alisnya saat melihat perubahan Sagara, ahh bumi belum tau aja itu memang sifat aslinya Sagara.

Setelah meletakkan tasnya sagara, ia pergi menuju dapur dan membuka kulkas, ia melihat minuman apa saja yang didalam sana.

" Jus? Aga suka jus gak ya?". Gumamnya pelan.

Lama berpikir, akhirnya bumi menyiapkan jus jeruk untuk Sagara dan untuknya, ia membawa 2 gelas keruang tengah dimana tempat Sagara berada.

" Aku buatin jus jeruk buat kamu, cuma ada itu aja dikulkas". Ujar bumi memberitahu.

Bumi meletakkan jus itu diatas meja dan duduk disamping Sagara. Ia terdiam menunggu sagar meminum minuman buatannya.

" Kenapa gak diminum?". Tanya bumi

" Aku gak suka jus jeruk" . Jawab Sagara dengan sedikit ketus.

" Kalau gitu aku buatin yang lain aja ya? Kamu mau minum apa?".

Masih dengan pandangan mengarak kedepan TV, sagar menggeleng" gak usah, aku gak haus". Jawabnya.

" Jangan gitu, aga pasti haus, tadi juga cuacanya lumayan panas, aga mau minum apa?". Tanya bumi sekali lagi.

" Gak usah bumi ".__sagara

Sebenarnya Sagara tidak tega, bumi sudah berbaik hati membuatkan minuman untuknya, tapi malah ia tolak.

Jus jeruk itu adalah kesukaannya. Dan benar, Sagara sangat haus tapi mau gimana lagi. Sagar sudahbertekad untuk membuat bumi menjauhinya . Dimulai dengan hal kecil seperti ini, biar bumi ilfeel dengannya.




                                  TBC




PART YANG INI GAK TERLALU PANJANG. AKU LAGI LAGI MALS NGETIK AJASIH.

                     BUMI&SAGARA😘





JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN FOLLOW AKUNNYA, BIAR TAU KAPAN UP NYA 👌











                                                                   Incih:)

Saganya BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang