18

422 87 21
                                    

"Jangan tanya mama, pa, mama sendiri pusing" balas nyonya Li

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan tanya mama, pa, mama sendiri pusing" balas nyonya Li.

"Sean sayang, kenapa Sean mengambil dompet orang?" tanya tuan Li dengan lembut.

"Calahna cendili ciapa culuh dendong Cean, tubit Cean, kan takit, Cean ambil deh ompetna. Bukan calahna Cean" jawab Sean dengan wajah menggemaskannya.

"Tapi tidak dengan mengambil dompet mereka juga sayang-"

"Huh, papa tidak celu, Cean malah cama papa" Sean pun memungut semua dompet itu lalu memasukannya kedalan paper bag itu lagi. Lalu Sean pun merangkak turun dari kasur besar kedua orang tuanya.

"Sean sayang kau mau kemana?" tanya tuan Li.

Sedangkan nyonya Li semakin pusing melihat anaknya yg mengambek itu.

"Cean mau te tamal, di cini tidak celu" sungut Sean dengan bibir monyong maju beberapa senti.

"Lho, kenapa masih disini? Katanya mau kekamar?" goda tuan Li, ia tau kalo anaknya tidak bisa membuka pintu kamarnya.

"Badai mana Cean mau kelual, pintuna tinggi kali" Sean semakin kesal dan cemberut karna tidak bisa menggapai ganggang pintu itu.

"Butuh bantuan?" tuan Li semakin menggoda anaknya.

"Huh, halus dong, papa ni badai mana cih" omel Sean.

Tuan Li pun berjalan menuju pintu kamarnya lalu membuka pintu kamarnya untuk sang anak.

"Huh, Cean macih malah iya" sungut Sean sebelum keluar.

"Hahahahah" tawa tuan Li pun pecah setelah melihat anaknya berjalan menuju kamarnya sembari menyeret paper bag berisi dompet itu.

"Papa" teriak Sean karna lagi lagi tidak bisa membuka pintu kamarnya.

Tuan Li kembali mendekati anaknya lalu membuka pintu kamar anaknya. Sean pun langsung masuk ke kamarnya lalu membanting pintu kamarnya.

"Pa, bagai mana ini, mama tidak mau kejadian 4 tahun silam terulang lagi" ucap nyonya Li saat melihat suaminya kembali masuk ke kamar mereka lagi.

"Mau bagai mana lagi ma, kita hanya bisa melindungi pencuri kecil kita dari para penegak hukum yg berada di negara ini" balas tuan Li, tuan Li mau marah, dia sendiri dulunya adalah seorang pencuri. Jadi jalan satu-satunya hanyalah melindungi putranya dari kejaran para polisi, sebagai orang tua yg baik tuan Li tentu saja harus melindungi putranya dari bahaya.

"Bagai mana caranya pa?" tanya nyonya Li.

"Kita akan memikirkannya nanti ma, sekarang kita lihat saja sampai sejauh mana putra kita melakukan itu, kita awasi saja dulu apa yg akan putra kita lakukan" balas tuan Li.

"Tapi mama takut pa, mama takut kejadian 4 tahun lalu itu terulang lagi kepada putra kita" nyonya Li tidak bisa untuk tidak merasa takut.

"Kita akan melindungi putra kita sayang" tuan Li memeluk tubuh istrinya.

kisah mereka (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang