tujuh belas.

336 53 8
                                    

.
.
.

BRAK!

mark dan Jeno langsung menoleh ke arah pintu kamar mandi yang berhasil di dobrak oleh pria berbadan besar dan berpakaian jas.

"kalian! Haechan kenapa pingsan?!" pekik Giselle panik

kedua perempuan yang mengikuti mereka langsung masuk ke dalam toilet laki laki itu dan menepuk-nepuk pipi gembul haechan namun nampaknya dia tak ada respon apapun.

"gua berani sumpah sel, haechan pingsan bukan karna gua ataupun Jeno, kita ngga apa apain dia.." ucap mark berusaha untuk tenang

"bajingan brengsek! kalian semua! bawa haechan kerumah sakit! " pekik Giselle kesal pada ketiga dominan yang jelas jelas membuat Haechan seperti ini namun dia malah diam saja .

"kita Gimana?" tanya ningning

Giselle menatap kekasihnya "setelah haechan di bawa kerumah sakit, kita pulang aja, biar ini jadi urusan mereka."

ningning mengangguk cepat.

yuta yang lebih dulu mengangkat tubuh haechan dan membawanya keluar dari kamar mandi untuk di bawa kerumah sakit.

Johnny mengikuti Yuta, biarkan dia kali ini yang membawa mobil asal laki laki yang dia cintai ini baik baik saja tanpa lecet pun di tubuhnya.

Giselle menahan tangan mark "telfon papa Lo, suruh kerumah sakit sekarang.. nanti gua telfon tante yoona."

mark mengangguk "iya, nanti gua kabarin.. sekarang gua mau kerumah sakit, ayo Jen."

Jeno mengangguk.

"Sekarang mark, soalnya gua gabisa kerumah sakit karna mau nganter cewek gua Balik."

"Iya , ini langsung gua telfon." sahut Jeno

Kemudian dia menelfon seseorang di sana membuat mark kaget dengan tingkah Jeno.

"halo pa? pa, kak haechan pingsan dan sekarang di bawa kerumah sakit, papa bisa kerumah sakit kan?"

"Astaga ya tuhan.. iya ini papa kesana sama mommy kalian ya karna dia sendirian di rumah ..."

Jeno mengangguk, kemudian dia menatap mark dan Giselle

"udah kan, katanya dia otw ke sana,"

kemudian mereka semua berpisah.

"Kamu beneran ga mau ikut kerumah sakit? aku gapapa kok bisa nanti, siapa tau kamu khawatir, nanti aku bilang bunda kalau aku pulangnya terlambat." Ningning tersenyum dan menggandeng tangan Giselle

"sebenernya aku mau banget, tapi ini masalah serius.. masalah keluarga mereka juga dan aku ga berhak buat ikut campur.. " Dia tersenyum

ningning mengangguk

"Telfon mami Haechan cepat." Kata ningning

"astaga iya lupa..."

Dia mengambil hp nya.

"Halo tantee..."
.
.
.














"Sehun?"

"Yoona?"

kedua mantan suami istri saling memanggil saat mereka bertemu didepan ruangan yang ada seseorang yang sangat dia sayang di sana.

yoona menatap perempuan yang berada di samping mantan suaminya.

"irene kamu apa kabar?"

irene tersenyum manis dan bangun dari duduknya serta menggandeng tangan yoona dengan mesra

"aku baik kak, Kaka gimana?"

"aku juga baik kok ren,"

keduanya tersenyum.

Jeno menatap ibu haechan dan juga Ibunya yang nampak sangat senang saat ada ibu haechan,lihatlah senyum tulus nya itu saat ibu haechan datang dan menyapa nya.

"haechan akan baik baik aja kak, kaka jangan khawatir ya? dia pasti kecapeann.." Kata irene mengelus lengan yoona

yoona tersenyum "aku berharap begitu.." kata nya lirih di akhir

Jujur saja hubungannya dengan anaknya sedang tak baik baik saja beberapa hari ini, dia Sangat menyesal harusnya dia menyemangati haechan, bukan nya malah memarahinya dan menyuruhnya untuk Selalu pergi dari rumah .

mata yoona bertemu dengan ketiga orang yang berada di pojok, dia perlahan melepaskan tangan irene yang berada di lengannya dan menghampiri mereka bertiga.

"Puas kalian buat anak saya jadi seperti ini?"

sehun menatap yoona yang tengah berbicara pada mereka, jujur dari awal sehun bingung fungsi mereka di sini apa , dan dia berfikir mungkin saja itu teman dari kedua ank tirinya jadi dia tak masalah.

"Saya tau ya kalian berbuat seperti itu kepada anak saya, gila ya kalian.. anak saya bukan jalang yang bisa kalian pakai, saya khawatir nunggu dia tidak pulang selama dua hari.. tapi ternyata, dia sama kalian.. kenapaa kalian tidak bilang kepada saya?"

"saya minta maaf.. " kata yuta pertama kali, dan dia menatap wajah ibu haechan

"saya janji akan bertanggung jawab," lanjut yuta

"Saya juga." Sahut Johnny

"iya, saya juga!" dan yang paling muda pun Ikut berbicara

"bukan masalah tanggung jawab, tapi ini masalah harga diri anak saya, saya sebagai ibunya ga terima kalian seperti itu."

"kak sudah.. nanti di bicarakan lagi ya?" irene langsung bergabung dengan mereka dan menatap ketiganya

mark menatap Jeno dan mengangguk seolah dia mengerti apa yang di bicarakan oleh mark, setelahnya mereka berdua pergi dari sana Untuk tidak ikut campur dengan urusannya.

"gabisa Irene, mereka sudah berani menyentuh Haechan, lalu pergi begitu saja tanpa tanggung jawab!"

sehun menatap yoona "maksud dari kata menyentuh.. apa Yoona?"

Yoona menatap sehun "mereka! mereka sudah menyentuh anakmu! lihat saja, haechan pasti sedang hamil.. felling seorang ibu tidak pernah salah!"

Semuanya langsung terdiam.
.
.
.










"anak anda kelelahan karna kehamilannya di minggu ke-4.. jadi saya sarankan kepada anda , agar anak anda dan bayinya bisa mendapatkan nutrisi yang baik dan juga terpenuhi agar keduanya sehat.
.
.
.



















Kalian tau cerita ini darimana?

Three dominant?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang