part 12

931 92 0
                                    

Setelah beberapa bulan berlalu, kini Jeana sudah bisa berjalan walau masih sering terjatuh, ia bahkan sudah bisa memanggil Jeno dan Jaemin ya walaupun dengan sebutan mom and dad. Jeno hanya bisa pasrah, ini semua ulah kakak sialannya itu.

Pagi ini Jeno disibukan membuat sarapan untuk mereka. Seperti biasa, Jaemin maunya Jeno yang masak untuk dia. Manja sekali.

"Morning"
Sapa Jaemin mencium pipi Jeno.

"Morning"
Balas Jeno yang masih sibuk mencuci sayuran.

Jaemin melingkarkan lengannya di pinggang Jeno sambil melirik kegiatan Jeno yang masih sibuk mencuci sayuran.

"Hari ini, aku pulang malam"
Ucapnya berbisik di telinga Jeno. Jeno yang mendengar itu langsung melirik kearah Jaemin.

"Kenapa?"
Tanyanya.

"Teman aku ada yang ulang tahun, jadi aku akan pergi kesana untuk merayakannya"
Ucap Jaemin sambil mengeratkan pelukannya. 

"Pulang jam berapa?"
Tanya Jeno.

"Jam 10 malam"
Ucap Jaemin. Jeno yang mendengarnya hanya diam dan melanjutkan pekerjaannya.

"Boleh, sayang?"
Tanyanya.

"Hm"
Angguk Jeno membuat Jaemin bersorak ria lalu mencium gemas pipi Jeno.

"Tapi minta ijin dulu sama anak kamu sana"
Ucap Jeno. Jaemin yang mendengar itu langsung menatap kearah Jeana yang hanya menatap kedua kakaknya dengan mata bulatnya.

Senyuman teduh Jaemin berikan pada sang adik. Mengajaknya bicara meski ia sangat yakin Jeana tidak akan mengerti ucapannya. Jeno yang melihat itu hanya bisa tersenyum. Ia rasa mereka sudah sangat dekat sekarang.






























"Daddy jangan lupa ya, dua hari lagi Jeana ulang tahun"
Ucap Jeno yang kini menyuapkan bubur bayi untuk Jeana. Jaemin yang mendengar itu terlihat mengangguk pelan.

"Nanti buat acara kan, dad?"
Tanya Jeno menoleh kearah sang kakak.

Jaemin mengangguk pelan lagi, ia masih sibuk dengan ponselnya.

"Daddy.."
Panggil Jeno memperingati Jaemin yang terlihat tidak peduli dengan percakapan mereka.

"Hm?"
Balas Jaemin dengan gumanan. Jeno yang merasa kesal langsung menarik hp Jaemin.

"Sayang, aku lagi sibuk"
Ucap Jaemin berusaha meraih hpnya. Namun saat melihat tatapan tajam Jeno, Jaemin hanya bisa diam.

"Aku buang nih hpnya!"
Ancam Jeno. Jaemin menelan ludahnya dengan kasar, lalu memilih menghela nafas.

"Iya maaf sayang, itu Minjeong tadi yang ngechat"

"Oh, jadi kamu cuekin aku karena dia!? Yaudah kalau gitu! Nih hp kamu!"
Ucap Jeno membanting hp Jaemin ke lantai marmer itu.

"Sayang!"
Teriak Jaemin saat Jeno memilih pergi menuju kamar mereka di lantai dua.

Helahan nafas Jaemin keluarkan  melirik kearah Jeana yang hanya diam dengan mata bulatnya, untung saja Jeana sudah selesai sarapan dan sudah bersih.

"Mommy kamu kenapa sih?"
Tanyanya pada sang adik. Jeana hanya diam, namun ia mengembungkan pipinya. Merasa jika ini salah Jaemin.

"Kenapa? Kamu juga marah sama daddy?"
Tanya Jaemin yang merasa tidak terima. Namun Jeana malah memalingkan wajahnya. Jaemin semakin memijat pelan kepalanya.

"Yaudah, kita susul monmy kamu. Daddy akan minta maaf. Janji"
Ucap Jaemin yang kini menggendong Jeana yang malah ikutan merajuk.





















VannoWilliams

You And Me (JaemJen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang