HAPPY READING!!!!
"yaudah kak dek mamih kekamar dulu"ucap aya dan mengecup kening anak nya satu persatu
"good night kak dek"ucap pucho dan kedua nya langsung keluar dari kamar chika
"disini atau di kamar kamu dek"tanya chika ia melihat christy yang hanya memegang handpohone nya saja
"di sini aja deh,mau di puk pukin kakak"ucap christy dan menaruh hp nya di naskas chika
"yaudah sok tidur"ucap chika dan berbaring di samping christy
"masih jam delapan kak"ucap christy yang melihat jam didinding
"kamu susah di bangunin, coba biasain tidur awal gitu gak usah begadang"ucap chika ia tau bahwa christy ini tidak suka tidur awal
"gak bisa kak"ucap christy dan berbaring dengan posisi memeluk chika dan ia mulai memejamkan mata nya agar tertidur
"puk puk"ucap christy dan ia menaruh tangan chika di pantat nya dengan di punggungnya
"iya iya"ucap chika dan ia mulai mempuk pukin christy, dan kini telah lebih sepeluh menit tetapi christy belum juga bisa tertidur
"tuhh kan gak bisa kakakkkk"ucap christy yang semakin memeluk chika dengan menengglam kan muka nya di leher chika
"bisa bisa ayo jangan melek mata nya"ucap chika agar christy dapat tertidur
"eh, kak kan kakak tadi kalah nanti kan kalo yang kalah harus beliin apa aja yang menang mau"ucap christy sembari melihat wajah chika dari bawah
"gak bisa gitu lah kan kakak tadi di isengin papih"ucap chika
"bisa dong, harus kakak harus beliin yang aku mau"ucap christy
"iya iya nanti kita beli yang kamu mau"ucap chika dangen terus mempuk pukin christy
"kakak mau gak punya adek lagi"tanya christy yang tiba tiba
"apaan sih engga ah"ucap chika entah kenapa ia sangat kesal jika berbahas dengan adik, tapi kalo adik nya yang ini ia tidak pernah kesal
"seru tau kak kalo punya adek lagi, nanti aku punya temen"ucap christy yang terus menatap chika dari bawah
"jadi selama ini kamu gak anggap aku?, aku tiap hari sama kamu, ajakin kamu main, jalan jalan, yang ngurus kamu, terus kamu mau punya adek gara gara gak punya temen gitu, jadi selama ini aku apa?"ucap chika yang panjang lebar
"astaga gak gitu kak maksud nya itu, nanti kan kalo punya adek seru gitu tambah rame"ucap christy ia ingin sekali mempunyai adik
"gak dek ah cukup kamu aja kakak gak mau"ucap chika, ia sangat tidak suka jika harus mempunyai adik lagi
"kenapa kakak gak mau"tanya christy ia tidak tau alasan chika tidak mau mempunyai adik lagi
"ya karna cukup kamu aja jadi adek aku"ucap chika
"udah ah kenapa malah bahas adek, ayo tidur"ucap chika dan christy pun menuruti ucapan chika dan langusng tertidur sama hal nya dengan chika
☆☆☆
"mih buat dedek yok"ucap pucho saat kedua nya sedang berbaring di kasur
"apaan sih, tidur ah"ucap aya, ia tau maksud suami nya, dan pucho mulai mendekati aya dengan memeluk pinggang aya
"tidur pih"ucap aya lagi dan ia mulai memejam kan mata nya dengan membelakangi pucho
"pliss mih, udah lama loh gak itu"ucap pucho, ia sudah lama sekali tidak melakukan itu
"gak ya, nanti beneran punya anak lagi gimana"ucap aya, bagi nya dua anak saja telah cukup
"ya bagus dong nambah anak"ucap pucho dan ia memalingkan badan aya
"gak ya nanti kakak marah mau kamu"ucap aya, chika sama sekali tidak ingin menambah adik,kalau christy mah terserah apa saja ia terima
"gak bakal kan kakak gak liat"ucap pucho dan mulai mendekati wajah nya dengan wajah aya
"kita mau kejogja, kapan kapan aja ya"ucap aya dan mengelus pipi pucho agar mengerti
"yaudah deh, kapan kapan aja"ucap pucho lesu karna permintaan nya ditolak aya
"tidur aja ya"ucap aya dan langusung memeluk dada bidang pucho dan pucho membalas pelukan aya sembari mengelus punggung aya
"maaf ya bukan nya gak mau, aku cuman takut kakak benci aku"ucap aya ia takut chika membenci nya, pasti saat mereka berhubungan intim pasti akan tumbuh benih benih
"iya aku tau kok, aku juga gak mau kakak kaya kemarin"ucap pucho pasalnya chika pernah pergi tiga hari karna mendengar aya ingin punya anak lagi, saat telah selesai mengobrol mereka pun tertidur
☆☆☆
"eghh"leguh aya ia telah terbangun dari tidurnya dan langsung duduk, setelah mengumpulkan nyawa nya ia pun menuju kamar mandi untuk mandi, saat telah selesai dengan kegiatannga ia pun ingin membangunkan suami nya yang masih terlelab
"sayang bangun yok udah pagi"ucap aya sembari mengelus pipi pucho
"eghh, kenapa"tanya pucho yang setengah sadar
"bangun udah pagi, kamu mandi, aku mau bangunin dedek sama kakak"ucap aya dan langsung keluar dari kamar untuk menuju kamar chika, dan pucho pun bersiap siap
CKLEK
pintu kamar chika terbuka dan aya melihat hanya ada christy yang masih tertidur di kasur, aya melihat sekeliling kamar tetapi tidak ada chika, tetapi ia mendengar suara air yang mengalir di dalam kamar mandi
"kakak di dalem gak"tanya aya
"iya mih kakak masih mandi"ucap chika yang dari kamar mandi
"dek dedek bangun yok udah pagi kata nya mau liburan"ucap aya sedikit menggoyangkan lengan christy agar anak itu bangun
"eghh, apa mih"tanya christy dengan maata yang masih terpejam
"buka dulu itu mata nya"ucap aya ia melihat christy yang berbicara sembari menutup mata
"ayo mandi,mau mamih mandiin gak"tanya aya saat christy telah membuka mata nya dengan sempurna
"mandiin"ucap christy dan duduk
"kakak mana"tanya christy ia melihat tidak ada chika
"masih mandi"ucap aya yang melihat anak nya celingak celinguk
CKLEK
pintu kamar mandi terbuka dan chika pun langsung menuju lemari pakaian
christy dan aya pun langusng masuk kekamar mandi untuk memandiikan christy, setelah mandi christy pun duduk di kasur chika dan aya ingin mengambilkan christy baju
"tunggu sini dek mamih ke kamar kamu ngambil baju"ucap aya lalu keluar dari kamar chika
"mau dedek bantu gak kak"tanya christy ia melihat chika yang sedang mengeringkan rambut nya
"boleh"ucap chika dan christy pun berjalan menuju meja rias chika dan mendatangi chika
"kamu gak dingin dek"tanya chika ia melihat christy yang hanya memakai kimono
"dingin sih"ucap christy, ia sebenar nya dingin padahal ia mandi memakai air hangat
DOUBLE UP NIHH,
BYEEE KAPAN KAPAN LAGIIIII
KAMU SEDANG MEMBACA
"kakak yang cemburuan"(CH2)
Short Storycerita adik dan kakak yang cemburuan kakak yang poseaif dan adik yang selalu memancing keributan, tetapi sang kakak tidak akan pernah marah kepada sang adik,dan sang adik akan selalu menyayangi sang kakak