Chapter { 5 }

710 79 26
                                    

Bohong kalau selama ini genre hidup Jaehyuk adalah komedi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bohong kalau selama ini genre hidup Jaehyuk adalah komedi.

Pemuda itu mengatup rapat-rapat bibirnya. Sorotnya menatap nanar foto perkumpulan anak Sirkuit Poker yang diambil secara beramai-ramai. Ini foto pertama dan foto terakhir anggota Sirkuit Poker dengan formasi lengkap. Sebelum hari insiden besar-besaran menghancurkan segalanya.

Hati Jaehyuk selalu mencelos setiap kali membuka foto itu. Tidak peduli berapa ribu kali ia sudah memandangnya dari sejak tahun ke tahun, rasanya tetap saja sama; menyesakkan.

Di satu sisi itu hari berduka, dan di sisi lain lagi itu awal dari kisah hidupnya yang seperti mimpi buruk. Makanan di penjara menjadi salah satu ingatan yang paling menjijikan dalam hidupnya. Kekerasan tanpa ampun, di mana aturan justru tak lagi ditakutkan oleh segelintir preman kelas kakap. Jaehyuk bersumpah tidak akan kembali ke sana.

Memperbesar foto yang sejak tadi mengisi pandangannya. Seketika Jaehyuk jadi mengingat kisah Jongseong, ketika melihat foto dirinya yang berada di tengah-tengah, saling merangkul bersama Sunghoon dan Heeseung.

Faktanya, bohong kalau ia tidak mengenal kekasih Jongseong. Tokoh utama dalam setiap keluh kesah rekannya. Bisa dibilang, ia menjadi salah satu yang paling mengenal bagaimana Sunghoon di Sirkuit.

Lalu, foto selanjutnya. Kali ini bukan foto besar-besaran. Hanya memuat fotonya bersama Heeseung. Teman dekatnya di Sirkuit. Mereka itu kalau sudah bertemu seperti surat dan perangko. Selalu bersama saat berada di arena balapan. Jaehyuk tidak akan pernah melupakan itu. Semasa hidupnya, Sirkuit Poker menjadi lingkaran pertemanan paling membekas dalam dirinya.

Dan kalau ditanya siapa yang paling ia kenal selain Sunghoon di arena balapan. Maka itu Heeseung. Karena memang sedekat itu hubungan mereka bertiga—ralat, setidaknya hanya Jaehyuk yang paling mengenal Heeseung. Sampai kehidupan pribadi pemuda itu yang sebagian Sunghoon masih tak tahu. Karena di setiap pertemanan, akan selalu ada rahasia kecil yang terselip.

Sunghoon menghilang. Jadi itu intinya sekarang. Sudah lama Jaehyuk tidak bertemu dengan anak itu, dengan anggota Sirkuit Poker lainnya. Apapun itu yang menyangkut mereka di masa sekarang, jelas dia akan tertarik.

"JAE!"

"OI! MET!"

Jaehyuk langsung menegakkan tubuhnya yang semula terbaring di atas kasur. Mengantongi ponselnya, pemuda itu bangkit mengambil langkah menju pintu keluar.

Di tengah Jaehyuk menuruni anak tangga, samar-samar ia dapat mendengar suara kericuhan kecil dari arah pinggir kolam. Berlari kecil menghampiri kedua rekannya. Siapapun yang berada di teras terbuka belakang villa itu, akan menyaksikan pemandangan laut malam yang menghampar luas di bawah.

"Waaah, nggak bisa, dong. Masa lo mau lepas Riot Games gitu aja," sangking gemasnya Sumin sampai berdiri. Bangku yang sejak tadi ia duduki, sekarang sudah diangguri. "Kita bahkan belum mulai, Jong—Jae! Sini, dahh," Sumin menatap sekilas Jaehyuk yang melangkah mendekat, sedangkan sorotnya masih menyala-nyala menatap Jongseong.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia, baik? 3 [ JayHoon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang