chapter 28

132 19 7
                                    

Dua hari lagi sebelum perang terjadi

saat ini karna sedang berdoa kepada sang surya, lalu tidak lama setelahnya sang surya datang

"salam ayah, dalam kegelapan hidup ini memikirkan mu setiap hari telah menyinari jalan hidupku selama ini, tapi hari ini, untuk melepaskan kegelapan yang ada dihatiku aku memerlukan cahayamu ayah"

"dengan menjalankan kewajiban mu kau bisa menghilangkan kegelapan di hatimu, meski kau telah menjalankan kewajiban mu, jika seseorang menghalangi jalanmu berhati-hati lah, maka waspadalah, jangan sampai kau masuk kedalam perangkapnya, dengan pengharapan inilah aku datang kepadamu"

"itu bukan pengharapan namanya dewa, itu adalah hak semua orang tua, hak untuk mendoakan orang lain, bagaimana mungkin dia meminta kepadaku"

"aku hanya meminta satu hal, jangan lagi terikat dengan kebaikan anakku"

"aku sudah terikat ayah, bahwa setelah aku menuangkan air di pagi hari ini, jika seseorang meminta lebih dan aku mampu, maka aku akan memberikannya, sebuah sungai yang mengalir menuruni gunung maka tidak akan bisa mendakinya , begitu juga denganku ayah, yang tidak akan bisa melanggar sumpahku, lagipula saat kau melindungi seseorang, mana mungkin orang itu akan menipumu "

"jangan lupa bahwa semua musuhmu adalah anugrah dari dewa yang lain, dan semua dewa itu akan mengharapkan kemenangan dan keberhasilan dari anak-anaknya, tidak akan lama lagi, demi kemenangan anaknya dewa Indra akan datang kepadamu dan meminta ke empat anting dan perisai mu"

"perisai dan ke empat antingku?"

"iya anakku, keduanya membuatmu abadi dan menjadikan kedewaanmu, tanpa semua itu senjata arjuna dapat menembus tubuhmu"

"tapi apakah senjata arjuna dapat menembus tubuhku ayah, jika patung dewa dipahat dari sebuah batu artinya menujukan kedewaan baru tersebut bukan karena ketangguhannya, kemampuanku ini terletak pada tanganku ini, juga terletak di panahku ayah, atas perhatian ayah kepada hidupku, aku akan selalu berhutang budi, tapi bagaimanapun juga, sumpahku adalah hal yang terpenting bagiku, dengan membunuh arjuna aku akan membuktikan kepada dunia, bahwa kemampuan tidak terletak pada dinasti, ras, maupun suku kemampuan lahir pada setiap jiwa manusia, jika dewa Indra tidak mengetahui tentang hal ini, dan jika anak-anaknya lebih takut pada perisaiku ini dibanding dengan panahku, maka aku akan melepaskan perisaiku dan aku akan memberikannya dengan suka rela ayah"

setelah itu karna kembali ke tenda, disana dirinya bertemu dengan raja gandara, raja gandara atau yang kita sebut dengan sangkuni

sangkuni berkata bahwa dirinya harus mengatakan sumpah kepada bisma yang agung, setelah berbincang-bincang karna berjalan meninggalkan mereka dengan melamun

dirinya mengingat semua kata-kata dari sang Dewa Surya, lalu ditengah lamunannya dirinya berhenti dan melihat ada sseorang brahmana

lalu karna menghampiri barhmana yang sedang duduk dibawah pohon

"salam bramana"

"aku pengemis, aku telah berkeliling mencari sesuatu raja angga, yang mana keduanya berhubungan dengan kematian, dan ambrosia,keduanya hidup, dan juga penyebab hidup itu sendiri, tapi juga kuat, ini bagian dari tubuh, juga sebuah sarana, keduanya bisa suci juga tidak"

"yaitu perisai dan anting-anting ku, selama mereka diberkati, maka mereka tetaplah suci, mereka berdua keliatan dan juga tidak, selama mereka berada di dalam tubuhku mereka seperti ambrosia, tapi ketika mereka dipisahkan dari tubuhku, mereka akan menjadi penyebab dari kematianku, bukankah kau ingin memintanya, dewa Indra "

"ayahmu pasti sudah mengatakan hal ini nak, besok saat pagi tiba, aku akan meminta perisai dan anting-anting mu itu"

"apakah putramu tidak punya kemampuan untuk bertarung kepadaku? apakah dia merasa takut dengan perisai dan anting-anting ku itu? "

the power of love karn & kira (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang