Prolog

62 13 1
                                    

DI KESUNYIAN hutan pada malam hari, terdengar langkah kaki yang berlari dengan kencang, seakan berusaha melarikan diri dari sosok yang mengancam nyawanya.

Dengan raut paniknya, ia memegangi lengannya yang sudah hilang entah kemana. Darah terus keluar, berceceran mengotori rerumputan yang tumbuh di hutan tersebut.

"Sialan! Dia bukan Hashira kan?! Kenapa tubuhku tidak bisa beregenerasi?!" seru orang tersebut.

"Hikari no kokyu : Ni no kata ; Usugurai hikari" ucap seseorang dari belakangnya.

Tubuhnya mendadak terhenti, menatap sekeliling yang entah bagaimana mulai menggelap. Seakan-akan dirinya dimakan oleh sang kegelapan. Pandangannya tiba-tiba meredup, bahkan hampir tidak terlihat apa yang terjadi pada dirinya sendiri.

SRINGG!

TUKK!

Tunggu... Pandangannya... Mengapa ia merasa kepalanya sudah tidak berada lagi di badannya? "KAU—"

Perempuan itu tersenyum tipis, "istirahatlah dengan tenang."

Dengan cepat, tubuh orang tersebut menghilang bagaikan abu yang terkena angin.

Dengan cepat, tubuh orang tersebut menghilang bagaikan abu yang terkena angin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dunia ini, diisi oleh manusia dan juga iblis. Tak banyak juga orang yang percaya bahwa iblis itu benar-benar ada. Dikarenakan mereka adalah penduduk di kota besar yang jauh dari hutan.

Jauh dari sepengetahuan mereka, iblis benar-benar nyata. Bahkan terbentuk organisasi untuk melenyapkan para iblis.

Dulu... Dirinya juga tidak mempercayai adanya keberadaan iblis, sebelum... Keluarganya terbantai brutal.

Kimura (name), seorang perempuan berusia 22 tahun yang menjadi pemburu iblis pada usia 17 tahun. Dan sekarang, dirinya sudah menepati tingkat Kinoe. Oh, sebenernya dirinya juga sudah melengkapi syarat untuk tingkatkan lebih tinggi.

Jadi... Jika kalian bertanya, apakah dirinya mendapatkan tawaran menjadi Hashira atau tidak, dirinya pasti akan menjawab iya.

Hanya saja, dirinya masih bimbang. Walaupun itu adalah impiannya bersama dengan teman lamanya.

Meskipun begitu... Bukannya ia harus melanjutkan impian dan juga permintaan terakhir temannya?

 Bukannya ia harus melanjutkan impian dan juga permintaan terakhir temannya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kediaman kupu-kupu.

"(name)-sama? Anda sudah pulang dari misi anda?" tanya perempuan dengan dua jepitan kupu-kupu berwarna biru setelah melihat sosok (name).

"Aku sudah bilang padamu, Aoi. Panggil aku (name) saja. Lagipula, aku bukan Hashira, tidak perlu formal ketika berbicara denganku." balas (name) dengan senyuman.

"Ah... Maafkan saya." tanggap Aoi. Ah, memang perempuan di depannya seperti seorang malaikat.

"Tidak apa-apa. Kau tahu di mana Shinobu?" tanya (name).

"Kocho-sama? Sepertinya sedang berada di dalam. Ah, apa anda sudah tahu informasi terbaru?" Aoi bertanya balik kepada (name).

(name) terdiam beberapa saat, "yang mana?"

Aoi menghela nafas, "belum lama, para Hashira dikumpulkan untuk mengadili salah satu anggota korps pembunuh iblis yang membawa adiknya yang ternyata adalah seorang iblis." jelas Aoi.

"Ah... Begitu. Lalu bagai—" baru saja ingin bertanya lagi, tiba-tiba terdengar sapaan suara orang yang (name) cari.

"Ara~ kau sudah pulang, ya? Bagaimana dengan misi mu?" tanya Shinobu.

(name) pun langsung menghampiri Shinobu dengan raut senang, "iya, aku sudah pulang. Lancar kok. Omong-omong, Aoi bilang ada anggota korps yang membawa iblis, ya? Apa kau tahu siapa dia?" tanya (name).

Shinobu hanya tersenyum, "aku tahu. Ikut aku."

"Okey~" ucap (name) lalu mengikuti Shinobu dengan aura berbunga-bunga.

Aoi hanya menggeleng pelan, "padahal (name)-sama empat tahun lebih tua dari Kocho-sama..."

Kediaman kupu-kupu ; ruang pelatihan.

"Mereka sedang berlatih." ujar Shinobu sembari memasuki ruang pelatihan itu. (name) terdiam sebentar lalu ikut masuk ke dalam ruang pelatihan.

"Tanjiro-kun menguasai teknik mempertahankan napas konsentrasi penuh. Dengan menggunakan napas konsentrasi penuh seharian, stamina dasarmu akan meningkat drastis." jelas Shinobu di belakang Tanjiro dan menyentuh pundak kanan milik Tanjiro.

"Dan juga, aku menyebutnya teknik dasar, tetapi ini teknik dasar yang belum sempurna. Jadi sudah semestinya kalian bisa melakukannya. Tapi untuk memahaminya, kalian harus berusaha." lanjut Shinobu lalu beralih menepuk pundak orang yang memakai topeng babi, "sudah semestinya kalian bisa melakukannya, bukan? Tapi jika tidak bisa, ya, mau bagaimana lagi."

(name) menghela nafas, terkadang, ucapan Shinobu memang tidak bisa ditahan. Secara tidak langsung ia sarkas.

"HAAAAAHN?! SUDAH PASTI AKU BISA MELAKUKANNYA! JANGAN REMEHKAN AKU! AKU AKU ROBEK PAYUDARAMU, SIALAN!" seru orang bertopeng itu. Okey... Dia lebih bersemangat, aku rasa. Apa itu emang tujuan Shinobu?

Dan kali ini orang yang berambut kuning itu, memang ya, jangan melihat orang dari sampulnya. Ternyata yang paling waras diantara mereka hanya orang yang bernama Tanjiro.

"Kupikir kau memang mau sarkas ke mereka..." ucap (name).

"Tentu saja tidak~ aku hanya ingin membangkitkan semangat mereka lagi." balas Shinobu dengan senyuman.

"Oh, yang bertopeng dan berambut kuning itu... Nama mereka siapa?" tanya (name) menatap Shinobu.

"Oh, yang bertopeng itu Inosuke sedangkan yang berambut kuning adalah Zenitzu. Aku sudah menyebutkan namanya tadi, loh." ujar Shinobu masih tersenyum melihat keaktifan trio kwek-kwek itu.

(name) terkekeh, "mana aku dengar, mereka terlalu bersemangat sampai suaramu tidak terdengar. Mungkin, aku akan berkenalan dengan mereka secara langsung."

Bersambung!

Jadi... Utang baru...😗.
Maafkan aku wahai sayang-sayangku, udah lama mau buat fanfic ini. Tapi bimbang. Akhirnya author memutuskan untuk buat pernafasan dulu (jujur, ini bagian paling susah.)

Ditunggu perkenalan identitas ya! See you sayang-sayangku!

Resurrection light | Kimetsu no Yaiba Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang