05. Saling Melindungi.

176 45 116
                                    

Suara peluru dan tembak menembak saling bersahut-sahutan. Jeffrey juga ikut menembak dari kaca jendela mobilnya.

Mobil mereka terhenti ketika di depan sana ada beberapa orang berpakaian serba hitam yang menghadang mereka. Kedua bawahan Jeffrey yang duduk di kursi depan keluar dari mobil, dan melawan orang-orang tak di kenal.

Kedua bawahan Jeffrey kalah, di karenakan kalah jumlah, yang mengakibatkan keduanya tumbang dan tidak bisa melawan.

Ekspresi wajah Zayden semakin dingin. "Tidak ada pilihan" Gumamnya pelan, ketika ia akan membuka pintu mobil, Jeffrey menahan tangannya, menatap tajam kearahnya.

"Tetap di sini" Titah Jeffrey. Zayden menghempaskan tangan Jeffrey dengan kasar.

"Gak ada waktu Jeff, kalau kau takut, lebih baik kau diam saja di sini" Balas Zayden datar, lalu membuka pintu mobilnya.

Mau tidak mau Jeffrey juga ikut keluar dari mobil. Keduanya berjalan ke depan mobil, dan berdiri berdampingan. Seketika mereka di kelilingi orang orang-orang berpakaian serba hitam itu.

Pertarungan terjadi 2 Vs belasan orang. Jeffrey cukup di buat kaget dengan bela diri yang di miliki Zayden. Ia pikir Zayden hanya menguasai bela diri yang dasar sehingga berani.

Namun ketika ia melihat cara bertarung Zayden yang tidak biasa, ia bisa menyerang dengan leluasa, tanpa terganggu untuk melindungi Zayden, karena Zayden bisa melindungi dirinya sendiri.

Keduanya menghabisi musuh dengan sangat mudah, hanya membutuhkan beberapa menit. Selesai menghabisi orang-orang tak di kenal, keduanya kembali memasuki mobil, begitu juga dengan dua bawahan Jeffrey yang masih hidup.

Jeffrey menghubungi seseorang lewat teleponnya, setelah itu ia memerintahkan sopir untuk pergi meninggalkan lokasi. Bagaimana dengan mayat-mayat itu? Jeffrey sudah memerintahkan seseorang untuk membersihkan mayat-mayat itu.

Pria dominan itu menatap Zayden dengan tatapan rumit, ia sedikit menggeser tubuhnya, tangan kekarnya menarik pinggang ramping Zayden, yang membuat lelaki itu tersentak kaget.

"Ada yang luka?" Tanya Jeffrey dengan nada datarnya.

"Tidak ada, aku baik-baik saja" Jawab Zayden tak kalah datar.

"Aku penasaran, darimana kau belajar bela diri, sehingga terlihat begitu lihai sayang" Bisik Jeffrey di telinga Zayden, membuat lelaki itu menegang seketika.

"Kau tidak perlu tahu" Jawab Zayden santai di sertai seringai tipisnya.

"Kamu menarik, aku semakin tidak bisa untuk melepaskan mu" Bisik Jeffrey lagi, membuat Zayden merinding.

"Kau jangan gila, seharusnya kau menikah dengan wanita yang bisa memberikanmu anak bodoh" Bisik Zayden memaki.

"Aku tidak butuh anak, aku tidak akan melepaskan mu, bahkan aku akan membuatmu tidak bisa hidup tanpa spermaku?" Bisik Jeffrey gila.

"Dasar gila!" Desis Zayden pelan, ia mencoba menjauhkan tangan lelaki dominan itu dari pinggangnya. Namun bukannya di lepas, Jeffrey malah semakin erat melingkarkan tangannya di pinggangnya.

"Yes, I'm crazy because of you, baby" Balas Jeffrey pelan.

Tidak ada lagi sahutan dari Zayden, menurutnya jika ia menanggapi ucapan Jeffrey yang gila, itu akan membuatnya ikut gila, jadi lebih baik ia diam saja.

Melihat Zayden yang tidak menanggapi ucapannya, ia tersenyum smirk, namun tak di sadari oleh Zayden.

Ia mengendus leher Zayden, membuat Zayden langsung menatap pria dominan itu dengan tajam. "Pria bajingan ini tidak tahu tempat" Batin Zayden memaki.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Obsession Traps [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang