PART 6: PESAN

1.1K 173 5
                                    

"HAPPY BIRTHDAY NAEHYUNG-AH!" seru Minha dengan sangat berisik, diikuti teman-teman sekelas. Padahal baru saja aku membuka pintu, dasar mereka ini. Terlebih lagi mereka mengejutkanku dengan bundaran berlapis cokelat yang diatasnya tertancap lilin angka 1 dan 7.

"Saengil chukka hamnida saengil chukka hamnida~~Saranghaneun uri Naehyung~~Saengil chukka hamnida ~~~" teman-temanku bernyanyi dengan sangat ceria. Sebelum aku meniup lilin tentunya aku membuat harapan, sederhana saja..

Aku ingin orang-orang disekitarku bahagia, karena dengan begitu aku juga akan ikut bahagia.

Semua menyelamatiku begitu juga wali kelasku. Saat suasana sedang ramai dengan sesi potong memotong kue, aku mendapat satu pesan dari eomma..

Apa kau sudah di sekolah? Eomma dijalan pulang...Hmm siapa yang berulang tahun ya? Haha...selamat ulang tahun sayang, eomma akan selalu mendoakan yang tebaik untukmu. Nenek dan bibi pun menitip ucapan selamat tadi. Hadiahnya menyusul katanya.

17 tahun, bagaimana? Kehidupanmu masih panjang bukan? Tapi kau sudah sangat sering meledak-ledak, perbaiki itu sayang, tak ada kata terlambat.

Naehyung-ah, kau sudah beranjak pada satu tangga lagi. Ingatlah, eomma menuntunmu didepan, oppa menjagamu dibelakang. Tak bisakkah sikapmu baik pada oppamu? Naehyung, kau taukan oppa meminta nama itu untuk dimiliki olehmu? Waktu itu betapa rewelnya dia ingin memiliki adik, dia menangis ingin memiliki seorang adik yang manis dan lucu seperti teman-temannya. Dan alangkah bahagianya dia saat tau bahwa kau berada didalam rahim eomma.

Tiap hari dia mengajakmu berbicara dari luar dengan topik yang berbeda-beda, tetapi ada juga perkataan yang setiap harinya ditulis sama, 'Namamu Naehyung ya, cepatlah keluar dari perut eomma, oppa ingin bertemu. Iya, panggil oppa ya cantik. Oppa akan menjagamu, oppa akan melindungimu, oppa sangat menyayangimu'. Dia benar-benar menyayangimu dengan sepenuh jiwanya, cobalah mengerti Nae..

Selamat ulang tahun sayang, kau permata eomma, darah daging appa, dan malaikat oppa.

"Omo! Ke-kenapa Nae?" Minha datang dengan pertanyaannya yang membingungkanku.

"Apa yang kenapa?" tanyaku ingin tau.

"Kau menangis Naehyung-ah" aku menyentuh pipiku dan benar saja, itu sangat basah. Aku melihat seragamku, sudah tertetesi buliran air.

Menangis? Kapan aku sudah mencair? Kenapa aku menangis? Dan apa yang membuatku seperti ini?

Song For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang