Yoo Ra berjalan dengan semangat menuju lapangan bola, tak ada yang buruk dengan lapangan bola selain panas terik yang tak tertepikan selebihnya disana bagi Yoo Ra adalah hal baik. Ada rerumputan hijau di sepanjang mata memandang, ada keramaian dan kehebohan, dan juga pemandangan sempurna dari namja yang sedang berolahraga. Itu keren terkadang.
"Yoo Ra, bisakah kau membantu kami untuk membeli persediaan minuman dingin nanti anggotaku akan menjemputnya, dan kau hanya membelinya. Kau bisa,kan?"
pinta Kyung In-ketua pelaksana.
Yoo Ra mengangguki padahal sebelumnya ia hanya di minta tolong untuk berjualan. Yoo Ra berjalan menuju toserba di samping sebuah café yang terdapat bubble tea dalam menunya. Setelah ia memesan minuman sesuai dengan yang di mintakan, ia menitipkan sebentar lalu memasuki café disampingnya.
"taro bubble tea satu"
kata Yoo Ra tanpa mengalihkan matanya dari menu yang terpampang di depannya.
"baiklah, silahkan menunggu. Pesanan ini atas nama siapa?"
Tanya waitress itu formal.
"Yoo Ra, Ahn Yoo Ra"
ucap Yoo Ra lalu melihat kearah waitress yang bertanya.
"wah, salesman kemarin. Kau ternyata karyawan juga disini?"
ujar Yoo Ra heboh.
Sehun hanya bisa mengangguk dan tersenyum sangat tipis, membuat image dinginnya semakin kokoh. Padahal dalam beberapa hari Sehun baru saja berpikir ini seperti takdir bukan mereka yang saling mencari tapi ternyata takdir juga yang mempertemukan.
"aku akui bubble tea itu enak, rekomendasimu memang best"
puji Yoo Ra.
Jika bukan karena antrian yang panjang, mungkin Yoo Ra akan dengan tak tahu diri tetap berdiri disana dan mungkin Sehun akan tetap mendengarkannya namun setelah mendapatkan kata-kata 'silahkan menunggu di sebelah sana' dari Sehun, Yoo Ra pun menyerah.
Yoo Ra langsung pergi setelah menerima Taro bubble tea yang telah di bayarnya. Ia sedikit sebal dengan salesman yang merangkap karyawan itu, kemarin dia terlihat begitu ramah tapi sekarang sangat dingin. Apa jangan-jangan namja ini berkepribadian ganda?
Yoo Ra menunggu dengan beberapa dus minuman tapi tetap saja tak ada yang menjemput, ia coba menghubungi namun malah mendapat jawaban tak mengenakan, ia malah di salahkan padahal ia hanya membantu dan juga bukankah tadinya ia di janjikan akan di jemput tapi kenapa malah divisi acara seakan memarahinya. Yoo Ra kesal tapi mencoba maklum mungkin saja mereka semua panic karena persediaan yang mereka miliki terbatas dan kebetulan hari ini adalah final yang akan di hadiri oleh orang-orang penting di kampus.
"apa yang harus aku lakukan?"
monolog Yoo Ra.
Yoo Ra tak punya kendaraan apa-apa dan jarak antara lapangan dan toserba ini cukup jauh.
"apa yang kau lakukan disini?"
Tanya seseorang di belakang Yoo Ra, Yoo Ra tahu dengan suara ini hanya saja ragu.
Yoo Ra memutar badannya ke belakang, dan dugaannya benar di belakangnya adalah namja salesman dan karyawan café yang mengaku bernama sesuatu dengan marga Oh. Yoo Ra tak mengingat nama namja itu.
"ah, aku. Aku sedang memikirkan bagaimana cara membawa barang-barang ini ke lapangan, yang tadinya menjemput sepertinya tak bisa datang".
jelas Yoo Ra tergagap.
"oh begitu"
komentar namja itu singkat.
Wow! Yoo Ra benar-benar berencana memukul kepala namja itu karena sikap cuek dan menyebalkannya. Hanya 'oh begitu' tanggapannya. Lagian jelas sekali jika namja itu hanya berbasa basi saja.
"hey, sampai kapan kau berdiam disana? Bawa barang-barangmu masuk ke mobil".
kata si namja itu di depan Yoo Ra sambil menunjukkan mobil silver yang di bawanya.
YOU ARE READING
Our Lovely Kitten - Miaw Miaw (HIATUS)
Fanfiction♡Park Goo Eun seorang gadis remaja yang memiliki sifat pemberani dengan gaya nya yang sporty.Ditambah lagi bentuk tubuh nya yang atletis tapi sexy yang pas dengan sifatnya. ♡Ahn Yoo Ra seorang gadis remaja yang diusianya saat ini masih terlihat polo...
