part 26

449 78 22
                                    






                            💔💔💔💔










" Apakah masih sakit Hyung? "

Jimin sedang mengoleskan salep pada luka lebam di rahang kekasihnya, setelah pulang dari kantor Jimin mampir ke apartemen Yoongi, dan dia membantu kekasihnya tersebut untuk mengobati luka lebam yang masih terlihat, setelah Jungkook memukulnya beberapa hari yang lalu.

" Gwenchana Jimin ah! Hyung baik-baik saja, sudah tidak terlalu sakit juga, hanya luka lebamnya saja yang belum menghilang "  Yoongi berusaha menjelaskan, supaya kekasihnya itu tidak lagi merasa khawatir.

" Begitukah? Mungkin karena kulitmu yang sangat putih Hyung, membuat luka lebamnya menjadi sulit untuk dihilangkan"    Jimin berbicara Seraya kembali menutup salep berukuran kecil yang ada di tangannya.

" Kenapa Jungkook kasar sekali Hyung? Bisa-bisanya dia sampai memukulmu? padahal ayahnya selalu memperlakukanmu dengan baik kan selama ini? "    Jimin berbicara dengan sedikit kesal, ia merasa tidak tega ketika melihat kekasihnya itu terluka, meskipun hanya luka lebam.

" Tidak apa-apa Jim, Jungkook sebenarnya tidak seburuk itu, dia sebenarnya anak yang baik, hanya saja Hyung rasa mungkin penyakit mentalnya kambuh kembali, mungkin rasa takut kehilangan Jin yang  memicu penyakitnya itu kembali lagi "

Yoongi berusaha menjelaskan pada Jimin, ia tidak ingin kekasihnya memberikan penilaian yang buruk pada Jungkook, karena biar bagaimanapun, Yoongi sudah menganggap Jungkook seperti adiknya sendiri.

" Benarkah? Ku harap apa yang kamu katakan itu benar Hyung! karena kalau ternyata Jungkook memang memiliki temperamen yang buruk seperti itu, Aku tidak akan rela sahabatku harus terus menjalin hubungan dengannya "

Bagaimana pun keras kepalanya Jin, Jimin tetaplah sangat menyayangi sahabatnya itu, sehingga ia tidak rela jika Jin yang cantik, harus jatuh ke tangan seseorang yang kasar dan bertemperamen buruk.

" Yang Hyung katakan itu memang benar kok Jim, dia bahkan sudah meminta maaf pada Hyung karena sudah memukul  Hyung secara spontan hari itu, dia sebenarnya anak yang baik, dia hanya sering kesulitan untuk mengendalikan emosinya, beritahukan saja pada Jin, untuk bisa lebih mengerti dan berhenti memancing emosi Jungkook "

" Baiklah Hyung, aku akan mencoba memberitahunya nanti "   jawab Jimin.

Jimin dan Yoongi Akhirnya menyelesaikan obrolan mereka, dan mulai bersiap-siap karena malam ini rencananya mereka akan pergi menonton film di bioskop, sekaligus pergi makan malam bersama.






















" Turuti saja apa yang dia inginkan! dan jangan lupa untuk melaporkan semuanya kepadaku, dan ingat! Jangan pernah melakukan kesalahan yang bisa membuat putraku berada dalam masalah,
Dan satu lagi! Jangan sampai ada yang membocorkan berita apapun pada istriku"

Namjoon sedang berbicara dengan anak buahnya di ruang kerja yang ada di rumahnya, anak buahnya tersebut yang bertugas untuk mengawasi dan menjaga Jungkook tanpa sepengetahuan Jungkook nya sendiri, ia mengatakan bahwa Jungkook ingin memindahkan tawanannya yaitu Yeri dan teman-temannya, dari tempat semula yang merupakan ruang bawah tanah markas mereka, ke apartemen miliknya yang berada di pusat kota Seoul.

" Baiklah Tuan! Saya akan melakukannya sesuai perintah anda "   orang tersebut lalu pergi setelah sebelumnya sempat membungkukkan badannya dengan sopan pada Tuan besarnya itu.

" Astaga! Begini ternyata rasanya memiliki anak laki-laki yang terkonfirmasi bucin "

Namjoon memijat pelipisnya, ia merasa sangat stress belakangan ini akibat tingkah putra semata wayangnya yang semakin menjadi-jadi, Namjoon sebenarnya sangat ingin marah tapi tidak tahu harus marah pada siapa? Karena ia tidak mungkin marah pada putranya sendiri, karena biar bagaimanapun, Jungkook tetap menjalankan kewajibannya sebagai anak, dan juga sebagai pemimpin perusahaan dengan baik, tapi di sisi lain Namjoon juga tidak mungkin marah pada Jin, karena Jin juga jelas terluka di sini, akibat semua kesalahpahaman itu.

please forgive me ( On Going )Where stories live. Discover now