Part 26 : Sosok berhoodie hitam

45 4 0
                                    

Rachel kini menetap dirumah Evan, karena rumah itu memang milik Evan yang dikasih oleh ayahnya. Ayahnya yang sering sibuk diluar kota memutuskan membeli rumah disana sehingga rumah itu resmi menjadi milik Evan.

~tingggg
Suara bel rumah berbunyi, Rachel segera membuka pintunya. Seseorang berhoodie hitam yang biasa dilihat Rachel sudah berdiri di depan Rachel.

"HEH!?!" Kaget Rachel.

Sosok berhoodie hitam itu juga kaget ketika yang membukakan pintu adalah Rachel bukan Evan.

"LO?!?"

Sosok itu meneguk air liurnya.

"Lo kan yang udah ngambil foto gue tanpa sepengetahuan gue?!?" Tanya Rachel.

"Dasar yee bener-bener lo!! Sinii maju lo sinii" Rachel siap meninju sosok itu.

Evan yang mendengar suara ribut dari dapur itu pun langsung mengampiri istrinya.

"Rachell!!!" Teriak Evan menghampiri istrinya.

"Kenapa?" Tanya Evan.

"Ini nih, dia yang udah fotoin aku diem-diem" jawab Rachel.

Evan tertawa dan Rachel merasa kebingungan, "kenapa?"

Evan menghampiri sosok berhoodie hitam itu dan merangkul bahunya.

"Dia ini suruhan aku" kata Evan.

"Suruhan kamu?" Rachel bingung.

"Menurut kamu, aku tau kamu lagi dimana itu dari siapa?" Tanya Evan.

Rachel memikir keras, "eh iya juga"

"Aku suruh dia buat ngabarin kamu lagi dimana dan asal kamu tau, dia ini yang ngabarin aku kalau kamu tersesat di hutan itu" kata Evan.

"Jadi selama ini dia ngikutin aku terus kemana-mana?!!" Tanya Rachel.

"Betull" jawab sosok berhoodie hitam itu.

"Lo diem aje!" Bentak Rachel.

"Sorry, sorry" kata sosok itu.

"Jadi lo ngapain kesini?! Mau minta maaf sama gue?!?" Ucap Rachel.

"Gue mau ketemu Evan" jawab sosok berhoodie hitam itu.

"Masker lo dibuka aja bisa ga? Kaya misterius banget" suruh Rachel.

Sosok itu pun membuka masker dan tutup kepala hoodie tersebut.

"Loh? Angga?"

Angga adalah salah satu mahasiswa di kampus yang sama dengan Rachel. Ternyata, Angga mendaftar kampus hanya karena ingin mengikuti Rachel. Mengetahui siapa-siapa yang ingin mendekati dan jahat kepada Rachel. Uang kampus Angga menjadi tanggungan Evan karena ide ini adalah milik Evan.

"Gue cuma pura-pura kuliah, chel" kata Angga.

"Jadi lo pura-pura kuliah hanya karena ingin membuntuti gue?!" Tanya Rachel.

"Ini ide Evan" jawab Angga.

Rachel menatap sinis ke arah Evan.

"Justru ini bentuk kasih sayang aku sama kamu" ucap Evan gugup.

Rachel masih menatap sinis Evan.

"Udah ah, ngapain mau ribut? Toh sekarang kalian udah nikah kan?" Ucap Angga.

"Iya tuh, bener kata Angga" jawab Evan.

Red BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang