Prolog

6.7K 381 14
                                    

Aku bahkan tidak yakin bahwa aku pantas hidup di dunia ini. Apa gunanya aku hidup disini kalau aku hanya dilahirkan untuk membuang air mataku. Aku tak tahan. Berapa banyak sayatan pada pergelangan tanganku? Dan itu tak membuatku mati. Berapa kali jejak air mata hilang dari wajahku. Hidup di dunia hanya untuk dihina? Haha... itu lucu sekali. Memang mungkin untuk itu aku dilahirkan. Mainan tak berguna yang dibuang jika sudah tak terpakai. Atau mungkin aku adalah robot pekerja? Tidak, bahkan tak ada orang yang sudi untuk mempekerjakanku. Mungkin.

Dan sekarang, kepada siapa aku bisa berbicara? Bahkan tak satu orangpun sudi melihat wajahku. Siapa yang bisa menghiburku walaupun itu hanya sedikit. Menghiburku. Walau itu hanya sebesar sebutir garam. Aku lelah disini. Mungkin hanya hembusan angin yang dapat menghiburku melalui bisikan-bisikannya. Tapi bukan itu yang kumaksud. Dan bahkan, sekarang aku tak dapat merasakan hangatnya pelukan seorang ibu yang dirasakan oleh orang lain saat dia hampir mati kedinginan. Apa ini yang disebut hidup? Atau hanya aku yang mati di dunia ini? Hidup tetapi mati. Mungkin tak semua dari kalian yang paham apa maksudku. Tapi, ini yang kurasakan sekarang. Aku tidak dapat benar-benar hidup disini. Aku ingin mati. Aku sudah mencoba untuk mati. Tetapi, bahkan kematian tidak menerimaku.

'Matilah kau, Sampah!' ya, itu kata-kata yang sering kudengar. Entah dari mana asalnya, tapi aku dapat mendengarnya dengan jelas. Aku lelah berteriak, aku lelah menyesal, aku lelah menangis. Terkadang aku berharap bisa berteriak "Mama!" dan sesosok yang kusebut 'mama' itu menenangkanku. Terkadang aku berharap, disaat aku menghadapi penyesalan, ada seorang manusia yang menghiburku. Terkadang aku juga berharap, disaat aku menangis, aku memiliki 'teman' yang berkata,"sudah, jangan menangis, ada aku disini.". yah, harapan sederhana yang tidak mungkin kudapatkan.

Hidup di dunia itu sulit. Terkadang kamu akan mendapat celaan dan hinaan yang pasti membuatmu sakit. Aku membenci semuanya. 'Teman-teman' ku, kamarku, diriku. Kalian tidak akan pernah tau rasanya hidup menjadi diriku. Aku membenci itu. Hal yang membuatku menangis. Seorang 'mama' yang seharusnya memelukku dalam dekapannya bahkan terkadang membuatku menangis dan menahan amarah dalam diriku. Aku membenci itu!

.

.

.

.

*TBC*


Akhirnyaa... ini ff pertama yang ku publish... masih prolog sih... maafkan semua ke typoan yang ada di cerita ini... saya pemula^^ tolong tulis saran kalian di comment ya... makasih utk yang mau baca.

Gomawo.

Sadness Alone [EXO Chanyeol Fanfiction]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora