pangeran berhati putih (14

101 9 2
                                    

Paman Pudak wilis pun mencabut belati tersebut dan membaringkan abiyansyah dengan posisi yang benar.

"Bismillah semoga aku bisa memulihkan kembali lukanya dengan hawa murni ku." Ucap paman Pudak wilis yang berusaha untuk menyalurkan hawa murninya kepada abiyansyah

Setelah cukup lama, tapi tak ada perubahan sama sekali

"Astaghfirullah ini belati beracun, aku harus memberi tahu kan ini kepada raden kian santang." Ucap paman Pudak wilis

Ia pun pergi ke istana padjajaran untuk menemui kian santang

Tak lama paman Pudak wilis pun sampai di wisma kian santang yang terdapat Alwi di sana

"Sampurasun raden, hamba ingin memberi tahu jika raden abiyansyah dalam bahaya raden, ada racun yang bersemi di dalam tubuhnya." Ucap paman Pudak wilis

Alwi yang merasa bingung pun hanya diam

"racun, racun apa maksud paman." Ucap Alwi

"Tadi Raden Abiyansah terkena racun dari belati milik nyimas Sekar Arum Raden, dan paman tidak bisa mengobati Raden Abiyansah karena seperti nya itu bukan lah racun biasa Raden, paman sudah mencoba menyalurkan hawa murninya paman pada Raden Abiyansah, tetapi tidak ada perubahan juga Raden, paman takut jika terjadi sesuatu pada Raden Abiyansah Raden, apakah Raden bisa membatu paman untuk mengobati Raden Abiyansah Raden." Ucap paman pundak Wilis...

"Emm maaf paman, tapi sepertinya paman salah orang, Aku Alwi paman bukan Raden kian Santang." Ucap Alwi sambil tersenyum..

Seketika Paman pundak Wilis pun terkejut mendengar perkataan Alwi

"Astaghfirullah, maaf paman kira kau adalah Raden kian Santang, lalu di mana Raden kian Santang." Ucap paman pundak Wilis..

" Tadi kian Santang keluar sebentar, mungkin sebentar lagi dia kembali., oh iya tadi paman bilang Raden Abiyansah terkena belati dari nyimas Sekar Arum, apakah paman membawa belati itu." Ucap Alwi...

"Iya paman membawa belati nya Raden." Ucap paman pundak Wilis

"Boleh Alwi liat belati itu Paman." Ucap Alwi....

"Tentu saja silakan ini belati nya." Ucap paman pundak Wilis sambil menyerahkan belati itu pada Alwi

Alwi pun mengambil belati itu dan melihat dengan teliti

Beberapa menit kemudian

"Astaghfirullah, ini kan belati yang berasal dari gunung cupu manik, dan belati ini racun nya sangat berbahaya sekali." Ucap Alwi sambil menutup mulut nya dan memegang belati itu dengan tangan yang betgrmetar..

Tiba tiba ada suara yang membuat Alwi dan paman Pudak wilis menoleh ke sumber suara

"Siapa yang terkena racun belati itu." Ucap orang yang tak lain adalah kian santang

Alwi dan paman Pudak wilis pun berkata

"Kian santang/raden." Ucap mereka secara bersamaan

Kian santang pun mengambil belati yang ada di tangan Alwi.

"Kenapa kalian diam, aku bertanya siapa yang terkena belati ini." Ucap kian santang

Paman Pudak wilis pun menjawab pertanyaan kian santang

"R.... Raden a.... Abiyansyah r.... Raden." Ucap paman Pudak wilis

Kian Santang yang mendengar perkataan paman pundak Wilis pun terkejut dan ia pun menjatuhkan belati itu dan berkata

" R.. Raka Abiyansah, tidak ini tidak mungkin bagaimana bisa Raka Abiyansah terkena racun dari belati ini paman, siapa yang melakukan ini pada Raka Abiyansah paman" ucap kian Santang dengan menahan emosi nya....

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 23 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

pangeran yang berhati putih Where stories live. Discover now