Potion Class

16.8K 1.3K 11
                                    

Kate membaca buku Pembuatan Ramuan Untuk Pemula yang merupakan buku untuk pelajaran ramuan pagi itu. Rose masih bersiap-siap karena dia terlambat bangun. Dengan bergegas mereka agak berlari menuju kantin.

Selesai sarapan mereka mengikuti kelas ramuan Mr. Arsenic. Dari buku yang Kate baca menurutnya pelajaran yang menarik, sedangkan menurut cerita Ryou--dia cerita pada Hwa-Jae--pelajaran itu merupakan pelajaran paling rumit. Hal itu membuat Hwa-Jae agak takut saat memasuki kelas.

"Kau takut? Kalau Kau takut pulang saja sana!" Ledek Kate.

"Enak saja! Ryou saja bisa, masa Aku tidak bisa?"

"Well, selamat mencoba."

"Ngomong-ngomong Harry mana?" Sela Rose.

"Mungkin dia telat. Sejak dulu kan dia sudah begitu." Ujar Hwa-Jae.

"Hey, apa yang Kalian bicarakan? Jangan-jangan membicarakan Aku ya." Tanya Harry yang baru datang sambil terengah-engah.

"Tidak, kami tadi membahas tugas Biologi yang diberikan Miss Hale kemarin." Jawab Hwa-Jae.

"Masa sih? Aku merasakan telingaku memanas." Selidik Harry sambil menatap mata satu per satu dari mereka.

"Berarti kamu adalah salah satu varietas dari tanaman obat langka." Jawaban Kate membuat semua orang yang mendengarnya tertawa terpingkal-pingkal.

"Ehem...." sebuah suara menghentikan tawa mereka. Suara itu milik Mr. Arsenic yang berdiri di depan pintu kelas.

Mr. Arsenic berpenampilan rapi dengan rambut cokelat gelap yang dipotong rapi. Dia memakai kemeja krem di balik jas laboratorium nya.

"Selamat pagi anak-anak. Kalian akan belajar bagaimana cara membuat ramuan obat, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit. Kelas ini memiliki hubungan dengan pelajaran Biologi. Kalian pasti telah memasuki kelasnya kemarin. Sekarang aku akan memberikan kuis kecil dan aku harap kalian siap." Kata Mr. Arsenic.

"Sial, aku belum belajar." Bisik Harry pelan.

"Jangan panik! Guru selalu mengincar orang yang panik untuk ditanyai." Bisik Rose kepada Harry.

"Nah. Mr. Masaru, tanaman apa yang digunakan pada ramuan untuk meminimalisir amukan manusia serigala." Tanya Mr. Arsenic.

Harry hanya bisa diam. Dia tidak tahu jawabannya. Mr. Arsenic berpaling ke Hwa-Jae.

"Do Hwa-Jae, apakah kau tau apa yang kau minum setiap bulan agar tidak membunuhi orang-orang saat kau mengalami lycantrophy?" Para werewolf saling berpandangan.

Lycantrophy adalah proses transformasi pada manusia serigala. Biasanya terjadi saat bulan purnama, tetapi bisa juga terjadi jika manusia serigala tersebut merasa terancam.

Mr. Arsenic mulai mengelilingi kelas untuk mencari murid lain untuk ditanyai. Dia menanyakan hal yang sama pada beberapa murid lain--terutama werewolf--tapi belum ada yang bisa menjawabnya.

"Bukankah Miss Hale memberikan kalian PR tentang itu? Apa kalian mengerjakannya?" Mr. Arsenic terlihat agak tidak sabar. "Siapapun yang mengetahui jawabannya silakan angkat tangan!" Perintahnya.

Kate mengangkat tangannya dan menjawab. "Arnica montana atau dulu disebut wolfsbane, merupakan obat penenang bila dipakai pada dosis yang tepat."

"Ya, benar sekali, tetapi sekarang kata wolfsbane digunakan untuk sebutan sebuah tanaman beracun dikarenakan dosisnya yang berbahaya bagi manusia biasa." Puji Mr. Arsenic.

"Terimah kasih, Sir."

"Nah cukup kuis hari ini. Dari kuis pagi hari ini dapat dibedakan mana dari kalian yang belajar dan yang tidak. Saya harap pada pertemuan berikutnya Kalian lebih siap menghadapi kuis semacam ini. Sekarang kita akan mulai belajar dasar-dasar membuat ramuan."

Pelajaran ramuan hari itu cukup membuat semua murid menjadi pusing sekali. Mr. Arsenic mengajari mereka dasar-dasar yang sebenarnya tidak mudah, walaupun baru dasarnya. Untung saja hari itu Dia tidak memberikan tugas.

Pelajaran selanjutnya Sejarah. Tidak ada satu murid pun yang fokus saat pelajaran itu. Bahkan beberapa murid tertidur pulas saat pelajaran. Bayangkan saja, setelah belajar Ramuan yang memusingkan harus belajar sejarah yang membosankan.

"Ah, akhirnya istirahat! Aku sudah jenuh dengan semua pelajaran ini." Ujar Harry.

"Ini baru hari kedua sekolah kau sudah jenuh begitu. Cerialah sedikit!" Kata Rose.

"Cappuchino." Kata Hwa-Jae yang baru sampai sambil menyodorkan gelas kertas berisi kopi cappuchino dan disambut oleh teman-temannya.
Saat mereka bercakap-cakap datang Ryou dan Ricky yang baru keluar dari kelas mereka.

"Apa pelajaran terakhir kalian? Kok sepertinya kalian lelah sekali?"

"Ramuan," ujar Harry.

"Sejarah." Timpal Kate.

"Pantas saja!" Ujar Ryou dan kemudian bergabung dengan mereka.

Ryou bertanya, "Pasti tadi saat pelajaran ramuan ada kuis sebelum pelajaran dimulai? Ada yang bisa menjawabnya?"

"Tuh, si Kate." Tunjuk Hwa-Jae.

"Memang pertanyaannya apa?" Giliran Ricky buka mulut.

"Tentang bahan untuk ramuan penenang saat lycantropy." Jawab Kate.

"Lalu, jawabannya apa?" Tanya Ricky.

"Wolfsbane." jawab Kate.

"Oh begitu." Ujar Ricky datar sambil tetap memainkan gadget yang sedari tadi dipegangnya.

"Sepertinya Kau menanyakan itu hanya untuk basa-basi saja." Kata Kate.

"Memang." Ujar Ricky yang pandangannya masih terfokus pada gadget-nya.

"Kau sudah dengar belum? Katanya di sekolah kita ada kriminal." Kata Harry.

"Yang benar? Masa sih ada yang seperti itu." Timpal Ryou.

"Jangan-jangan kiriminalnya memang benar ada di antar kita." Tambah Rose .

"Biasanya kriminal tahu tentang banyak hal." Ujar Ricky.

Pandangan Hwa-Jae tertuju kepada Kate. "Kau kriminalnya?" Tanya Hwa-Jae kepada Kate.

"Dasar bodoh!" Seru Rose, Ryou, dan Harry sambil menjitak kepala Hwa-Jae. Ricky hanya tersenyum.

"Yah, itulah sekolah. Kau tidak bisa lepas dari gosip. Walaupun kau berbuat baik pasti ada yang membencimu." Kata Sam yang berjalan ke arah mereka.

"Aku bukan seorang kriminal." Kate bangkit dan meninggalkan yang lainnya.

"Kau mau ke mana?" Panggil Rose.

"Ke perpustakaan. Akan kutemui Kalian di kelas seni sore nanti." Kate terus berjalan meninggalkan teman-temannya, sementara itu mereka memandang Sam yang baru duduk di tempat yang tadi diduduki Kate.

"Apa salahku?" Tanya Sam dengan muka tak berdosa.

"Sam, Dia tidak pergi karena perkataanmu. Dia hanya ingin menyendiri, sepertinya." Ujar Rose.

Wymond Academy [SUDAH DITERBITKAN]Where stories live. Discover now