1.1

939 24 1
                                    

"Ehhh... itu... Mas Yon... anu....... "
Eki masih kikuk memikirkan alasan yang cocok, sedangkan Mas Yon sedang menatapnya tajam sambil melipat tangan.

"....tadi aku mau masuk ke bilik sebelah, t- tapi tadi barang- barang ini jatoh, jadi aku inisiatif buat angkatin balik ke tempat semula..."

"... aku beneran gatau kalau barang-barang ini milik Mas Yon... dan terlebih.." Eki mengangkat kolor yang daritadi ia pegang, lalu berkata

"...aku juga gatau kalau ada pakaian dalam ini disini, aku benar-benar minta maaf mas, aku hanya berusaha berbuat baik." Kata Eki meyakinkan Mas Yon dengan perasaan super takut.

Mas Yon kemudian menghela nafas.

"Apa benar begitu? Kamu tidak sedang melakukan tindakan aneh atau penguntitan kan?"
Tanya Mas Yon dengan nada lebih santai sebab dia kasihan pada Eki yang terlihat pucat karena ketakutan.

"I-iya mas beneran..!" Masih dengan nada ketakutan.

Sekali lagi Mas Yon menghela nafas.

"Huftt... Baiklah kalau begitu, saya maafkan kamu..."

Suasana di antara mereka jadi sedikit canggung, namun karena Eki sudah mendapat permintaan maaf dia jadi lebih tenang. Seketika Eki melihat tubuh Mas Yon langsung saja nafsu syahwatnya naik pitam.

"Omong-omong Anda sedang apa disini?" Kata Mas Yon untuk memecah keheningan antara mereka.

"Anuuu... akuuuu..... ada projek untuk sebuah kompetisi foto, jadi aku membutuhkan model untuk kompetisi tersebut apakah Mas Yon..."

Belum sempat Eki menyelesaikan pembicaraannya, Mas Yon langsung memotong.

"Tidak. Saya tidak berminat" Kata Mas Yon dengan tegas sambil ia berjalan menuju tasnya untuk mengambil baju ganti.

"Ehh... sebentar mas, aku kan belum selesai ngomong" Kata Eki.

"Saya tahu. Anda pasti mengajak saya untuk menjadi model pada projek Anda kan?"

"I-iya betul mas"

"Nah itu saya gak berminat. Itu hanya sebuah kompetisi yang belum tentu kita lah pemenangnya, apalagi saya belum mengenal Anda secara pasti.......... sudah ya, saya mau ganti baju dan harus pulang, saya harap kamu segera dapat orang lain" Kata Mas Yon sambil masuk dan kemudian menutup pintu bilik itu.

Eki ditinggal begitu saja, ia terbengong dengan apa yang baru saja terjadi. Memang Eki sedih karena tawarannya telah ditolak mentah-mentah oleh Mas Yon, namun ia juga merasa senang karena sebenarnya semenjak tadi ia lebih fokus pada tubuh atletis Mas Yon daripada pembicaraan mereka.

Gilaaaa... Tadi deket banget sama Mas Yon, lekuk-lekuk tubuhnya benar-benar seksi aduhhh mau meledak rasanya, untung aku pake kolor dan outer yang panjang, jadinya ga keliatan nih burung udah super ngaceng!!

Hufffttt... Aku memang takut si, apalagi pas Mas Yon mau ngancem pakai kekerasan, tapi.... aku lebih gabisa menahan rasa suka sekaligus rasa sange yang kupendam terus-terusan.... Aku bakal gaet Mas Yon buat jadi 'partner'-ku bagaimanapun caranya.

"Ayooo Eki kamu pasti bisa!" Kata Eki pelan dengan lebih percaya diri.

--------------------------------------------------------------

*Di dalam bilik kamar mandi*

Mas Yon sedang berpikir sambil menatap cermin, keadaannya masih sama yakni setngah telanjang dengan berbalut handuk saja.

"Gw benar-benar yakin dari tadi orang itu hanya memperhatikan badan-ku daripada ucapanku, dan sorot matanya berbinar-binar.....tapi..... kenapa ya?

"Apakah tubuhku memang sebagus itu?" Kata Mas Yon sambil mengencangkan otot-ototnya.

"T-tapi yang lebih aneh, adrenalin-ku serasa naik waktu dia natapin begitu. " Kata Mas Yon sambil tersenyum dengan jantung yang masih berdegup kencang sedari tadi.

B E R S A M B U N G

Latihan ModelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang