Makan Siang

1.6K 58 18
                                    

Selamat membaca....

✧༺♥༻✧

Luna sedang memasangkan dasi karena suaminya itu memiliki kekurangan yaitu tidak bisa mengenakan dasi dengan benar dan rapih.

Sudah 4 hari kilian tinggal di rumah, ia menemani Luna yang sedang sakit sampai berangsur membaik. Bukan tanpa alasan karena kilian khawatir jika keluarga nya tahu mereka sedang ada konflik. Apalagi kayla setiap hari datang menemui Luna.

Selamat 4 hari itu juga, mereka masih berperang dengan egonya masing-masing. Berkomunikasi hanya sekedar nya saja, apalagi kilian masih berperilaku dingin pada Luna.

"Minum obat" ucap kilian mengingatkan sebelum ia pergi menghampiri putri nya itu.

Luna tersenyum mendengar nya, walaupun kilian masih dingin dan cuek tapi laki-laki masih perhatian pada Luna. Apalagi sewaktu ia sakit.

"Anak papah cantik banget sih" ucap kilian.

Kaiza tersenyum mendengar nya. Karena ia hanya bisa merespon seperti itu.

"Gemes banget sih, ketawa lagi" ucap kilian.

Ia merasa betapa senang nya ia mempunyai anak walaupun usia nya masih sangat muda. Tapi laki-laki itu sudah sangat mempersiapkan diri nya untuk menjadi ayah.

HP Luna yang berada di samping kaiza berbunyi. Kilian menampilkan wajah tidak suka ketika melihat nama yang tertera.

Sebelum mengangkat panggilannya, Luna melihat kilian dahulu seperti isyarat jika ia meminta izin untuk mengangkat nya.

"Angkat aja gapapa" ucap kilian

Kilian mendengus kesal ternyata Luna benar-benar mengangkat nya. Ia pikir Luna tidak akan mengangkat nya karena ucapan dan muka kilian tidak sinkron. Tapi nyatanya istrinya itu benar-benar tidak peka.

Luna mengangkat panggilan masuk dari rafli.

"Halo iya raf ada apa? "

"Halo iya lun, rere kangen banget sama kamu. Sekarang kita mau terbang ke Jakarta, tolong kirim alamat rumah kamu yah" ucap rafli

Luna terkejut mendengar nya, ia mengigit bibir bawahnya.

"Halo lun"

"Hm i-iya raf"

"Sherlock yah lokasinya"

Kilian berusaha acuh saat luna asik telponan dengan rafli, laki-laki bangsat menurut kilian.

"Papah pergi berangkat ke kantor dulu yah. Aiza harus awasi mamah kalau telponan sama cowo langsung laporan sama papah" ucap kilian pada sang anak yang tidak mengerti apa yang diucapkan papah nya itu barusan.

Sebelum pergi, kilian mengecup kening dan pipi kaiza. Setelah itu ia pergi ke kantor.

Luna memandangi punggung suaminya. Ia berperang dengan
perasaannya sendiri.

Luna yang sedang asik bermain dengan putri nya itu. Mendengar bel berbunyi.

"Bi inah tolong bukain pintu" ucap Luna karena ia tengah menyusui kaiza.

kilian Where stories live. Discover now