Prolog

25 11 7
                                    

Kota pelabuhan Merrintown terhampar di bawah sinar mentari musim panas yang menyengat. Dari dek sebuah kapal dagang, Raggio Alba memandang barisan rumah mewah yang menghadap dermaga. Mansion bergaya Perancis dengan pilar-pilar kokoh itu adalah istana kekayaannya, dibangun dari hasil bisnis tenunan yang diwariskan turun-temurun.

Sudah puluhan tahun Weavers Mercantile berdiri kokoh, menjadi pemain terkemuka dalam perdagangan tenunan berkualitas di wilayah koloni ini. Raggio tak pernah membayangkan akan memiliki segala ini—kekayaan, status, dan pengaruh—ketika masih menjadi seorang anak desa biasa. Namun lewat kecerdikan, keberanian, dan sedikit keberuntungan, ia berhasil menapaki anak tangga kesuksesan.

"Tuan Alba, Anda sudah bisa turun," seru nahkoda kapal menyadarkan Raggio dari lamunannya.

Pria paruh baya itu mengangguk, lalu merapikan mantel panjangnya. Ada banyak pekerjaan menanti di daratan.

Pemikiran tentang bagaimana mempertahankan kejayaan bisnisnya selalu menghantuinya. Namun untuk saat ini, ia akan menikmati momen kemenangannya.

Melangkah di dermaga sambil menghirup aroma laut, Raggio menyeringai puas. "Selamat datang kembali, Tuan Muda Alba," sampul seorang pelayan membungkuk hormat.

Raggio meraba dompet penuh koinnya. Seperti kata pepatah lama, uang adalah kekuatan sejati. Dan kali ini, ia memegang semua kekuatan itu dalam genggamannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WEAVERS MERCANTILE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang