CHAPTER 20

3.5K 248 17
                                    

_Selamat membaca_


Musik keras bergema membuat lantai bergetar setiap kali beat turun, lampu neon berkedip-kedip menerangi club dengan spektrum warna yang berbeda. Para pengunjung dan penari bergerak bebas diatas lantai dansa, saling bersenggolan menikmati irama.

Neels ada disana, namun dia hanya duduk di bar menikmati alkohol sendirian. Meredam emosi dengan air pusing yang memberi ketenangan sesaat.

Tiba-tiba pinggangnya dicengkram seseorang dari belakang, cengkramannya cukup kuat hingga membuatnya mendesis dan memutar kursi sembari menepisnya cepat.

"Apa mau lo sialan?!" bentak Neels pada orang asing dihadapannya.

Semua yang ada disekitar Neels hanya diam memperhatikan, menerka apa hubungan mereka dan apa yang akan terjadi setelahnya.

"Santai babe... Gue cuma pingin ngajak lo having fun."

"Gue gak minat, mending lo pergi."

Lelaki itu menyeringai, mengambil langkah maju dan tiba-tiba mencium bibir Neels membuat Neels melotot emosi, dia layangkan gelas digenggamannya menghantam kepala  lelaki lancang itu.

"BASTARD..!!" pekik Neels saat lelaki itu mundur.

Semua orang melihat ke arahnya, tidak sedikit dari mereka merasa takut dengan ledakan emosi Neels sedangkan Neels yang belum terlalu mabuk segera berdiri menghantam wajah lelaki asing itu.

Jari-jari lentiknya yang mengepal memberi pukulan cukup kuat, menumbuk penuh emosi hingga dia meringkuk. Segala perasaan yang ditahan ikut terlampiaskan pada lelaki itu, menjadikannya samsak hidup hingga berdarah-darah.

Beberapa orang sedikit kesulitan menjauhkan Neels dari lelaki itu karena gerakannya yang membabi buta, hingga dua keamanan club berhasil melerainya.

"Bawa orang gila itu ke kantor polisi." ucap lelaki itu dengan sisa tenaganya.

"Abis lo berurusan sama gue." ucap Neels dan dua penjaga mulai menyeretnya keluar club. "GUE JAMIN TUNANGAN GUE BAKAL NGANCURIN LO...!!!" teriak Neels tanpa sadar.

Dua penjaga itu terus menyeret Neels hingga keluar club, mendorongnya memasuki mobil dan segera menuju kantor polisi.

~~~

Di lain kota.

Raysen barusaja tiba di hotel tempatnya menginap untuk beberapa hari kedepan. Dia segera menuju ke kamar mandi, menyalakan musik lalu berendam air hangat untuk meregangkan otot-ototnya yang kaku karena perjalanan yang memakan waktu.

Pria tampan itu cukup nyaman, bersandar di bathub sembari memejam dan ditemani musik soul jazz yang menenangkan. Alunannya lembut membuai hingga membuatnya tak sadar jika ponselnya terus berdering.

Raysen segera menyudahi kegiatannya setelah 30 menit, ia melilitkan handuk dipinggulnya dan meraih handuk yang lain untuk mengeringkan rambut. Dia mengernyit saat mendengar samar-samar suara dering ponsel dan dia berjalan cepat kearah ranjang.

"Neels?" gumamnya lalu segera membungkam suara panggilan tersebut.

"Halo..." ucap Raysen dan hanya terdengar suara gemerisik. "Halo Neels?" ulang Raysen.

"Selamat malam sir, kami dari kantor polisi."

Raysen terduduk di tepi ranjang seolah sudah paham betul apa yang terjadi.

RODE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang